09. Tolak

398 44 3
                                    

"Hinata," Panggil Kenma tepat di belakang sang empu.

Orang yang di panggil dengan sebutan Hinata itu langsung berbalik sesaat setelah berbalik ia menatap Kenma bingung seolah tidak mengenal Kenma lalu beberapa detik kemudian ia mengangguk karena mengingat siapa orang yang memanggilnya itu.

"Kak Kenma, ya? Ada apa Kak?" Tanya Hinata sambil tersenyum lebar.

Kenma ikut tersenyum melihat itu, "Nah itu inget,"

"Mau ngajakin kamu pacaran." Ucap Kenma tanpa basa basi dan briefing.

Mulut Hinata seketika terbuka lebar menandakan ia kaget, kenapa Kakak kelasnya ini mengajaknya pacaran sedangkan dirinya sudah punya pacar.

Hinata menutup mulutnya karena takut keselek nyamuk, kemudian ia mengerjapkan matanya beberapa kali. "Maaf Kak, tapi gak bisa."

.....

"Hah?"

Otak Kenma seketika kosong mendengar jawaban Hinata, ia rasa ada yang salah dengannya sampai-sampai menjawab seperti itu.

Hinata mengangguk melihat Kenma yang kebingungan, "Gak bisa,"

"Kenapa?"

"Aku udah punya pacar, namanya Kageyama."

Raut wajah Kenma seketika berubah menjadi datar mendengar itu, "Oh ya udah deh kalo gitu." Kenma mempercepat langkah kakinya untuk meninggalkan adik kelasnya itu.

Ada sedikit rasa malu di dalam dirinya karena di tolak, dan sedikit kesal kenapa ia tidak mencari tahu lebih lanjut tentang Hinata baru menembaknya.

"Gua kira hubungan kita spesial karena lu gak manggil gua bocil epep." Grutu Kenma disepanjang langkahnya.

•••••

Kenma menatap Kuroo yang tertawa terbahak-bahak dengan tatapan kesalnya. Ia sedikit menyesal karena menceritakan pengalamannya ditolak oleh seseorang.

Merasa Kenma menatapnya kesal, Kuroo sontak berhenti tertawa dan menatap Kenma. "Kasian bet hahaha,"

"Bacot lah, mending bikinin gua mie." Ucap Kenma sambil merebahkan dirinya di sofa panjang.

Kuroo mengusap ujung matanya yang sedikit mengeluarkan air akibat tertawa terus menerus. "Nanti, cape habis ngetawain lu."

"Nyenyenye," Kenma berkata sambil memainkan hpnya, ia memencet aplikasi bernama pripayer, ia berniat untuk memainkannya agar menghilangkan sedikit rasa kesalnya hari ini.

"Gua jadi lu malu bet sih Ken, mana pede banget lagi ngomongnya." Ucap Kuroo.

"Gak kebayang muka lu pas ditolak kek mana,"

"Ya gak usah dibayangin." Ucap Kenma tanpa mengalihkan fokusnya.

Kuroo menggelengkan kepalanya mendengar itu, "Rasanya ditolak?"

"Garing kriuk kres."

"Kobe itu mah anjir,"

"Ya rasanya kayak kobe, garing." Balas Kenma dengan menekankan kata garing.

"Hadeh hadeh, anak muda jaman sekarang. Makanya jangan cinta-cintaan dulu," Ucap Kuroo.

"Udahlah, Kakek yang gamon sama mantannya mah gak diajak."

Mata Kuroo berkedut kesal mendengar itu, ia segera menggeser layar handphone Kenma berharap Kenma kalah di dalam gamenya.

"Diem su!" Ucap Kenma sambil menyingkirkan tangan Kuroo dari handphonenya.

Bukannya diam, Kuroo malah makin menjadi-jadi. Hingga akhirnya Kenma tertembak oleh musuh dan mati.

Kenma yang melihat itu tentu saja kesal, ia sedang bermain di mode ranked bisa-bisanya Kuroo malah mengganggunya.

"Tolol!!! Rank gua Kuroo!!!" Kenma segera bangkit dari posisi rebahannya lalu menimpuk Kuroo yang berada disebelahnya menggunakan bantal sofa.

Kuroo tertawa melihat itu, "Hahaha kalah, sukurin."

Kenma berdecak kesal kemudian berhenti memukulinya, "Bacot lah."

Kuroo mengacak rambut Kenma kemudian bangkit dari duduknya, "Nanti gua beliin naspad deh baliknya,"

"Mie anjir mie! Gua tadi minta lu bikinin mie!! Bukan malah beliin naspad!!" Geram Kenma.

Kuroo berhenti mengacak rambut Kenma, "Ye, mie ama naspad enakan naspad."

"Ya ya ya, serah lu." Kenma kembali merebahkan badannya, "Emangnya lu mau kemana?"

"Nengok Bang Moran."

Alis Kenma bertaut heran, "Malem malem gini?"

"Iye,"

Kenma kembali bangkit lalu mengambil bunga yang ada didalam vas di hadapannya. "Nih buat Bang Moran, sama salamin." Ujarnya sambil menyodorkan setangkai bunga plastik kepada Kuroo.

Kuroo menerima bunga itu kemudian menatap Kenma dengan tatapan irinya, "Bang Moran aja dikasih bunga, lah gua kaga."

"Berisik lah lu, udah sono pergi." Ucap Kenma sambil mendorong badan besar Kuroo agar pergi dari rumahnya.

"Iye anjir iye," Kuroo mengikuti perkataan Kenma, ia segera berbalik dan berjalan kearah pintu.

"Naspad jangan lupa!!" Kenma berucap dan hanya ditanggapi acungan jempol oleh Kuroo.

Mantan || Kuroken[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang