Accountability : 6. Keputusan baik?

767 133 81
                                    

Jungkook menepuk dahi Jaera dengan amat keras saat mereka saling menatap intens satu sama lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook menepuk dahi Jaera dengan amat keras saat mereka saling menatap intens satu sama lain. Dari suaranya saja terlihat jelas kalau itu sangat menyakitkan.

"JUNGKOOK SIALAN!" hardik Jaera pada Jungkook yang kedapatan malah bangkit tanpa ada rasa bersalah sedikit pun.

Pantas saja perasaan Jaera sudah aneh sekali sejak awal. Ternyata benar Jungkook baru saja menjebaknya.

"Salahmu! Berani-beraninya gadis yang belum pernah berpacaran sama sekali malah menceramahi ku tentang keseriusan!" setelahnya Jungkook melenggang masuk meneruskan niatnya untuk tidur saja.

Lalu dikamar Taehyung tampak masih berusaha bicara baik-baik dengan Sohyun perihal niatnya menikahi gadis itu.

"Mungkin ini terdengar mustahil dan omong kosong. Tapi inilah bentuk rasa tanggung jawabku."

Sohyun terdengar hanya bisa menghela nafas, jangankan harus memutuskan sesuatu, fikirannya saja kini sudah berantakan kemana-mana belum lagi melihat keadaan sang nenek yang sudah tahu situasi yang menimpanya.

Sekarang bukan lagi tentang keputusannya tetapi keputusan paling besar ada ditangan keluarganya.

Hingga terdengar langkah terburu-buru menghampiri keduanya. "Sohyun.. Sohyun, apa yang sudah terjadi pada ibu?"

Saat itu juga bibinya hadir disusul Jaera seorang diri dibelakangnya.

"Bibi.." gumam Sohyun dengan tatapan yang semakin bingung.

•••

Meninggalkan kamar dimana sang nenek terbaring lemah tak berdaya setelah pingsan, kini Taehyung kembali harus berhadapan dengan salah satu keluarga Sohyun sebut saja bibinya adik kandung dari mendiang ibunya.

"Maaf.. Semua ini karena Sohyun, selama ini nenek baik-baik saja tetapi--" kalimat gadis cantik itu terpotong kala bibinya menyentuh kedua tangannya seraya memintanya berhenti bicara yang tidak-tidak.

"Biarpun ibu pingsan setelah mendengar masalah ini, tentu ini bukan sepenuhnya juga salahmu, ini masalah yang sudah seharusnya dibicarakan serius agar cepat selesai atau paling tidak kalian dapat sebuah jalan keluar." kata sang bibi.

"Saya.. Berniat menikahi Sohyun sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi padanya." kata Taehyung yang langsung mendapatkan tatapan terkejut lagi dari Sohyun.

"Tapi.. Mungkin ada jalan lain selain menikah?" entah Sohyun bodoh atau apa, disaat orang lain mungkin akanengemis pertanggung jawaban ia justru bertingkah sebaliknya.

"Aku tahu kau sangat membenciku.. Tapi ku rasa tidak ada tanggung jawab yang lebih baik selain kita menikah."

Sebenarnya dua orang manusia bermasalah disini hanyalah orang baik yang sudah pasrah dengan keadaan. Namun jadi bertolak belakang saat disatukan.

"Benar kata dia Sohyun, ingat nama baik keluarga kita.." sang bibi yang memang sepertinya sangat setuju dengan jalab keluar yang diusulkan Taehyung pun hanya bisa membantu meyakinkan Sohyun.

𝑨𝒄𝒄𝒐𝒖𝒏𝒕𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang