11

733 90 10
                                    

Hari yang cukup melelahkan untuk Lisa karena pasien hari ini cukup banyak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari yang cukup melelahkan untuk Lisa karena pasien hari ini cukup banyak.

"Aishhh kenapa gue ngerasa capek banget ya hari ini . . . mana badan rasanya sakit semua lagi" ucap Lisa dengan merenggangkan badannya.

"Kayaknya gue butuh liburan deh . . ."

Ya semenjak Lisa memberi keputusannya pada keluarga Elang seminggu yang lalu, Lisa semakin menyibukkan diri dengan pekerjaannya. Alasan dibalik itu tak lain tak bukan untuk menghindari Elang yang entah kenapa semakin gencar mendekatinya. Untung saja Lisa selalu bisa lolos dan berhasil menghindar. Namun hal itu tak selaras dengan benak juga hatinyanya, tubuhnya bisa saja menghindar namun pikirannya tak pernah bisa berhenti memikirkan Elang.

Tok . . tok . . tok

"Masuk . ."

"Selamat sore dokter Lisa" sapa seseorang tersenyum ramah.

"Oh sore juga dok . . . wahh tumben-tumbenan sekali dokter datang tepat waktu ??" tanya jahil Lisa pada seseorang yang saat ini sudah duduk manis didepannya.

"Seharusnya dokter Lisa tuh bersyukur kali ini saya bisa datang tepat waktu, kalau tidak pasti dokter akan terus mengomel dan meneror saya karena telat mulu ~kekeke" jawab orang itu tak kalah jahil dengan kekehannya.

"Ckk gimana gak ngomel coba janjiannya jam berapa ehh datengnya jam berapa"

"Hehe ya soryy Lis, makanya hari ini aku buru-buru kesini mumpung gak ada pasien"

"Traktirannya jadi dong ??" tanya Lisa menaik turunkan alisnya.

"Jadilah . . . kalau batal lagi yang ada kena teroran mulu setiap hari" ucap orang itu malas.

"Yeay !! oke kita berangkat sekarang !!"

"Ckk dasar cewek, gak bisa nolak yang namanya gratisan"

"Harus dong !!"

Lisa buru-buru membereskan meja kerjanya, melepas jas dokternya dan meraih tasnya. Dirasa sudah siap Lisa langsung menghampiri orang itu dan langsung menggandeng tangannya dengan wajah cerahnya.

"Call !!"

Orang yang diseret itu hanya menghela nafas pasrah. Disaat keduanya akan membuka pintu tiba-tiba pintu dibuka oleh seseorang terlebih dahulu.

Lisa yang awalnya tersenyum semangat langsung meredup ketika melihat orang yang membuka pintu ruangannya.

Matanya membola terkejut dan jantungnya berdebar, Lisa bisa melihat jika orang didepannya juga merasakan keterkejutan yang sama seperti Lisa. Bahkan dengan jelas, Lisa bisa melihat raut sendu juga kecewa di wajah orang itu ketika melihat posisi dirinya bersama orang lain saat ini. Ya posisi dimana Lisa menggandeng lengan seseorang dan terlihat sangat dekat.

Melihat sorot kekecewaan orang didepannya membuat hati Lisa tiba-tiba merasa sesak dan matanya langsung memanas.

"Eh . . . Hallo pak direktur Elang"

I'M NOT YOUR TYPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang