Di dorm Star Girls Eunbyeol yang sedang tidak ada aktivitas merasa bosan karena hanya tidur di kasur sambil bermain ponsel, akhirnya dia memutuskan untuk keluar kamar. Sepertinya enak menikmati yogurt stroberi kesukaannya, seingatnya masih ada di kulkas dapur.
Saat melewati kamar Lucy tak sengaja dia mendengar suara Lucy sedang berbicara dari dalam. Keningnya mengerut karena seingatnya Lucy hanya sendiri di sana, Aeri yang sekamar dengannya sedang keluar bersama Minji. Hyejin juga sedang pulang ke rumah orang tua nya.
Penasaran, Eunbyeol membuka pintu kamar Lucy perlahan. Lucy yang menyadari seseorang membuka pintu kamarnya menoleh, kepala Eunbyeol menyembul dari sana. Eunbyeol tersenyum setelah mengetahui bahwa Lucy sedang melakukan siaran langsung menyapa para penggemar.
Lucy kembali menatap layar ponselnya. "Quinn ada di sini, jadi biarkan aku mengajaknya bergabung dengan kita." Lucy menoleh ke arah pintu. "Quinn, kemari!"
Eunbyeol masuk ke kamar Lucy dengan senyum lucu di wajahnya, duduk di sebelah Lucy di atas kasur. Dia langsung menyapa para penggemar yang menonton siaran langsung.
"Minuman apa yang kau bawa Quinn?" Lucy membaca sebuah komentar
"Ah, ini ... Yoghurt stroberi." Eunbyeol menjawab sambil mengangkat botol minumannya yang sedari tadi dia bawa, tak lupa dia menggenggam di bagian merek itu agar tidak terlihat.
"Quinn suka sekali yoghurt, aku rasa kalian juga tahu itu. Dan stroberi adalah kesukaannya," tambah Lucy.
Aku tahu itu, ucapnya dalam hati. Tanpa sadar lelaki itu tersenyum. Meski bagian labelnya tertutupi oleh tangan lentik gadis itu, dia tahu bahwa itu merek yang sama dengan yang diberikannya waktu itu.
Eubyeol mengangguk. "Benar."
"Di kulkas kami hampir selalu ada stok yoghurt dan itu milik Quinn."
Eunbyeol mengangguk lagi. "Ah, tapi akhir-akhir ini kak Mihi juga sepertinya jadi menyukai yoghurt juga, dia sering meminta stok punyaku."
Mihi adalah nama asli Lucy. Gadis itu tertawa, tak dapat mengelak.
Kedua gadis cantik itu membicarakan banyak hal. Membaca komentar, bercerita tentang pengalaman mereka, dan lain sebagainya. Tak terasa mereka sudah melakukan siara langsung bersama selama empat puluh lima menit, di tambah sebelumnya Lucy melakukannya sendiri sudah hampir satu jam. Mereka pun memutuskan untuk mengakhiri siaran.
"Sampai jumpa. Bye bye." Suara ramai para perempuan di ponselnya sebelum siaran langsung itu pun akhirnya selesai.
Sementara itu, di sisi lain, seorang pemuda yang tadinya hampir saja keluar dari siaran langsung Star Girls akhirnya jadi terus menontonnya hingga akhir. Setelah siaran langsung berhenti, Jiho keluar dari aplikasi dan mematikan ponselnya. Menatap langit-langit kamar dengan posisi telentang di kasurnya. Jiho menarik nafas dalam dan menghembuskannya perlahan. Merasa lucu pada kondisinya sekarang, seperti seorang fan yang mengikuti akun grup idola kesukaannya dan menonton kontennya. Tidakkah ini terasa menyedihkan? Cinta diam-diam yang sesungguhnya.
***
Malam itu salah satu acara penghargaan musik akhir tahun di gelar di salah satu stadion indoor. Musik berputar tanpa lelah, berbagai penampilan dari bintang tamu yang hadir membuat perhelatan malam itu sangat terasa kemeriahannya. Berbagai grup idol maupun solois, juga berbagai aliran lagu menghibur penonton yang datang maupun yang menontonnya dari siaran tv.
Salah satu grup laki-laki baru saja selesai menampilkan lagu mereka dan membuat panggung yang semula penuh gemerlap menjadi gelap. Cukup jauh di atas panggung sana, Jiho melihat beberapa orang perempuan menaiki panggung dan berbaris membuat formasi, bersiap untuk membuat penampilan lainnya. Sorakan riuh dari penonton di depan panggung-yang mana langsung dapat mengetahui siapa mereka-mengiringi.
![](https://img.wattpad.com/cover/314888336-288-k463924.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT US
RomanceKehidupan seorang idola Kpop tidak lah mudah. Tidak seindah yang nampak dan dipikirkan kebanyakan orang. Tuntutan untuk menjadi pribadi sempurna tanpa celah dan cacat. Menerima banyak cinta namun juga kebencian. Ini adalah kisah Jiho dan juga Quinn...