Accountability : 19. Attack and hope

703 112 176
                                    

𝑪𝒉𝒓𝒊𝒔𝒕𝒎𝒂𝒔 𝑻𝒓𝒆𝒆 - 𝑽 (𝑩𝑻𝑺)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝑪𝒉𝒓𝒊𝒔𝒕𝒎𝒂𝒔 𝑻𝒓𝒆𝒆 - 𝑽 (𝑩𝑻𝑺)

Ditengah asiknya sarapan ala-ala pasangan dimabuk cinta yang dibumbui candaan dari satu sama lain tiba-tiba dering sebuah ponsel memakasa menghentikan keduanya.

Taehyung yang merupakan juga pemilik dari ponsel yang sekarang berdering itu bangkit dan langsung melihat nama sahabatnya tertera dilayar ponsel dan tanpa ragu menolaknya dengan alasan mengganggu.

Melihat suaminya kembali dengan ponsel yang tadi berdering namun malah mengabaikan panggilan tentu Sohyun bertanya-tanya. "Siapa? Kenapa tidak dijawab?"

"Hanya Jimin.." jawab Taehyung santai lalu meletakan ponselnya diantara posisi duduk keduanya diatas ranjang.

"Iya, tapi mungkin saja penting kan.."

Namun suaminya hanya mengedikan bahu acuh, bukan acuh pada Sohyun tetapi lebih kepada Jimin, merasa dia paling tahu dengan tabiat teman sendiri.

Sampai Taehyung baru saja ingin menyuap sepotong roti kedalam mulut lalu terhenti karena ponselnya kembali berdering dan kembali menampilkan nama Jimin dilayar.

Selain kesal dengan sikap menyebalkannya belum pernah Taehyung merasa kalau Jimin akan semengganggu ini juga. Pada akhirnya dirinya tetap dan terpaksa menerima panggilan tersebut dan tahu-tahu malah suara bentakan yang amat ia kenal terdengar setelahnya.

Saking kerasnya telinga Taehyung sampai sakit dan refleks menjauhkan ponselnya.

"Kenapa?" tanya Sohyun panik dengan suaminya yang tiba-tiba menjauhkan ponsel.

Kedua manik suaminya membulat menatapnya lalu seperti berkomat-kamit seperti mengucapkan sesuatu.

"Ibu?!" kata Sohyun memastikan, tak yakin ia benar sebab jelas yang terlihat tadi Jimin yang menelfon bukan ibu dari suaminya.

Tapi anggukan Taehyung setelahnya cukup menjawab kebingungan Sohyun lalu setelahnya Taehyung kembali bicara. "Hallo ibu.."

"Sudah menikah bukannya makin dewasa malah semakin durhaka!"

Taehyung menutup mata mendapat hardikan luar biasa dahsyat itu seumpama serangan sebuah negara pada sekutunya yang berkhianat.

"Ibu kami minta maaf, kami belum sempat mengabari ibu.." sayangnya penjelasan itu justru dibantah ibundanya mentah-mentah.

"Tidak, jelas ini pasti karena kau Sohyun sampai tidak sempat menghubungi ibu, dasar anak durhaka!"

Sayup-sayup namanya disebut Sohyun lantas menyingkirkan nampan dari hadapan keduanya agar memudahkannya menempeli Taehyung-- ikut menguping pembicaraan dalam telfon.

"Bukan begitu ibu.."

"Lalu apa?! Sekarang mana menantu cantik ibu, ibu lebih ingin mendengar suaranya ketimbang anak durhaka ini!"

𝑨𝒄𝒄𝒐𝒖𝒏𝒕𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang