[Present time, 20XX]
"Keinginan terakhirku. Ayo kita cerai."
"Kenapa..?"
"Bukannya sudah jelas?"
"Nggak. Nggak jelas. Aku nggak ngerti.. sama sekali. Aku butuh penjelasan"
"I.. don't love you anymore."
"Sejak kapan?"
"Sekarang.. sekarang juga."
"..kalau ini tentang perkataanku kemarin, aku minta maaf. Aku.. panik. Aku takut kala— "
"Dan pernikahan kita.. nggak akan sama lagi"
"Kata siapa?"
"..."
"Kamu tau? Untuk ambil suatu keputusan, kamu harus tanya semua pihak yang bersangkutan. Bukannya kita selalu begitu? Selama ini kita selalu buat keputusan bersama.. iya, 'kan?"
"Kamu nggak mungkin jatuh cinta dengan.. orang ini. Yang ngerepotin kamu karena udah nggak bisa apa-apa — sendiri. Kamu selalu bangun.. tengah malam, khawatir kalau.. dia pergi tanpa pamit.. 'kan? Orang itu nggak akan hidup lama, [Name]."
"Kamu bukan satu-satunya pihak yang jatuh cinta! Kamu juga nggak punya hak buat berasumsi apapun tentang perasaanku, apalagi percaya dengan itu! I love you, too. I love you, unconditionally. Fakta ini nggak akan berubah, jadi — "
"Please.."
"..."
"Just.. grant my last wish.."
***
She got an omen whenever he mentioned the 'last' things.
An omen about the heartbreak
The one that she swore she'd never recover from.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revised Märchen | Oikawa Tooru x Reader + Koushi
FanficPernikahanmu dengan Oikawa Tooru, suamimu di masa depan, sedang di ujung tanduk. Koushi, anakmu dari masa depan, datang ke masa lalu melalui pesan misteriusnya. Koushi membantumu untuk mencetak kenangan manis sebanyak-banyaknya dengan Oikawa Tooru...