♪ Sowrry ♪

6.3K 518 39
                                    

Kegiatan yang Taeyong lakukan saat ini setelah beberapa saat sibuk berkutat di area dapur guna memasak menu makan siang untuknya dan ketiga anaknya. Istri Jung Jaehyun itu tengah mengintip dari balik pintu kamar anak sulungnya, Mark Jung dimana didalam sana terdapat Jeno dan Sungchan.

Senyuman dan tawa tertahan tak jarang terpatri di wajah seorang Jung Taeyong. Melihat dan mendengar bagaimana interaksi juga perkataan yang dilontarkan dari mulut ketiga anaknya.

"Kalian tahu, kalau iPad itu rusak, didalam sana banyak yang hilang." Kakak mulai berujar.

"Termasuk kucingnya kak Mark?" Pertanyaan dengan tatapan mata polos itu, Mark dapatkan dari Jeno.

Dalam hati Mark membatin, ada yang lebih penting daripada itu tapi kenapa adiknya ini justru memikirkan nasib game kucing didalam iPad yang saat ini masih mati total? Astaga. Terkadang, Mark memang tak habis pikir oleh tingkah dan pemikiran adiknya ini.

"Bukan cuma kucing tapi juga foto-foto kamu sama Sungchan di iPad itu," ujar Mark kemudian.

"Foto Sungchan sama Jeno waktu masih kecil?" Pertanyaan selanjutnya Sungchan lontarkan.

Mark mengangguk, "Iya," jawabnya. "Banyak kenangan yang tersimpan di iPad itu. Kalian 'kan tahu kalau iPad itu hadiah pertama buat kakak dari Bubu sama Daddy," lanjutnya. Membuat si kembar merasa kembali bersalah untuk kesekian kali lagi sekarang.

Hanya bisa menundukkan kepalanya, Jeno dan Sungchan tahu keduanya saat ini tengah dimarahi oleh sang kakak. Mereka telah sadar kalau mereka ini nakal.

"Kakak boleh pukul Nono sama Uchan," cetus Jeno masih menundukkan kepalanya.

Sungchan membalas dengan gumaman sebelum menimpali, "Kita udah nakal karena rusakin iPad kakak. Kata Bubu, anak nakal pantas dapat hukuman."

Keduanya masih menunduk, takut untuk mendongak menatap wajah Mark yang menurut mereka seram jika sedang marah.

Benar apa yang dikatakan oleh Sungchan, anak nakal memang pantas untuk mendapat hukuman. Apalagi Mark juga belum mendapat giliran untuk menghukum adik kembarnya, 'kan?

"Kakak mau pukul kalian karena udah nakal, boleh?"

Ya ampun, Mark. Ingin memukul seseorang saja masih sempat meminta ijin. Sangat sopan sekali.

Melihat anak kembarnya menganggukkan kepala, Taeyong semakin dibuat panik sekaligus khawatir ketika melihat tangan kiri si anak sulung sudah terangkat, bersiap untuk mendaratkan sebuah pukulan pada bagian tubuh si kembar.

Taeyong sudah bersiap membuka pintu jika benar Mark akan memukul kedua adik kembarnya, tetapi hal itu ia urungkan saat tiba-tiba melihat Mark justru menarik tubuh Jeno dan Sungchan sehingga keduanya sudah berada dalam pelukan hangat seorang Mark Jung.

"Bubu juga pernah bilang sama kakak, kalau nggak boleh pukul sama main tangan. Walaupun Nono sama Uchan udah nakal, kakak nggak mau pukul kalian."

Sontak, mendengar perkataan itu keluar dari mulut Mark selaku sang kakak bagi Jeno dan Sungchan membuat anak kembar itu tak sanggup menahan tangis.

Mereka harusnya bersyukur karena diberi seorang kakak sebaik Mark Jung.

"Sowrry, hiks." Jeno dan Sungchan berujar bersamaan.

"Sorry yang benar, bukan sowrry." Mark membenarkan. "Udah kakak maafin," kata Mark sembari mengelus bergantian punggung sang adik yang masih saja gemetar.

(✔) KAK MARK!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang