Enam

2.4K 114 2
                                    

"GUE TELAAAAT!!!" teriak Kenny, dan dia segera mandi bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Saudara-saudaranya sudah berangkat, dan tidak ada yang membangunkannya. Bahkan kedua orang tuanya pun juga ntah dimana. Hanya tersisa ia dan pembantunya di rumah. Setelah siap, ia langsung lari dan mengambil kunci mobilnya. Namun, sesampainya di luar ia baru ingat bahwa mobilnya di bengkel. Jadi ia harus berangkat menggunakan sepeda.

"Mampus, kalo pake sepeda bakal telat gue. Terus gimana dong?" gumamnya. Dan tiba-tiba ada yang memaanggilnya. Ternyata Ex, ia juga belum berangkat.

"Ditinggalin?"

"Iya"

"Terus lo berangkat pake apa?"

"Sepeda kayaknya. Mobil lagi di bengkel"

"Naik sepeda pasti telat. Cepet masuk mobil gue. Kita berangkat bareng"

Tanpa berpikir dua kali, Kenny langsung setuju. Karena ia sedang tidak ingin terlambat. Ia pun segera masuk ke mobil Ex, dan langsung berangkat.

"Lo nyelametin idup gue. Makasih Ex, makasih. Sumpah makasih"

"Iya Kenn, iya. Dan jangan makasih mulu. Atau kejadian kemaren bakal keulang sekarang juga"

"Okay" ujar Kenny dan langsung diam.

"Kita udah sampe" kata Ex tiba-tiba.

"BARU LIMA MENIT DAN UDAH SAMPE? SUMPAH LO KEREN, SEKALI LAGI MAK.... eh, maksudnya, sekali lagi makan gue kenyang iya gitu hehe" ujar Kenny, nyaris mengucapkan terima kasih.

Ex terkekeh, "lo bener-bener gamau gue cium ternyata"

"Iyalah, yakale"

"Yaudah kalo gitu turun. Betah banget di mobil gue"

"Dih. Yaudah gue ke kelas dulu yaa"

"Bareng gue"

"Yaudah"

Lalu Ex turun dari mobilnya dan berjalan ke kelasnya bersama Kenny.

"Lo kelas berapa sih?" tanya Kenny penasaran.

"XI IPA-2" jawab Ex.

"Sama kayak gue?"

"Lah lo ngapain ngikutin gue lagi?"

"Lo kali yang ngikutin. Gue duluan yang sekolah di sini"

"Gue sebangku sama lo ya"

"Enak aja. Gue udah duduk ama Mabell"

"Oh ya udah deh. Kursi kosong di mana emang?"

"Di sebelah..." kata-kata Kenny terhenti karena ia ingat suatu hal, kalo Ex sekelas sama gue, berarti dia sekelas sama Reynald dong? Anjir mana kursi kosongnya di sebelah Reynald lagi. Semoga Ex gak bocor ke Reynald soal curhatan gue, batinnya.

"Sebelah siapa, Ken?" Tanya Ex.

"Sebelah Reynald" jawab Kenny pelan.

"Whoaa. Reynald yang lo suka itu?"

"Iya. Lo jangan ngomong-ngomong tentang gue curhat soal dia kemaren ya"

"Tenang, rahasia lo akan selalu aman sama gue"

"Okay"

Mereka pun kembali berjalan dan tidak ada yang bicara di antara keduanya. Sehingga segala bisikan di sekitar mereka terdengar jelas.

"Eh anjir itu siapa ganteng banget"

"Murid baru? Wow. Cogan"

"Kenny beruntung banget"

StrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang