Accountability : 8. Malam Pertama

975 140 106
                                    

Niat awal Taehyung mengajak Sohyun masuk kedalam kamar adalah demi mengusir kecanggungan tetapi setelah mereka masuk jusru yang ada situasi malah semakin canggung dan baru kali ini Taehyung merasa bingung mau melakukan apa dikamar sendiri. Pasti karena ada Sohyun bersamanya dan tentu juga karena ini kali pertamanya.

Meski sebelumnya mereka sudah pernah melakukan itu, Taehyung tidaklah sehebat itu pada keadaan sadar. Dan Taehyung baru tahu kalau dirinya akan sebahaya itu saat hilang kesadaran. Kejadian yang membuat dirinya pada akhirnya menikah cepat tanpa pernah memiliki pengalaman pacaran itu benar-benar murni sebuah kecelakaan, hal yang tidak ia rencanakan dan benar-benar diluar kendalinya.

Kebalikannya Taehyung jamin dirinya sangat payah dalam hal pendekatan dengan perempuan. Dia terkesan tidak mau berbelit-belit. Sebagai mana yang ia lakukan saat dirumah Sohyun dulu, to the point dan malah hampir membuat nenek dari istrinya sekarat.

Sohyun yang malam sebelumnya sudah menempati kamarnya tampak langsung duduk disisi ranjang dekat dengan koper yang bahkan masih ditaruh dengan posisi terbuka diatas pembaringan. Kemarin malam, ia hanya mengantar Sohyun sebatas pintu dan hanya mengatakan hal yang mungkin Sohyun butuhkan secara singkat, jadi mungkin Sohyun juga tidak berani kalau harus menata pakaian kedalam lemari tanpa izinnya.

"Nanti bajumu masukan saja ke dalam lemari, lalu kopernya biar nanti aku bantu taruh diatas." kata Taehyung menunjuk keatas lemari yang lantas diangguki Sohyun pelan.

"Mmm.. Kalau ingin memakai kamar mandi lebih dulu, silahkan.." Taehyung terus mencoba berbaur dengan Sohyun yang sepertinya masih sungkan dengannya.

Sohyun mengangguk ia juga teringat dengan ajakan memasak ibu mertuanya tadi . "Iya, aku harus segera ganti baju dan turun membantu ibu memasak."

"Ya, silahkan.." Taehyung mempersilahkannya sekali lagi.

Berbekal handuk ditangannya Sohyun akhirnya berlalu dibalik pintu kamar mandi. Saat itu juga terdengar Taehyung menghela nafas seolah lega dengan sesuatu.

Selama menunggu Sohyun selesai juga menunggu gilirannya mandi. Taehyung lebih dulu menanggalkan jasnya yang mulai membuat gerah, ia juga melepas ikatan dasi dilehernya-- menarik dan menaruhnya ke keranjang yang berisi cucian kotor.

Tak hanya itu, Taehyung juga mulai membuka kancing lengan kemejanya untuk kemudian melipatnya sampai ke siku.

"T-Taehyung," ia enggan berbalik saat mendengar panggilan Sohyun dibalik punggungnya, ia tidak bisa melihat Sohyun dalam keadaan seperti itu. "Boleh aku minta tolong?" Taehyung bergeming ditempatnya sampai kemudian Sohyun kembali bersuara. "Aku kesulitan dengan ini.."

Bukannya suka Sohyun meminta bantuan semacam ini, meski sudah menjadi suami tetapi dengan perkenalan sesingkat itu dan dengan adanya pengalaman buruk, Sohyun juga tidak seberani itu untuk memulai sesuatu lebih dulu.

"Maaf, merepotkan.." ini adalah permintaan maaf istrinya yang kesekian saat dirinya bahkan sudah begitu dengan senang hati memberikan bantuan.

Sebenarnya Taehyung tidak ingin Sohyun terus menerus bersikap demikian padanya. Tapi dia faham mungkin segalanya butuh tahapan, jadi alih-alih menegurnya langsung Taehyung lebih memilih diam dan ingin melihat itu.

Membiarkan semuanya mangalir dengan semestinya sampai nanti dia akan mengenal istrinya dengan baik.

"Jangan sungkan meminta bantuan padaku, bukankah sekarang apapun tentangmu aku harus tahu?" saat ini Taehyung sudah berdiri dibrlakang Sohyun-- membantunya membuka resleting gaun pengantin yang dikenakannya.

Mendengar itu Sohyun jadi memikirkan hal yang sama juga. Karena sejatinya kehidupan rumah tangga begini mungkin adanya, jika Taehyung menjaganya bukankah Sohyun harus melakukan hal demikian juga.

𝑨𝒄𝒄𝒐𝒖𝒏𝒕𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang