♪ Rewel ♪

6.1K 475 9
                                    

Pernah mendengar, jika salah satu anak sedang sakit maka tak jarang adiknya akan mengikuti. Juga, apa pernah kalian mendengar, jika salah satu dari anak kembar ada yang sakit maka kembarannya pun akan sakit.

Sepertinya, pertimbangkan lagi jika pernah mendengar atau membaca kalimat seperti di atas karena menurut Taeyong hal itu benar adanya.

Kenapa bisa demikian? Karena Taeyong saat ini tengah merasakan dan mengalaminya langsung.

Baru sehari anak sulungnya, Mark Jung jatuh sakit. Kini disusul pula oleh anak kembarnya, Jeno dan Sungchan.

Si kembar rewel dan menangis sedari tadi atau lebih tepatnya saat baru saja pulang sekolah dan masuk ke dalam rumah.

"Bubu, hiks."

Baik Jeno maupun Sungchan, keduanya terus memanggil nama Taeyong. Lengkap sekali dengan hidung mancung keduanya yang memerah.

Taeyong tadi sudah memeriksa keadaan anak kembarnya ini dan seketika terkejut saat mengetahui ternyata si kembar juga terserang demam. Ya Tuhan.

"Sabar, ya, sayang. Atau sama Mbak Ara dulu, ya? Bubu mau siapin baju hangat, hm?" Bukannya mendapat tanggapan yang baik, justru si kembar semakin rewel dan menangis sesenggukan dibuatnya.

Beginilah jika Jeno dan Sungchan ditambah juga Mark. Sakit secara bersamaan maka yang dibuat panik, khawatir dan repot bukan main adalah Taeyong. Ketiga jagoannya ini jika sudah sakit pasti akan menempel padanya, selalu mencari keberadaan dirinya dan tak mau berpisah barang sedetik pun.

Taeyong hanya bisa menghela napas dibuatnya. Apa yang bisa ia lakukan jika keadaan sudah begini? Bukankah tidak ada? Atau ada tetapi Taeyong tak memikirkannya? Akh, sudahlah. Memikirkan bagaimana cara membuat anak kembarnya berhenti menangis saja sudah cukup membuat Taeyong ikut pusing.

"Nggak! Jangan sampai kamu ikut sakit, Taeyong. Gimana nanti sama Jaehyun." Tangan kanan Taeyong yang tidak digunakan untuk menahan tubuh Sungchan, menampar pelan pipi kanannya. Berusaha agar tetap sadar meskipun rasanya, kepalanya sudah pusing sekarang.

Berdiri dari duduknya, menggoyangkan tubuhnya ke sana kemari untuk membuat Sungchan tertidur pulas menyusul Jeno, sang kembaran yang sudah tertidur lebih dulu semenjak beberapa menit lalu.

"Kakak masih sakit, kalian malah ikut sakit. Kompak banget, ya." Taeyong menjawil pelan hidung Sungchan ketika sudah ia tidurkan pada ranjangnya karena telah terlelap.

Memilih untuk tidak mematikan lampu kamarnya dan tidak menutup pintunya, Taeyong keluar dari kamar sang anak. Berniat untuk istirahat sebentar karena jujur saja, tubuhnya sangat lelah sekarang akibat sedari tadi terus bergerak, mengurus Mark dan si kembar bergantian.

🧸

Baru saja kedua mata Taeyong akan terpejam, sebuah suara yang berasal dari arah pintu masuk terdengar menyapa gendang telinga.

Itu adalah suara Doyoung yang sudah datang beberapa menit setelah Taeyong memberi kabar kepada kakaknya itu bahwa ketiga anaknya sedang sakit.

"Taeyong!? Dimana keponakan aku? Kenapa kamu malah disini? Nggak jagain anak-anak kamu? Huh?"

Doyoung langsung menyerang sang adik dengan sederet pertanyaan. Dapat dilihat oleh mata cantik Taeyong bahwa sorot mata sang kakak jelas begitu cemas.

"Tenang, kak. Jangan berisik," tegur Taeyong kemudian. "Mereka masih tidur makanya aku tinggal ke sini sebentar."

Berjalan mendekat ke arah Taeyong berada, Doyoung nampak lebih tenang sekarang. Mendudukkan dirinya di samping sang adik, Doyoung melirik sekilas wajah adiknya ini.

(✔) KAK MARK!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang