????

256 57 3
                                    

Sudah 1minggu berlalu dan polisi kini banyak mendapatkan laporan orang hilang.

Salah 1 laporan itu mengarah pada jisoo,hingga 2orang polisi beserta pelapor nya menuju ke rumah jisoo sekarang.

"Tok tok tok!!"

"Permisi!!".

"Dobrak saja pak!aku yakin jika oppa ku ada didalam"ucap pelapor itu yg sangat emosi.

"Tenang nona,jika anda melakukan hal yang di luar prosedur kepolisian,
Anda bisa saja terkena sanksi pelanggaran".

"Mau apa polisi itu kesini"batin irene yg mengintip dari balik tirai jendela.

"Tok tok tok".

"Permisi!!!".

"Mereka polisi,jadi tidak masalah jika aku membukakan pintu"gumam irene lalu mendorong kursi roda nya untuk membuka pintu itu.

"Selamat siang nona,
Kami dari pihak kepolisian ingin bertemu dengan saudari jisoo.
Apa mungkin saudari jisoo itu adalah anda sendiri?".

"Bukan pak,
Saya irene dan saya ini sepupu nya jisoo".

"Dimana kalian menyekap jhoni oppa hah!
Kau Jangan pura2 menjadi cacat seperti ini!"bentak gadis bernama somi itu sembari mendorong kursi roda irene.

"Kau aman selagi jisoo tidak melihat mu seperti ini"batin irene.

"irene ssi,apa boleh kami masuk dan meminta keterangan juga dari
Anda?".

"Silahkan masuk".

Irene mengizinkan mereka semua untuk masuk,
Karena dia juga penasaran dengan kejadian yg sebenarnya.

"3hari yang lalu kami mendapatkan laporan orang hilang yang bernama jhoni kim.
Sang pelapor sendiri adalah kim somi,
Dia adalah adik nya jhoni kim yang saat ini berada disini juga bersama kami".

"Lalu,apa hubungan nya laporan orang hilang itu dengan kim jisoo?"tanya irene.

"Kim somi menceritakan,bahwa sebelum menghilang saudara nya berpamitan akan kesini.
Tidak ada pertemuan atau komunikasi apapun lagi sejak hari itu dan dia melaporkan saudara nya yang menghilang itu pada pihak kepolisian".

"Mereka pasti sudah menculik oppa ku dan menyiksa nya.
Geledah saja rumah nya ini pak!
Kim jisoo juga sudah membunuh appa ku jadi sekarang dia juga pasti membunuh oppa ku!"bentak somi.

"Somi ssi!saya sudah peringatan anda sejak tadi,
Kami datang kesini hanya ingin mendapatkan informasi bukan nya ingin menggeledah rumah ini".

"Tapi mereka ini pembunuh pak!
Aku yakin dia hanya berpura pura memakai kursi roda ini!".

Irene terjatuh karena somi sengaja mendorong kursi roda nya,
Kedua polisi itu mencoba untuk membantu irene tapi suara jisoo menghentikan niat mereka.

"Saya kim jisoo"ucap jisoo yang berdiri di ambang pintu.

"Kau yang sudah membunuh appa ku!
Dimana jhoni oppa sekarang!
Kalian pasti menculik nya karena tidak ingin kebusukkan mu terbongkar kim jisoo!"somi masih saja terus emosi dan kini sasaran nya adalah jisoo.

"Minggu lalu jhoni memang mengunjungi rumah ku"ucap jisoo sembari ia membantu irene untuk duduk kembali di kursi roda nya,
"Minhe..karena lagi2 membuat mu terluka"bisik jisoo pada irene.

"Nah benarkan pak!sekarang dia sudah mengaku jadi tangkap saja dia!"ucap somi.

"Dia hanya berkujung sebentar kesini lalu pergi setelah mengacak ngacak rumah ini.
Kelakuan jhoni kim hampir sama dengan adik semata wayang nya ini pak polisi,
Mereka masih terus menuduhku membunuh,padahal mereka sendiri tidak terlalu yakin tentang itu"bela jisoo.

"Kau memang membunuh!".

"Saya mengizinkan kalian untuk menggeledah rumah ini.
Silahkan cari barang bukti apapun yg mencuriga kan
Tapi setelah itu saya akan menuntut wanita ini
Karena sudah mencemari nama baik saya"jelas jisoo.

"Saya juga bersaksi bahwa saudara jhoni itu memang berkujung kesini lalu pergi.
Dia menghancurkan beberapa perabot rumah ini dan hampir juga mencelakai saya,
Ini bekas luka yang di akibat kan oleh nya
Saya berani di visum pak kalau memang di perlukan"tambah irene.

"Kami tidak memiliki surat izin untuk menggeledah rumah kalian.
Tujuan kami kesini adalah untuk mencari informasi mengenai suadara jhoni dan kalian sudah menjelaskan nya kepada kami.
Mungkin akan ada panggilan di kemudian hari dari pihak kepolisian untuk penyelidikan ini,
Mohon kerja sama nya jika kalian mendapatkan informasi mengenai jhoni kim".

"Saya siap kapan pun untuk membantu kalian pak"ucap jisoo.

Kedua polisi itu berpamitan sebelum pergi,
Jisoo memberikan senyum devil nya ke arah somi lalu melambaikan tangan saat gadis itu menoleh lagi kebelakang.

Kini hanya tinggal jisoo dan irene saja yang duduk di depan tv,
Jisoo mengobati goresan luka yg irene dapatkan karena gadis tadi
Dan ia hanya diam saja karena tahu kalau irene sedang memperhatikan nya.

"Apa yang sebenarnya terjadi?"tanya irene.

"Aku tidak tahu.
Jangan berfikir yang aneh2 tentang ku"jawab jisoo.

"Bagaimana aku tidak berfikir yg aneh2 jisoo ya!!".

Irene mengeluarkan emosi nya dan mendorong jisoo agar menjauh.

"Kau kenapa?aku memperhatikan mu sejak kemarin,
Seperti nya kau sudah mengangap ku monster sekarang".

"Kau memang monster kim jisoo!
Aku mulai mengetahui semua nya,
Apa yang terjadi dengan lelaki waktu itu?jawab aku!".

"Rasa penasaran mu akan membuat mu semakin terluka.
Aku akan menyiapkan makan siang dulu
Dan kau harus menenangkan dirimu".

"Aku akan pergi sekarang,
Kau hanya menganggap ku peliharaan mu saja selama ini".

Irene mulai masuk ke kamar dan membereskan pakaian nya,
Dia memang tidak tahu mau kemana tapi lebih baik pergi daripada terkurung di rumah ini.

"Jangan bodoh"ucap jisoo saat melihat irene membawa tas besar nya.

"Kau yg bodoh,aku tahu semua nya sekarang
Karena kau sudah baik kepada ku selama ini,jadi aku akan diam saja tapi aku tidak bisa lagi berada disini".

"Apa yang kau tahu?".

Jisoo membawa pisau dapur bersama nya lalu mendekati irene perlahan lahan.

"Hidupku sudah hancur,aku tidak takut kalau memang harus mati sekarang"batin irene.

"Sejak kecil mereka menyiksa ku seperti ini"jisoo menyayat lengan kiri nya dan irene menjerit dengan histeris.

"Hentikan!!".

"Mereka juga memukulku seperti ini"kali ini jisoo memukul wajah nya dengan kuat.

"Hentikan jisoo ya😭".

"Lalu mereka juga memfitnah dan membunuh orangtua ku secara brutal".

"Kita bicarakan ini baik2 kim jisoo.
Berhentilah menyiksa dirimu sendiri!".

"Kau adalah manusia 1 satu nya yang mulai aku cintai tapi kini kau juga memandangku seperti sampah.
Apa memang semenjijikkan itu hidup dengan ku?".

Jisoo tersungkur didepan kursi roda irene,
Darah dari lengan nya terus mengalir dan irene turun dari kursi roda nya lalu memeluk jisoo dengan erat.

"Aku hanya ingin kau menceritakan semua nya padaku.
Tolong berbagilah rasa sakitmu dengan ku ,jisoo ya".

"Kau harus bahagia tanpa rasa sakit dari siapapun,
Tetaplah disini bae joohyun".

"Arraseo,maafkan aku".

Irene kembali menangis dengan memegang lengan jisoo,
Luka sayatan itu cukup besar dan jisoo tidak nampak kesakitan walau darah nya sudah mengalir kemana mana.

t.earsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang