Accountability : 18. Say i love you

745 119 245
                                    

Karena lelah kencan diatas lautan lepas seharian kemarin, malamnya setelah acara mandi itu keduanya memutuskan istirahat, oleh karena itu juga mungkin keduanya bisa bangun awal pagi hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena lelah kencan diatas lautan lepas seharian kemarin, malamnya setelah acara mandi itu keduanya memutuskan istirahat, oleh karena itu juga mungkin keduanya bisa bangun awal pagi hari ini.

Namun meski begitu tak ada satupun dari mereka yang niat beranjak dari kehangatan. Keduanya justru makin mengeratkan pelukan sambil menatap kearah jendela yang mana diluar gerimis tampaknya sudah turun membasahi sekitaran Jeju sepagian ini.

Memang cuaca begini sangat pas untuk sebagian orang khususnya untuk pasangan pengantin baru yang sedang dimabuk cinta ini.

"Hujan turun sepagian ini, rasanya jadi malas bangun.." ujar Sohyun sambil mengusik hidungnya ke dada bidang Taehyung lalu kemudian dibalas pelukan erat oleh suaminya itu.

"Malas bangun karena hujan atau memang masih ingin peluk-pelukan?" tak bosan-bosan rasanya Taehyung menjahili istri sendiri.

Dalam pelukannya Sohyun tampak mengangkat pandang menatap suaminya seraya senyum-senyum persis seperti bunga-bunga kecil yang bermekaran. "Dua-duanya-- mungkin."

Taehyung lupa kalau istrinya sudah tidak secanggung dulu padanya. Alih-alih membuatnya hanya tersipu justru Sohyun kedapatan membalas candaan yang dilontarkan Taehyung.

"Sudah mulai serakah mh?" lalu sebuah toelan di hidung kecil nan bangirnya itu Sohyun dapatkan dan berakhir membuatnya terkekeh.

Sohyun mengedikan bahu seolah tidak perduli dengan lebel yang baru saja disematkan sang suami padanya. "Tentu dan aku harus serakah!"

Ingat dengan sesuatu Taehyung tiba-tiba merubah posisi keduanya saat ini, mengajak untuk Sohyun agar sama-sama duduk dan membiarkan diri masing-masing menyandar pada kepala ranjang.

"Kenapa- ada apa?" Sohyun memborong pertanyaan merasa Taehyung mulai terlihat serius.

"Apa kau sudah benar-benar melupakan kejadian buruk diawal pertemuan kita Sohyun?"

Tiba-tiba sekali Taehyung menanyakan ini dan Sohyun juga baru sadar kalau sejak kedatangannya ke sini bersama sang suami dirinya merasa lebih santai dan tanpa sadar juga lupa dengan bagaimana cara mereka bertemu sampai bisa saling mengikat seperti ini.

Dihadapannya sang istri tampak mengulum bibir sampai kemudian menatapnya teduh sambil mengurai senyumnya yang selalu manis. "Sepertinya memang ini sudah menjadi takdir kita." Sohyun mengambil sisi wajah suaminya-- mengusap sayang disana. "Kenapa tiba-tiba membahas ini sih?"

Taehyung menggeleng seraya menunduk, bukan apa-apa jujur saja dia meleleh setiap kali Sohyun memperlakukannya semanis ini.

"Haruskah aku menghitung berapa kali kita melakukannya disini?" dan pertanyaan Sohyun itu berhasil membuat Taehyung ribut menggelengkan kepalanya lagi seraya menunjukan senyum kotaknya.

"Barangkali kau lupa.." serius, Taehyung yang malu-malu pagi ini sangat gemas sekali-- Sohyun jadi bersemangat menggodainya.

"Bukan itu.." Taehyung yang sudah bisa mengendalikan diri kembali menatap istrinya. "Aku hanya takut apa yang ada padaku masihlah kurang dimata mu."

𝑨𝒄𝒄𝒐𝒖𝒏𝒕𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang