17

1.5K 204 38
                                    

WONDERLAND

KookV Version

Warning : BL, Typo, cerita pasaran

Drama, Romance, Fantasy, Mpreg

Halo saya kembali. Awas kesandung typo. Jangan lupa tinggalkan jejak VoMent di chapter ini biar saya hepi. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih untuk jejak VoMent yang kalian tinggalkan di chapter sebelumnya. Selamat membaca. Semoga terhibur. Semoga akun ini semakin berkembang lebih baik ke depannya. Sampai jumpa segera.

Previous

"Aku pikir aku harus segera pulang menemui orangtuaku. Mereka sangat cemas, penjelasanku lewat ponsel masih belum bisa membuat mereka lega." Ucap Taehyung awalnya dia hanya ingin berbicara dengan Jungkook, sayangnya Taehyung lupa jika mereka sedang berada di meja makan.

"Kapan kau ingin pulang?" Irene langsung bertanya. "Apa tidak bisa menunggu sampai Mark berusia tiga bulan? Perjalanan jauh masih rawan untuk Mark. Tapi jika kau harus segera pulang kau bisa pulang bersama Jungkook tanpa membawa Mark."

"Saya akan menunggu sampai Mark berusia tiga bulan, mungkin orangtua saya yang akan datang ke sini." Jawab Taehyung, tentu saja dia tidak bisa pergi tanpa membawa Mark bersamanya.

"Baiklah, orangtuamu boleh berkunjung kapanpun ke sini, dan tinggal selama yang mereka inginkan." Ucap Irene kemudian tersenyum.

TUJUH BELAS

Setelah selesai menghubungi Baekhyun memastikan Baekhyun baik-baik saja, serta selesai mengirim pesan chat untuk orangtuanya, Jungkook mengajak Taehyung pergi bersama Mark. Awalnya Taehyung pikir mereka akan pergi untuk membeli perlengkapan bayi, atau mungkin Jungkook mengantarkan dirinya ke kantor untuk menyerahkan surat pengunduran diri, hanya berdua saja. Taehyung tidak menyangka jika seluruh keluarga Jeon pergi bersama mereka. Taehyung menggendong Mark dengan gendongan bayi berwarna ungu. Sepanjang perjalanan Mark tertidur pulas, namun yang menjadi masalah adalah sepanjang perjalanan tidak ada obrolan.

Taehyung tidak tahu mereka akan pergi ke mana, semalam sepertinya tidak ada pembahasan tentang ini. Perjalanan memakan waktu selama empat puluh menit dari kediaman Keluarga Jeon. Suasana masih begitu tegang, hingga mobil berhenti di sebuah gedung.

"Pertemuan darurat para Teon. Ibuku ketua perkumpulan ini." Jungkook menerangkan dengan singkat.

Semua orang keluar dari dalam mobil van, mereka disambut dan segera diantar ke ruang pertemuan. Suasana terasa sangat serius sekarang. Taehyung memeriksa Mark yang masih terlelap, sekarang delapan pagi. Taehyung merasakan rangkulan Jungkook pada bahunya saat mereka berada di dalam lift.

"Setelah ini kita bisa pergi berbelanja barang-barang kebutuhan Mark." Ucap Jungkook pelan kemudian tersenyum.

Taehyung hanya mengangguk pelan. Setuju. Sementara dirinya mencemaskan pertemuan yang akan berlangsung sebentar lagi. Pertemuan apa ini? Membahas tentang apa? Dan apakah situasinya menjadi sangat berbahaya bagi para Teon sekarang?

Pertemuan digelar di lantai tiga, sengaja tidak mengambil lantai teratas gedung. Demi alasan kenyamanan. Tanpa sepengetahuan Taehyung, Jungkook sudah bercerita banyak hal tentang dirinya kepada Nyonya Irene. Tentang bagaimana Taehyung membenci darah, ketinggian, dan ruang sempit. Bagaimana Taehyung merasa tidak nyaman setiap kali dia berada di dalam lift.

Taehyung tentu saja tahu bagaimana setiap orang yang berpapasan dengan mereka, menyapa dan memberi salam hormat, atau bagaimana mereka begitu memperhatikan dirinya yang sedang menggendong Mark.

Ruang pertemuan besar dan mewah, menakjubkan. Taehyung bahkan belum pernah ikut rapat penting di kantor tempatnya bekerja, tapi rasanya ruangan rapat di kantornya tidak semewah ini. Pada akhirnya Taehyung duduk diapit oleh Jungkook dan Nyonya Irene. Taehyung terkejut karena Chanyeolpun datang ke pertemuan ini. Berarti Jungkook tidak berbohong saat mengatakan jika Chanyeol adalah keturunan Teon. Seorang Teon.

WONDERLAND (KOOKV VerSion)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang