Setelah mandi jisoo membersihkan rumah yang saat ini tidak terlalu berantakan.
Ia hanya melanjutkan pekerjaan irene saja,karena memang ada berbagai sudut rumah yang tidak bisa irene jangkau dengan kursi roda nya."Jisoo ya"panggil irene yang menyaksikan pekerjaan jisoo dari meja makan.
"Kenapa?aku sudah tahu kau ingin mengatakan apa.
Memang jika habis mandi pesona ku tidak bisa di tahan lagi"ucap jisoo."Masih ada sisa shampo di rambut mu".
Jisoo meraba rambut basah nya dan memang masih ada busa shampo yg tersisa.
"Ini bukan sisa shampo you know!".
"Lalu"irene menahan tawa nya karena wajah jisoo yang menahan malu.
"ini itu kondisioner,
pelembut dan pelurus rambut secara permanent".Walau membela diri tapi jisoo diam2 berjalan mundur ke kamar mandi.
Ketika sudah masuk ke sana,
Tawa irene terdengar keras yang membuat jisoo ikut tersenyum."Tertawalah,karena aku tidak akan membiarkan mu menangis lagi"gumam jisoo lalu membersihkan rambut nya lagi.
Di malam hari nya
Irene seperti biasa memisahkan tulang ikan dari daging nya untuk jisoo,
Bahkan tangan mungil nya itu dengan telaten memastikan lagi kalau tidak ada duri ikan yang tersisa
karena ia tidak ingin kalau jisoo sampai menelan duri ikan itu dan kesakitan."Besok beli ayam saja ya"ucap irene.
"Aku tidak mau,ayam ternak sekarang belum mendapatkan vaksin booster jadi pasti nya tidak aman"tolak jisoo.
"Bodoh!sejak kapan ayam mendapatkan vaksin booster.
Jangan banyak alasan,aku tidak ingin melihat ikan lagi besok"."Kalau tidak ingin melihat ikan lagi,
Bagaimana kalau besok kita masak cumi atau kepiting salju saja?"."Sirreo..aku mau nya ayam".
"Tapi kan kau alergi ayam?".
"Itu aku bukan kamu"irene terdiam karena baru sadar kalau jisoo sengaja menghindari ayam karena diri nya.
"Jangan bilang kau tidak mau makan ayam karena aku,
Jisoo ya,,,,itu tidak benarkan?"."Kalau tidak benar bearti salah.
Inti nya aku tidak mau ayam,
Kecuali 1 ayam yang aku mau"."Ayam apa?aku bisa memasakkan mu ayam goreng,ayam bumbu atau ayam bakar sekalipun".
"Aku hanya mau bilang ayam sorry karena aku tidak bisa menerima cinta mu".
Lagi2 irene kebingungan dengan lelucon spontan dari jisoo.
Saat ingin marah ketika sadar,
jisoo langsung memasukkan makanan ke mulut gadis itu hingga ia hanya bisa membulatkan mata nya dengan mulut yang menguyah.Selesai makan malam,
Mereka menonton tv dan jisoo memaksa irene agar duduk di atas sofa.
Usapan lembut dari jisoo membuat irene menyandarkan kepala nya dan menghirup perlahan aroma parfum yang begitu khas dari tubuh gadis itu."Aku ingin kau kembali ke sekolah"ucap irene.
"Oke,besok aku ke sekolah lalu pulang"ucap jisoo.
"Aku serius jisoo ya..
Lanjutkan pendidikan mu,
Masa depan mu masih panjang dan jangan jadi seperti ini hanya karena aku"."Aku hanya ingin berada di suatu tempat yang ada irene nya.
Aku hanya ingin belajar seni
jadi buat apa ke sekolah kalau guru nya sudah ada di sini"."Aku capek menasehati mu".
"Maka nya jangan susah payah menasehati ku.
Kehilangan siswa miskin dan bodoh justru akan menguntungkan pihak sekolah bukan"."Kau bukan nya bodoh,
Tapi hanya pemalas dan pembangkang"."Tapi sekarang tidak lagi kan?".
"Hmm..kembali lah ke sekolah aku serius.
Aku tidak mau mengajar lagi disana karena keadaan ku yang seperti ini,
karena aku tidak ingin di kasihani jadi jangan pernah mengasihani ku sedikitpun"."Aku di keluarkan dari sekolah itu".
"Mwo?jangan bercanda!".
"Aku memukul kepala sekolah karena dia tidak sopan saat aku sedang bertanya.
Aku bertanya kemana guru pujaan hatiku pergi,kenapa dia tidak mengajar lagi selama beberapa minggu ini
Dan dia menjawab kalau guru itu sudah mati.
Coba saja waktu itu aku menusuk perut buncit nya dengan pecahan kaca kan,pasti nama ku akan terkenal dimana mana".Irene mencubit perut jisoo tanpa ampun,
Bisa2 nya dia sengaja mencari masalah agar dapat di keluarkan dari sekolah
Padahal irene tahu kalau jisoo adalah salah 1 siswa terbaik dan terbukti kalau ia mendapatkan bea siswa penuh dari sekolah dasar hingga saat ini."Mau kemana?"tanya jisoo saat lepas dari siksaan tangan irene.
"Aku mau tidur"jawab irene begitu ketus.
"Ooh..selamat malam kalau begitu"ucap jisoo lalu beranjak akan pergi.
"Bantu aku!".
"Kan bisa sendiri?".
Irene melihat jarak antara sofa dan kursi roda nya lumayan jauh,
Ia menatap jisoo tanpa emosi lagi
Karena gadis itu akan menolak membantu nya kalau ia masih marah."Bantu aku🥺"pinta irene dengan lembut.
"Coba senyum"ucap jisoo lalu irene tersenyum.
"Sekarang bilang,jichuuu kyuptaa!!" .
"Ji jisuuu kyupta"ucap irene terbata bata.
"Pintarr!!kajja"jisoo memasang tubuh agar irene bisa naik ke punggung nya,
Ia tidak berniat mengambil kursi roda irene karena memang niat awal nya ingin di peluk oleh irene."Aku ingin kursi roda ku kim jisoo!".
"Eii kursi roda itu sedang macet.
Roda nya serat jadi besok baru aku perbaiki lagi
Cepat naik kesini".Terpaksa irene merangkul leher jisoo dengan erat,
Mereka langsung menuju ke kamar dan jisoo meletakan gadis nya itu secara perlahan."Dirumah ini hanya ada 1 kamar yg layak,kenapa kau tidak tidur disini saja?"tanya irene.
"Emmm... karena aku tidak ingin kau raba"jawab jisoo.
"Keluar dari sini😤".
"Siapa juga yang mau disini".
Jisoo menjulurkan lidah nya sebelum keluar dari kamar itu,
Belum sampai 5menit ia kembali masuk lagi dan mematikan lampu kamar."Goodnight joohyun ah"ucap jisoo yang hanya di dengarkan oleh irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
t.ears
Fanficsiapa yang bisa mencintai seseorang tanpa memandang kekurangan nya sedikitpun, apa lagi kekurangan itu menyangkut fisik si pasangan yg sangat membutuhkan perhatian khusus. irene, seorang guru seni yang mengalami kecelakaan parah dan harus kehilangan...