hajima

292 54 5
                                    

Seperti tidak ada hal aneh yg terjadi,
Jisoo menyiapkan makan siang untuk ia dan irene
Lalu bercanda seperti biasa nya namun kali ini irene tidak terpancing untuk tertawa.

"Hari ini tidak ada ikan di meja makan.
Apa kau suka?"tanya jisoo.

"Aku tidak lapar,aku mau istirahat saja"jawab irene.

Jisoo menatap irene dalam diam,
Tidak ada niat nya untuk menahan irene dan ia hanya tersenyum saja seperti biasa nya.

Di dalam kamar irene mencoba mencari jejak dari lelaki tadi,
Ia sangat yakin jika ada hal buruk yg terjadi karena tadi sebenarnya ia mematikan musik dari earphone dan dia bisa mendengar jeritan kesakitan dari lelaki itu.

"Jika dia menyiksa nya pasti ada bekas darah yg tersisa.
Tapi kenapa disini tidak ada bekas apapun yg terlihat"batin irene.

Irene hampir menyerah untuk mencari bukti,
Namun sebuah tutup jarum suntik terlihat di bawah kasur kamar itu dan seperti nya ia sedikit mengerti apa yg sebenarnya sudah terjadi.

"Apa mungkin di balik wajah yg ceria dan lugu itu,
Tersimpan sebuah rahasia bahwa
Sebenarnya kau adalah iblis kim jisoo?"Irene masih bertanya tanya pada diri nya sendiri hingga jisoo masuk ke kamar itu dan sebisa mungkin ia terlihat biasa saja.

"Apa kau ingin aku ajak untuk keluar rumah?"tanya jisoo.

"Aku tidak mau"tolak irene.

"Seperti nya kau menyembunyikan sesuatu dariku".

Irene menjadi panik saat jisoo mulai datang mendekati nya,
Debaran di jantung nya lebih cepat saat ini dan keringat dingin sudah terlihat di dahi nya.

"Irene..".

"Ka kau mau apa?".

"Dimana uang ku?".

"Hah?".

"Aisshh aku tahu kau mengambil uang di balik saku jaket ku
jadi kembalikan uang itu.
Aku ingin membayar tagihan air nanti sore🥺".

Jisoo merengek seperti anak kecil dan untuk sesaat irene merasa lega melihat itu.

"Apa ajakan keluar rumah masih berlaku saat ini?"tanya irene.

"Tidak,sebelum kau mengembalikan uang ku"jawab jisoo sembari cemberut.

"Aku tidak mengambil uang mu.
Mungkin uang mu jatuh saat tadi kau memukul lelaki itu".

"Tapi tadikan aku tidak pakai jaket?".

"Iya juga ya,emmm inti nya bukan aku yang mengambil uang mu!".

"Kau bohong!!".

Jisoo keluar dari kamar itu setelah berhasil mengalihkan perhatian irene,
Dia tahu jika kelakuan nya selama ini pasti akan terbongkar suatu saat nanti
Tapi dia tidak ingin kalau irene yg membongkar semua nya.

Ting ting ting!!

3buah pesan yg masuk secara bersamaan.

L354.

"Kami sudah membereskan semua nya".

"Bos,ada polisi yang berkeliaran disekitar rumah mu".

"Arah pukul 7 ada intel yang sengaja berjualan disana".

Setelah membaca pesan itu jisoo menghapus pesan nya dan mengintip dari jendela.
Memang benar apa yang di laporkan oleh anak buah nya tapi dia tidak takut karena tangan nya selalu bersih jika polisi ingin mengintrogasi diri nya.





Jisoo mengajak irene keluar rumah pada pukul 4sore.
Mereka hanya berkeliling di sekitar rumah saja dan membeli cemilan ringan lalu duduk di pinggiran lapangan bola.

"Yang bermain disana hampir rata2 seusia mu,apa kau tidak ingin bermain juga?"tanya irene.

"Aku tidak ada waktu untuk bermain.
Dunia bermain ku sudah di tutupi oleh dunia tentang mu
jadi buat apa lagi bermain"jawab jisoo.

"Kau tahu jika mencintaiku itu salah,
Kita sama2 wanita dan aku adalah guru mu disekolah".

"Di sekolahkan?
Aku sekarang sudah tidak bersekolah dan kau juga bukan lagi seorang guru.
Aku mencintai mu tanpa syarat bae joohyun".

"Tapi aku tidak mau mencintai siapapun lagi".

"Tidak masalah.
Cinta buta,cinta bertepuk sebelah tangan,cinta sesama perempuan inti nya yg nama nya cinta tetap cinta.
Kau tidak harus mencintaiku
Kau hanya perlu bahagia didekat ku".

"Hahahha😂kau belajar sastra dimana?".

"Di kedai krepes".

"Pantas saja rayuan mu garing".

"Krepes itu tidak hanya garing ya!
Krepes itu juga lejatt dan bergijiii!!".

Irene tertawa berkali kali karena lelucon konyol jisoo,
Tangan nya memukul pundak jisoo saat tertawa tapi jisoo hanya diam saja dan tidak merasa kesakitan.

"Nunnaa awass!!!"seorang remaja berteriak saat bola basket mengarah pada irene,
Jisoo dengan sigap menghalau bola itu dan emosi nya menjadi tinggi karena hampir saja irene terluka.

"Mianhe nunna..kami tidak sengaja melemparkan bola ini ke arah kalian".

"Tidak apa2,lain kali hati2"ucap irene.

Mata jisoo memerah saat menatap remaja itu,
Ia ingin mengambil bola yang ada di tangan remaja ini tapi irene menahan nya dan menyuruh anak itu untuk menjauh.

"Aku ingin pulang jisoo ya"gumam irene.

"Tenang kim jisoo,biarkan lalat itu lolos kali ini"batin jisoo sebelum menatap wajah irene.

"Kajja kita pulang😁"ucap jisoo lalu mendorong kursi roda itu.

Para remaja yg sedang bermain basket kedatangan sosok lisa yang juga ingin bermain.
Seperti nya lisa melihat kejadian tadi dan dia yg akan membalas perbuatan anak2 itu karena sudah hampir mencelakai irene.

"3 point saja,
jika kalian menang isi dari dompet ku ini semua nya untuk kalian,
Tapi jika aku yang menang
Kalian harus berlari mengelilingi lapangan ini sebanyak 200x
Bagaimana?"ucap lisa sembari menunjukkan dompet tebal nya.

"Kau yakin nunna?".

Dompet itu lisa lemparkan kewajah remaja tadi,
Lisa membiarkan mereka melihat sendiri isi nya dan setelah itu permainan basket langsung di mulai.

3orang melawan 1 lisa,
Kini point lisa sudah 2 dan para remaja itu hanya menyetak 1 point saja.

"Hyung,kita tidak boleh kalah.
Aku akan menabrak nya saat kau melempar bola nanti"bisik salah 1 dari mereka.

Rencana itu mulai ingin di jalan kan,
Lisa begitu paham  dengan rencana licik mereka dan ia dengan mudah nya mencetak point terakhir sebagai bentuk kemenangan nya.

"Itu curang nunna!!".

"Tepati janji kalian,mulailah berlari".

"Kami tidak mau!".

"Kalian lihat lelaki disana itu,
Dia anak buah ku dan memegang sebuah pistol kedap suara
Disini sepi jadi tidak susah untuk menembak kepala kalian".

Ketiga remaja itu tertawa karena merasa lisa bercanda,
Lisa memberi isyarat pada lelaki yang memantau mereka
Lalu lelaki itu menembak seekor burung yang kebetulan terbang diatas kepala mereka.

"Cepat lari"ucap lisa saat mereka bertiga tiba2 terdiam.

Tidak ada pilihan lain selain berlari,
Ketika mereka melemah karena lelah
Lisa menyiul mereka sekali saja sampai remaja itu kembali lari hingga mereka jatuh ke tanah tak sadarkan diri.

"Biarkan mereka pingsan selama 10menit.
Tunggu mereka disini lalu siram agar tidak memancing keributan"ucap lisa pada anak buah nya.

"Siap nona".

Lisa menerima pesan dari jisoo
Dan dia sangat bangga karena sekilas jisoo melihat pekerjaan nya tadi.

t.earsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang