END EKSTRA CHAP

2K 165 16
                                    

WONDERLAND

Warning : BL, Typo, cerita pasaran

Drama, Romance, Fantasy, Mpreg

Halo semua ini bonus chapter terakhir ya, dengan ini seri Wonderland sudah selesai. Selamat membaca, awas kesandung typo, terima kasih untuk jejak VoMent di chapter sebelumnya. Jangan lupa tinggalkan jejak di chapter ini. Selamat membaca, semoga terhibur, dan sampai jumpa segera.

END BONUS CHAPTER

Mereka sedang berlibur, menikmati liburan bersama di Pulau tropis Carden selama dua minggu, bersama seluruh anggota keluarga Kim dan Jeon. Mereka menginap di cottage cottage yang di bangun di atas laut indah.

Mark dan Jeno tidur bersama dengan Eunwoo dan Nyonya Irene atas permintaan Mark dan Jeno sendiri. Tuan dan Nyonya Jeon berada di satu cottage, Mingyu sendirian, begitupun dengan Joy, dan Wendy. Liburan menyenangkan. Sampai sekitar sebelas malam, Taehyung terbangun karena nyeri perut yang luar biasa hebat. Dia membangunkan Jungkook dan Jungkook memanggil Wendy tanpa tambahan siapa-siapa.

Wendy tidak mengangkat telfonnya pasti sudah terlelap, Jungkook ingin memanggil Wendy namun Taehyung tidak mau ditinggal, dia ketakutan dan kesakitan.

"Kenapa lebih cepat?" Taehyung bertanya kepada Jungkook disela rasa sakitnya.

"Tidak apa-apa, semuanya akan baik-baik saja." Balas Jungkook menenangkan.

Jungkook berada di sisi Taehyung memeluk dan menenangkan. Benar, Taehyung akan melahirkan, perkiraan waktunya lebih cepat sekitar sepuluh hari.

Jungkook membantu Taehyung minum, menyuapinya makanan, memijat punggung dan pinggang Taehyung, memapahnya berjalan, serta membantunya pergi ke kamar mandi.

Pukul satu pagi, dua jam setelah rasa sakit luar biasa itu menyerang. Taehyung sudah tidak sanggup berjalan lagi. Namun, dia menolak Jungkook pergi untuk memanggil Wendy. Pada akhirnya Jungkook tidak memiliki pilihan kecuali membantu Taehyung melahirkan anak ketiga mereka.

Jungkook duduk di antara kedua kaki Taehyung yang terbuka, cairan ketuban bercampur darah meresap ke dalam tumpukan handuk. Taehyung berbaring di atas lantai tidak mau mengotori ranjang tempat tidur itu yang awalnya dia katakan, setelah itu Taehyung sangat kesakitan untuk sekedar bergerak atau membuat gerakan kecil.

Rasa sakit begitu kuat, dan tekanan di dalam perutnya nyaris membuat Taehyung sesak nafas.

"Dorong Taehyung, cukup, kau melakukannya dengan sangat baik. Sekarang bernafas."

Taehyung melakukan arahan Jungkook. Mendorong saat tubuhnya memberi tanda bahwa dia harus mendorong.

"ENGGGH...," Taehyung mengerang kesakitan.

Padahal dia sudah melewati rasa sakit ini dua kali tapi tetap saja tidak mudah. Taehyung terus mendorong mendengarkan perintah Jungkook.

"Kepalanya terlihat, pelan-pelan Taehyung, jangan lupa bernafas." Ucap Jungkook antusias.

Taehyung memegangi dua sisi ranjang kuat-kuat, dia mendorong kemudian bernafas, mendorong dam bernafas. Sesekali Jungkook memberinya pelukan atau ciuman sebentar.

"Ahhh...," Taehyung menahan teriakan supaya tidak mengganggu keluarga mereka yang sedang terlelap.

Rasa sakit seolah berkumpul menjadi satu, Taehyung mulai kewalahan dia ingin semua ini cepat berakhir.

"Taehyung dorong lagi."

Taehyung melakukan perintah Jungkook.

Perlahan-lahan Jungkook melihat kepala bayi mereka keluar dengan hati-hati Jungkook menyangga kepala bayinya, memposisikan tubuh bayinya supaya dia lebih mudah keluar, memastikan tidak ada sesuatu yang menghalangi.

"Enggh, ahhh!"

Taehyung mengejan dan menahan teriakannya, memberikan satu dorongan kuat. Bayi ketiga mereka terlahir, meluncur pelan menuju kedua tangan Jungkook yang menunggunya.

"Taehyung...," Jungkook memanggil nama Taehyung dengan takjub.

"Apa? Apa dia baik-baik saja?" Taehyung mulai cemas.

"Dia baik-baik saja, sempurna." Balas Jungkook kemudian disusul oleh suara tangisan bayi.

"Laki-laki." Ucap Jungkook pelan.

Taehyung tertawa pelan. "Aku ingin bayi perempuan yang cantik." Canda Taehyung.

"Kita bisa mencobanya lagi." Balas Jungkook sambil mengangkat bayi ketiga mereka.

Taehyung menendang pelan perut Jungkook membuat Jungkook tertawa. Jungkook menaruh bayi ketiga mereka ke dalam pelukan Taehyung.

"Kau tidak akan menolak ideku." Ucap Jungkook kemudian tersenyum mengesalkan.

"Aku akan memukulmu jika kau terus bersikap mengesalkan."

Jungkook tertawa menang. "Aku yakin kau tidak akan bisa menolakku."

Taehyung memilih diam tidak menanggapi. Dan memilih fokus memberi susu pada bayinya.

"Sungchan. Bagaimana? Bagaimana jika kita memberinya nama Sungchan?"

"Iya, baiklah. Itu nama yang indah." Jawab Taehyung.

Tok Tok

Mereka mendengar suara ketukan, Jungkook membukakan pintu. Wendy berdiri di depan kamar dengan cemas dia nyaris histeris melihat apa yang terjadi.

"Siapa yang membantumu melahirkan?! Maaf aku tertidur lelap, sampai tidak mendengar panggilanmu Jungkook. Aku mendengar tangisan bayi dan bergegas ke sini. Sungguh maafkan aku."

"Tidak apa-apa." Balas Taehyung pelan. "Jungkook yang membantuku, semuanya baik-baik saja."

Wendy membantu Jungkook memotong tali pusat, mengobati luka tali pusat Sungchan. Mengeluarkan plasenta dari tubuh Taehyung. Membersihkan sisa-sisa persalinan. Memberikan ramuan penyembuh kepada Taehyung. Jungkook mengangkat Taehyung ke atas tempat tidur.

Pukul tiga pagi Wendy kembali ke kamarnya dan terlelap, begitupun dengan Jungkook, Taehyung, serta Sungchan.

Saat Taehyung terjaga sekitar sembilan pagi, semua orang berkumpul di kamarnya. Taehyung melihat Mark dan Jeno berkumpul mengamati Sungchan. Taehyung tidak merasakan sakit lagi, tapi dia masih lelah dan mengantuk.

"Dia menggemaskan sama seperti kalian berdua." Ucap Irene bahagi.

"Cucu ketiga kami lahir." Balas Soohyun ceria.

"Dia tampan sekali sama seperti Mark dan Jeno." Imbuh Seulgi.

"Kau sudah bangun." Jungkook mendekati Taehyung dan memberi Taehyung ciuman singkat.

"Ya."

"Masih merasa sakit?"

"Tidak, hanya lelah dan mengantuk."

"Istirahatlah lagi, atau tunggu sebentar kau harus makan."

"Bangunkan aku jika makanannya sudah siap." Balas Taehyung karena dia benar-benar mengantuk.

"Baiklah." Balas Jungkook kemudian.

"Ah, kapan kita pulang? Apa kita akan menambah durasi liburan di sini? Mark dan Jeno masuk sekolah minggu depan."

"Tidak masalah kita pulang sesuai jadwal. Sungchan sangat sehat."

"Syukurlah." Balas Taehyung lega.

Jungkook tersenyum kemudian kembali memeluk Taehyung penuh cinta.

END

WONDERLAND (KOOKV VerSion)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang