Chapter 8 | Double Trouble

151 19 1
                                    

"Ketawa aja. Nggak apa-apa."

Sudah sekitar 15 menit mereka berdua mengantri di depan kedai es krim. Selama itu pula Oikawa menekuk wajahnya. [Name] berjuang sekuat tenaga untuk menahan tawanya, namun runtuh pertahanan ketika kembali melihat 'Karya Seni' itu.

"Nggak, Kak Tooru! Aku nggak ketawa cuma — pfft. Maaf.."

"Kan! Kan! Kamu ngetawain aku, kaaan?" :(

Bagaimana tidak?

Jarang-jarang melihat wajah Oikawa Tooru yang biasanya tampan tanpa cela, menjadi tidak karuan seperti itu. Matanya memicing, hanya sebelah. Lubang hidungnya mengembang, hanya sebelah. Rambut fluffy kebanggaannya menari tak tentu arah, mirip sarang burung merpati. Belum lagi mulutnya yang kalau dilihat dengan seksama mirip mulut ikan hiu di poster film Jaws. Kamera otomatis milik taman hiburan memang sumber dari segala aib.

"Ini kalo aku jual di black market laku berapa, ya?"

[Name] ingin melihat Oikawa menjadi lebih sengsara lagi.

"Heh, kok gituu? Sini, balikin!"

"Eits! Coba ambil!" dengan cepat ia menjauhkan foto terkutuk itu dari tangan Oikawa.

Snap!

Tentu saja, terlampau mudah bagi Oikawa untuk merebutnya dari [Name], mengingat perbandingan tinggi badan mereka yang terpaut cukup jauh.

"Pesanan atas nama Tooru — ehm.. super tampan.. dengan hak cipta dilindungi.. oleh [Name]?"

Oikawa adalah juaranya.

Juara 1 membuat orang yang pergi bersama mendadak ingin tidak mengenal dirinya. Lihat saja, apa tidak ada cara yang lebih memalukan untuk mengumumkan pada semua orang bahwa mereka sedang berkencan?!

Penjaga kedai es krim pasti meninjau ulang keinginannya untuk resign dari pekerjaan ini dan memikirkan apa sebaiknya ia berkebun saja di kampung halaman.

"Duh, untung sayang. Fotonya Kak Tooru simpan dulu, ya!"

Oikawa menepuk lembut puncak kepala [Name] lalu pergi mengambil pesanan mereka berdua.

***

'Anak kecil itu sedang memperhatikanku.. 'kan?'

[Name] beradu pandang dengan seorang anak bernetra kelabu yang menatapnya dengan penuh binar, sejak es krim choco mint ini berada dalam genggamannya.

Ketika ia hendak mencicipi es krim yang mulai meleleh itu, si kecil ikut membuka mulut. Anak itu bertingkah seakan ia turut memegang es krim yang pada kenyataannya, tidak. Tatapannya terlihat sedih sekali, seperti kehilangan sesuatu paling penting dalam hidupnya. Si kecil memberi [Name] perasaan bersalah, walaupun es krim choco mint yang ia genggam saat ini, jelas miliknya.

"Kok belum dicoba? Keburu meleleh, lho"

Oikawa sudah asyik menyantap es krim. [Name] masih berpikir bagaimana cara untuk menghilangkan perasaan bersalah ini. Akhirnya, ia berjalan mendatangi si Netra Kelabu dan menyetarakan pandangannya.

"Adik mau es krim ini?"

"Osamu! Umurnya 5 tahun!"

'Oh, namanya Osamu'

"Osamu mau es krim ini?"

"Panggilnya Samu!"

Oke.

"Samu mau es krim ini?"

"Mau.."

Osamu mengulurkan kedua tangannya serta menggerak-gerakkan jemarinya, siap menyambut es krim yang sedari tadi menawan hati.

Revised Märchen | Oikawa Tooru x Reader + KoushiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang