Chapter 10 (Pilihan)

2K 154 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Neo seharian ini terus di dekat Louis, lama kelamaan ia tak bisa tanpa lelaki itu disisinya.
Karakter sabar dan tenang milik Louis mampu membuat dirinya nyaman dan terbiasa. Dia akan menjemput Louis ketika ada pemotretan atau syuting iklan, dia juga makan malam maupun siang bersamanya.

Bahkan saat pekerjaan dimana hanya Louis yang diundang ia juga akan tetap datang mengantar dan menjaga Louis di belakang kamera.

"Lui" Panggil Neo lembut, dia bisa jadi cowok lembut bila bersama Louis, sebenarnya ia pun juga heran kenapa bisa selembut ini dan tak pernah tega kasar pada Louis.

Entah sejak kapan Neo rajin berkunjung kerumah Louis, itu karena Louis adalah anak rumahan dan keluarganya posesif padanya hingga ia lebih suka dirumah. Neo tak keberatan toh ia bisa kerumah Louis bila ia merindukannya. Bahkan keluarga Louis sangat senang kehadiran Neo dirumah mereka.

Orang tua Louis tidak tau saja, kalau biasanya Neo dan Louis sering melakukan hubungan yang tak seharusnya remaja seperti mereka lakukan.

Berkat kebucinan Neo, pembenci Louis mulai berkurang dan fansclub NeoLouis makin banyak di media sosial.

Louis menatap Neo yang tadi memanggilnya, saat ini mereka berada dikamar Neo. Kini gantian Neo mengajak Louis ke rumahnya. Orang tua Neo sama saja seperti Neo, mereka semua lucu dan menyambut Louis seperti anak mereka sendiri.

Louis melihat kamar Neo dimana hampir semua barang-barangnya berhubungan dengan basket. Selain aktor Neo memang atlet Basket berprestasi bahkan telah bertanding antar Negara. Beruntung sekali Louis mengenal Neo, walau absurd tetapi Neo memiliki banyak prestasi walau dibidang olaraga.

"Um, kau jangan sedih lagi Lui, aku akan membuat couple kita lebih terkenal. Aku akan bekerja dan hanya berpasangan denganmu. Aku janji" tulus Neo mengelus rambut Louis yang berbaring dalam pelukannya
"Aku tidak sedih lagi kalau kau ada disini denganku" ucap Louis malu dan Neo tertawa lucu
"Sungguh orang sepertiku sangat sulit romantis, rasanya aneh" ucap. Neo menahan tawa.

"Aku tau Nemo" gumam Louis tersenyum dan memejamkan matanya, ia memilih tidur dalam pelukan Neo.

Nemo.... Itu adalah nama ikan yang Louis pernah berikan padanya. Ikan yang kini terhias di aquarium kecil dimeja belajarnya. Dan sekarang Louis memberikannya nama Nemo sebagai panggilan sayang.

.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Neo dan Louis memasuki gedung agensi dimana ia tiba-tiba dipanggil untuk sebuah kontrak Series terbaru.

Sang pimpinan produksi film itu menatap Neo serius dan melirik Louis
"Oh aku mengajak Louis, ketika aku pergi kemanapun Louis akan bersamaku, sekarang dia istriku dan mengetahui semua pekerjaanku dan semua aktivitasku" seolah mengerti Neo menjelaskan hal itu sambil merangkul lembut Louis seolah mengodanya, seperti biasa, gombalan Neo selalu membuat Louis tersipu malu. Entah dari mana Neo bisa belajar kata-kata seperti itu.

"Ohh kalian benar-benar couple didunia nyata?" tanya pimpinan itu
"Seperti yang Anda lihat" senyum Neo dan pria didepannya mengangguk mengerti
"Ada sebuah peran yang cocok denganmu Neo, dan series ini disutradarai oleh sutradara terkenal ia hanya ingin kau yang memerankan karakter ini, karena baginya kau sangat berbakat" jelasnya, Louis kagum akan bakat Neo namun Neo mengambil naskah itu dan membacanya.

"Tetapi, ia ingin Phuwin menjadi pasanganmu di Series ini, Phuwin populer dikalangan orang dan kau pun seperti itu, kalian berdua akan menarik banyak pengemar" Lanjut sutradara bersamaan dengan Phuwin yang sampai di ruangan itu. Louis terdiam melihat Phuwin yang duduk disalah satu sofa yang tersedia.

"Maaf terlambat, dikota sangat macet" ucap Phuwin merasa bersalah
"Tidak apa-apa" jawab sang pimpinan, Neo melepas naskah itu dimeja
"Aku sudah menyampaikan semua ini ke manajer kalian hingga membuat pertemuan seperti ini dengan kita semua"

"Ini tidak mungkin" ucap Neo, membuat pimpinan dan Phuwin menatapnya heran
"Kau menolak berpasangan denganku ? " tanya Phuwin terluka, rasanya sangat sakit hati karena wajah Neo kini nampak serius dan tersirat ekspresi marah. Sebenarnya Neo tak marah pada Phuwin ia marah pada para pimpinan yang berusaha memisahkannya dengan Louis, baginya ini sangat tidak adil. Louis juga bagian dari agensi ini dan sejak awal Louis bergabung ia dipasangkan dengannya.

Saat namanya dan Louis kini dikenal semua orang, agensi malah berusaha memisahkannya dengan alasan kurang peminat.

"Phi Neo...!" Phuwin menuntut jawaban dengan mata berkaca-kaca nya, Neo tak pernah menolaknya, Neo selalu melihatnya dan mengaguminya, Neo menyukainya
"Maaf Phuwin, ini bukan karena berpasangan denganmu, tapi ini benar-benar keterlaluan untuk Lui"

"Aku tak apa-apa Neo" jawab Louis cepat, ia tak mau jadi penghambat untuk karir Neo hanya karena ia tak sepopuler Phuwin
"Aku sudah bilang bukan? Aku hanya akan bekerja denganmu" mutlak Neo dingin, hingga Louis terdiam. Ia juga takut saat Neo dalam keadaan mood yang buruk.

"Kenapa phi? Kau dulu tidak seperti ini. Apa yang salah? Bukankah kau menyukaiku? Dulu kau selalu mengatakannya, kau hanya melihatku saja, sekarang kau bahkan tak mau berpasangan denganku lagi" sedih Phuwin memegang tangan Neo, ia belum pernah melihat Phuwin menagis seperti ini. Phuwin yang ia kenal adalah Phuwin yang ceria dan percaya diri. Apakah kini ia benar-benar menyakiti Phuwin ?

"Phuwin, maaf" gumam Neo tak tega juga. Louis menunduk, ia tau Neo tak akan pernah bisa move on dari Phuwin. Semua orang juga akan jatuh cinta pada Phuwin yang jauh lebih menarik darinya.

"Aku tak termasuk dalam series ini, kalian bisa bicara" senyum pilu Louis dan keluar dari ruangan itu, meninggalkan Neo dan Phuwin yang kini menangis memeluk Neo.

.
.
.

Tbc

Love of Story (NeoLouis) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang