Accountability : 14. Make Me Crazy

1.1K 127 115
                                    

Ada perasaan sedih saat Sohyun harus menyaksikan gaun indah yang melekat apik ditubuhnya itu ditarik paksa oleh suaminya sampai robek dan tidak berbentuk lagi. Namun perasaan sedih itu teralihkan oleh kegiatan Taehyung yang kini sudah terlena dengan menciumi setiap inci dari tubuh polosnya.

Membuat Sohyun tidak ingin lagi memikirkan gaun malang itu dan lebih menginginkan fokus pada rasa yang melambungkan perasaannya tinggi-tinggi saat ini.

Dia dikungkung oleh Taehyung yang bahkan masih mengenakan pakaian lengkap ditubuhnya. Lalu saat bibir tebalnya sampai dipangkal kain tipis yang masih menutupi daerah privasinya-- Sohyun melihat Taehyung mulai memegang kain itu dan menariknya perlahan sampai berakhir diujung jari kakinya yang indah.

Taehyung kembali mencium perut ratanya naik menyusuri tubuh atas Sohyun yang sudah membusung bagai busur yang siap melesatkan panahnya-- saat keduanya beristatap Taehyung begitu saja menyatukan kembali bilah bibir keduanya penuh gairah-- sebelum kembali menarik diri menyudahi sesi ciuman karena dirinya juga harus menyingkirkan kain yang masih melekat ditubuhnya.

Setelah kain terakhir yang menutupi tubuhnya tanggal, Taehyung segera memeta diri diantara kaki sang istri yang perlahan terbuka lebar lalu membiarkan tubuhnya dipeluk posesif.

Ini adalah aktivitas paling intim yang pertama kali mereka lakukan setelah menikah-- atau mungkin yang kedua kali kalau memang betul kecelakaan ditoilet waktu itu bisa disebut bercinta.

"Apa aku terlalu buru-buru?" ditengah gairah mereka yang memburu Taehyung bertanya, entah ini hanya perasaannya atau memang efek bercinta itu begini adanya-- saat dia sampai ditahap tinggal memasukan pun rasanya Taehyung seperti melewatkan beberapa hal yang padahal malam ini hampir seluruh tubuh Sohyun dari ujung rambut ke ujung kaki sudah berhasil dirasakannya.

"Apanya yang buru-buru, 30 menit kita hampir begini apanya yang buru-buru?" ujar Sohyun jujur. "Kenapa tidak segera diselesaikan saja?"

Taehyung masuk ke ceruk leher sang istri menghidu aroma manis sebanyak-banyaknya disana kemudian menatap istrinya sayu. "Aku tidak ingin ini cepat-cepat berakhir, kecuali kalau kau mau melayaniku sampai pagi.."

Sohyun menyentuh ujung hidung sang suami tepat pada titik hitam kecil disana. "Jangan jadi pria jahat.. Sedari tadi aku dipermainkan tapi tak diberi satu kalipun pelepasan.."

Lalu kedua manik Sohyun terpejam merasakan sesuatu menjamah daerah privasinya lembut dan si tersangka hanya menyunggingkan senyum setelahnya. "Kalau aku jahat, mungkin aku takan membuatmu memejam nikmat seperti ini.."

Jari-jari panjang nan lentik Taehyung tak berhenti bergerak didalam Sohyun sampai rasanya mungkin sesuatu itu akan datang saat itu-- namun kembali Taehyung mempermainkannya.

Taehyung memperlihatkan jari telunjuk dan tengahnya yang basah mengkilat oleh cairan Sohyun.

"Aku ingin-- Taehyung.." ujar istrinya melas setelah gagal meraup kenikmatan.

Diatasnya Taehyung mencium pipinya dan seperti kembali memeta, saat tubuh Taehyung ditumpu oleh satu lengan dan lengan yang lain menahan kakinya agar kian terbuka lebar saat kini sang suami mencoba memasukan miliknya yang tegak nan perkasa kedalam liang surgawinya.

Satu pekikan sang istri lolos dan Taehyung langsung menghentikan dorongannya . "Apa itu menyakitkan?"

Tentu Sohyun menganggukinya, entahlah rasanya jika dibandingkan waktu itu-- ini lebih sakit, padahal ia merasa sudah rileks, bukankah seharusnya yang kedua ini tak terlalu menyakitkan?

"Bisa menahannya sedikit lagi? Aku akan pelan-pelan.." bujuk Taehyung merasa tidak mungkin menghentikan sesuatu yang sudah masuk setengahnya apalagi sampai mencabutnya.

𝑨𝒄𝒄𝒐𝒖𝒏𝒕𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang