Chapter 3 (Mengenal)

1.7K 157 16
                                    

Louis melihat Neo yang menyetir malam ini sambil bersenandung ria, berbeda dari dirinya yang suram dan kaku, Neo lebih memiliki karakter ceria dan penghibur yang bisa mencairkan semua suasana dengan sifat hangatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Louis melihat Neo yang menyetir malam ini sambil bersenandung ria, berbeda dari dirinya yang suram dan kaku, Neo lebih memiliki karakter ceria dan penghibur yang bisa mencairkan semua suasana dengan sifat hangatnya.

Malam ini sesuai ajakan Neo, mereka akan Jalan-jalan bersama untuk saling mengenal satu dengan yang lain. Suasana sangat canggung karena dirinya yang memang kaku, hanya Neo yang terus berbicara dan mengomentari banyak hal sepanjang jalan yang membuat Louis berlahan tersenyum.

"Nah, kita mau jalan dulu atau makan dulu? " tanya Neo sambil menyetir mobilnya

"Terserah saja sih" jawab Louis

"Kita jalan dulu" putus Neo

"Tapi lapar" jawab Louis

"Ya sudah kita pergi makan dulu"

"Tapi Jalan-jalan juga bagus" ucap Louis lagi

"Jadi makan dulu atau Jalan-jalan dulu?" bingung Neo

"Terserah sih" jawab Louis membuat Neo membenturkan dahinya di stir mobil merasa frustasi membuat Louis tertawa lucu, ia memang hanya menjahili Neo.

"Aku akan benar-benar lompat dari mobil dan terjun dari jembatan itu bila kau membuatku bingung seperti ini" Frustasi Neo menunjuk jembatan disamping mereka
"Hahaha, ayo Jalan-jalan dulu sampai lapar lalu makan" putus Louis melihat ekspresi lucu Neo.

.

"Lucu banget!" senang Louis melihat boneka ditangannya saat Neo membelikannya boneka beruang besar nan lucu itu, mereka sedang berjalan-jalan ditempat wisata pengunjung dimana banyak jajanan, sovenir, dan permainan. Cukup ramai malam ini, walau beberapa fans mereka meminta foto namun itu sama sekali tak menganggu mereka. Neo tersenyum melihat Louis tersenyum manis kearahnya.

"Ih bentuk jajanannya lucu!" gemas Louis melihat jajanan yang dijual di dekat mereka, jajanan dimana bentuknya dibentuk menyerupai hewan-hewan seperti tokek, buaya, dan hewan aneh lainnya untuk menarik pelanggan. Neo sampai menatap horor jajanan itu
"Lucu dari mananya?! Sial! Bentuk biawak sama tokek begitu!" Heran Neo
"Ini hanya roti yang diolah membentuk hewan seperti itu" jelas Louis memakan santai jajanan berbentuk katak
"Ku fikir aku yang aneh, kau bahkan lebih aneh" gumam Neo membayar semua jajanan Louis.

"Kau mau ? Ini roti" tawar Louis
"Tidak! Aku melihatnya seperti katak sungguhan" tolak Neo membuat Louis tertawa lucu sambil berjalan di sampingnya.

"Neo Neo! Lihat! Mereka menjual jajanan dari usus dan otak sapi!" Tunjuk Louis
"Hueekkk! Shitt#-$-$*++*" Sumpah serapah dari mulut Neo saat menatap jajanan menjijikan itu, pada hal itu hanya belum diolah saja, ia hampir muntah
"Sial! Ini area jajanan tradisional atau jajanan psikopat!" Kesal Neo berjalan cepat menjauh dari sana disusul Louis yang terus tertawa karenanya.

.

Louis berjalan disebelah Neo sambil memeluk boneka beruang besar yang Neo belikan tadi untuknya. Kawasan itu memang tidak memperbolehkan mengendarai mobil yang banyak pengunjung. Mereka harus berjalan agar sampai di sebuah restoran mewah yang ada disana.

Sesampainya di restoran mereka memesan makanan, dan Neo yang legah karena kini bisa makan makanan yang masuk akal
"Aku ini sangat berisik dan selalu mengumpat, apa kau baik-baik saja soal itu? Cara bicara ku memang seperti ini" ucap Neo melihat Louis mulai mencicipi makanannya
"Aku baik-baik saja, itu sama sekali tidak masalah. Tapi kau tak pernah berbicara kasar padaku dan mengumpat padaku, jadi tidak ada masalah" Senyum Louis, membuat Neo tesadar.

Ya ia hanya mengumpat dan berbicara kasar pada sesuatu hal, tetapi ia tak pernah meninggikan suaranya, bicara kasar dan mengumpat pada Louis entahlah mulutnya tak bisa. Pada hal bila itu teman-temannya dan siapa saja yang bersamanya, mulutnya pasti dengan refleks bicara kasar dengan nada tinggi. Bahkan dulu bersama Phuwin ia bisa meninggikan suaranya saat bercanda.

Mungkin wajah Louis terlalu polos hingga ia tak bisa melakukannya. Louis memang anak baik-baik yang jauh dari pergaulan aktor-aktor seperti dirinya. Dimana Louis belum pernah ? merasakan didalam gelapnya sebuah industry.

Neo menatap Louis
'Bisakah anak senaif ini bertahan dalam sebuah industry yang kotor'


.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




.
.
.

Tbc

Love of Story (NeoLouis) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang