Tak terasa sudah seminggu Lisa pindah tugas di Jakarta, sedikit bersyukur di minggu pertama ini Lisa disibukkan dengan pekerjaannya sehingga tak terlalu memikirkan keberadaan Elang disekitarnya.
"Loh Lis tumben gak bawa mobil ??" sontak Lisa menoleh ketika ada seseorang yang tiba-tiba ikut berdiri tepat disampingnya.
"Eh Ca, iya nih lagi ada janji sama orang tua gue buat makan malam makanya sengaja gak bawa mobil"
Iya orang itu adalah Cacha, dalam semingguan ini baru dua kalinya ini Lisa berinteraksi langsung seperti ini bersama Cacha. Namun sebelumnya Lisa akan mencari cara agar tak berlama-lama berbincang bersama Cacha namun kali ini sepertinya Lisa tak bisa menghindar. Terlihat Cacha sepertinya juga sedang menunggu jemputan atau dia sedang menunggu Elang yang masih ada pekerjaan mungkin ??
"Elo sendiri gak bawa mobil ??"
"Gue jarang banget bawa mobil sendiri Lis, gue lebih sering antar jemput"
"Ohhh . . ." Lisa hanya manggut-manggut sebagai respon, tiba-tiba keadaan menjadi canggung.
Karena Lisa dan Cacha tak seakrab itu untuk membangun suasana yang santai.
"Oh ya Lis . . "
Lisa yang awalnya fokus pada jalan kini mengalihkan fokusnya kembali pada Cacha.
"Gue mau minta maaf sama elo"
"Minta maaf ??"
"Soal kejadian waktu kita kuliah dulu, maafin keegoisan gue ya Lis"
Lisa yang awalnya bingung kini mengerti apa yang dimaksud oleh Cacha.
"Ehh iya Ca gak apa-apa kok, lagian itu udah lama banget. Gue sendiri juga gak marah atau tersinggung kok soal itu, udah lupain aja" jawab Lisa diakhiri dengan senyum tulusnya.
Cacha yang mendengar dan melihat senyum Lisa kini ikut tersenyum lega. Akhirnya setelah bertahun-tahun memendam rasa bersalahnya pada Lisa kini Cacha sangat lega mendengar jawaban Lisa barusan.
"Terima kasih ya Lis, gue harap setelah ini kita bisa jadi teman baik . . "
Ucap Cacha meraih salah satu tangan Lisa untuk digenggamnya, dia benar-benar berharap dan tulus untuk memperbaiki hubungan keduanya yang sedari dulu kurang baik.
Lisa kembali merekahkan senyumannya dan turut menggenggam tangan Cacha.
"Tentu saja, mari berteman dan lupakan masa lalu"
Meskipun sedikit berat ketika mengingat perasaannya pada Elang yang masih ada didalam hatinya, namun Lisa harus bersikap dewasa dan lebih bisa menerima.
Sesaat keduanya masih melempar senyum hangat tiba-tiba sebuah mobil berhenti tepat didepan keduanya, serempak keduanya menoleh.
Dilihatnya ada seorang laki-laki turun dari pintu pengemudi dengan setelah jas yang rapi. Laki-laki itu melambaikan tangannya kearah kedua gadis yang masih setia saling menggenggam itu. Tiba-tiba genggaman itu terlepas dan salah satu dari mereka membalas lambaian tangan laki-laki tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT YOUR TYPE
Short StoryAlisa mahasiswa kedokteran yang baru pindah ke Jakarta, disana Alisa mendapat teman baru. 4 cowok tampan yang menjadi teman baik untuk Alisa. Beruntung Lisa dan keempat temannya itu memiliki banyak kesamaan termasuk hobi yang sama juga dan itu membu...