"Gua nginep sampe hari minggu!" Kuroo berkata dengan tegas, lantang, dan dengan tampang yang tidak bisa dibantah.
Kenma menatap Kuroo, jika ia melarangnya Kuroo juga akan tetap menginap disini. Lagi pula tidak masalah, jika ada mantannya itu. Kenma sedikit terbantu dengan pekerjaan rumahnya.
"Ya ya ya terserah." Kenma berujar pasrah dan kembali menatap handphonenya.
Kuroo mengangguk semangat mendengar itu, Kuroo segera duduk di kursi belajar milik Kenma dan menatap meja belajar yang lumayan berantakan itu.
Kuroo berdecih pelan melihatnya, "Beresin lah anjer, meja sendiri juga." Ucapnya sambil merapihkan buku-buku itu.
"Kalo gua beresin nanti lu gak ada kerjaan pas disini," Balas Kenma enteng.
"Wah kamu baik banget mikirin aku sampe segitunya," Kuroo berucap dengan nada semangat tetapi tercampur mengejek. "Lu pikir gua bakal ngomong gitu? Gak ya anjer!"
"Lu harusnya beresin! Kan kalo kayak gini jadi susah kalo nyari apa-apa!"
Kenma berdecih pelan karena ia kalah di dalam gamenya, pandangannya langsung beralih menatap punggung besar nan kekar yang sedang menduduki kursinya sambil misuh-misuh itu. "Gak bakal nyari apa-apa juga kali."
Kuroo makin misuh-misuh mendengar balasan Kenma, dan itu membuat Kenma menutup kedua kupingnya karena tidak mau mendengarkan mantannya yang sedang misuh-misuh tidak jelas itu. Tetapi, tiba-tiba saja. Kuroo berhenti misuh-misuh dan menatap sebuah bingkai yang ada disana dengan tatapan datar(?)
Kenma yang melihat Kuroo berhenti misuh-misuh langsung menyingkirkan tangan yang menutupi telinganya dan menatap Kuroo heran, "Kok berhenti?"
Kuroo menggeleng pelan kemudian ia meletakkan bingkai itu di pojok atas meja belajar Kenma. Kenma yang tahu kenapa Kuroo tiba-tiba diam langsung tersenyum jahil.
"Yaelah ngeliat foto itu doang langsung galau," Cibir Kenma.
"Move on makanya dari gua." Ejek Kenma.
Bingkai itu berisikan foto Kenma dan Kuroo yang sedang tersenyum ceria dengan Kuroo yang merangkul bahu Kenma sedangkan Kenma yang sedang memegang permen kapas. Foto itu diambil pada saat keduanya masih dalam status pacaran.
"Ngapain move on? Orang gua masih sayang ama mantan gua~" Kuroo berkata dengan nada mengejek bercampur serius.
"Aaa gila gua baper banget tolong~" Kenma menanggapi dengan niat dan tidak niatnya.
•••••
Waktu menunjukkan pukul 01.12, sudah memasuki waktu tengah malam. Dan sangat cocok untuk melakukan deeptalk, atau mungkin menggibahkan seseorang.
Kuroo merubah posisi tidurnya menjadi berhadapan dengan Kenma, "Deeptalk ayo!" Kuroo berkata dengan semangat.
Ini sudah jadi rutinitasnya dengan Kenma sejak mereka berpacaran, jika keduanya sedang menginap atau bahkan main hingga tengah malam, pasti mereka meluangkan sedikit waktu untuk deeptalk.
Kenma yang sudah menutup matanya langsung membukanya kecil, "Gak dulu, ngantuk."
"Gua bikinin kopi!"
"Tolol, gua mau tidur!" Kenma berkata dengan penuh penekanan.
Kuroo menatapnya sebal, "Ah gak seru lu, balik lah gua."
Kenma menutup matanya lagi, "Hati-hati."
Perempatan siku terdapat di dahi Kuroo yang menandakan ia kesal, "Kenma mau dicekokin air garem gak?"
"Mau bikin gua darting?"
"Iya, siapa tau bablas."
"Tolol."