08

394 23 2
                                    


"Maaf aku gak sengaja menabrakmu, sekali lagi maafkan aku." Ucap seorang pria yang sangat tampan dan memesona.

"Kau kan..." Rachel menunjuk pria yang ada di depannya.

"Maaf apa kau mengenalku nona?" Pria tersebut menatap heran kepada Rachel.

"Gak.. sepertinya aku salah orang, maaf..." Rachel pergi meninggalkan pria tersebut.

"Kenapa kau tidak mengenalku, lunaku.. Padahal waktu itu di kafe kita satu meja. Tidak apa-apa lambat laun pasti aku bisa membuatnya tertarik dan suka kepadaku." Batin Devian si pria tampan yang menabrak Rachel tadi.

Devian pergi dari kampus tersebut karena tujuannya sudah tercapai yaitu ingin melihat luna kesayangannya, Devian segera masuk kedalam mobil mewahnya dan pergi meninggalkan kampus.

Tidak jauh dari kejadian tadi Owen telah memperhatikan Rachel dan Devian dari kejauhan, Owen tersenyum puas melihat Rachel meninggalkan Devian. Ada perasaan lega yang timbul di hati Owen.

"Kenapa aku merasa lega melihat manusia itu meninggalkan si serigala jantan itu?" Owen bertanya pada dirinya sendiri.

"Ada apa denganku? Apa aku......" Owen menggelengkan kepalanya lalu pergi dari tempat ia berdiri.

"Ahh ada-ada aja hahaha.. lucu Owen, gak mungkin aku suka sama seorang manusia kan."

Owen pun pergi menyusul Rachel, tidak butuh lama untuk mencarinya hanya dengan mengendus bau darahnya saja aku sudah tau keberadaannya dimana.

"Hai.." Tegur Owen.

Rachel menoleh ke arah sebelah kanannya, "kau yang waktu itu di kafe kan?" Tanya Rachel memastikan.

"Iya, kamu masih ingat namaku siapa?" Tanya Owen penasaran.

"Owen." Jawab Rachel singkat.

"Kamu sendirian saja?" Tanya Owen basa basi kepada Rachel.

"Seperti yang kau lihat aku sendirian aja." Jawab Rachel.

"Kenapa sepedanya di tuntun seperti itu? Kenapa gak kamu naiki saja?" Owen mulai melayangkan beberapa pertanyaannya.

"Ya gak apa-apa, aku ingin menikmati semilirnya angin, sangat sejuk rasanya." Biar pun Rachel merasa pusing dengan pertanyaan-pertanyaan dari Owen tapi Rachel mencoba menjawabnya dengan sabar.

"Ooww...." Owen mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Owen, kau mau kemana? Kok ngikutin aku?" Rachel menghentikan jalannya dan menatap Owen.

"Gak kok, aku mau pulang." Jawab Owen.

"Bukannya di persimpangan tadi kau seharusnya belok ke kanan? Kenapa ikut aku jalannya lurus?" Jelas Rachel sambil menunjuk krarah simpang yang sudah terlewati mereka.

"Oh iya ya, aku lupa karena ngobrol dengan kamu tuh enak rasanya. Oh iya Rachel aku ada mau tanya sesuatu ke kamu, boleh?" Tanya Owen dengan serius.

"Boleh, mau tanya apa?" Tanya balik Rachel kepada Owen.

"Tadi waktu aku mau keluar dari pintu kampus aku melihat kamu dengan seorang anak laki-laki, apakah itu pacar kamu?" Owen bertanya untuk memastikan.

"Enggak, aku aja gak kenal sama itu orang." Jawab Rachel.

"Gak kenal?" Ulang Owen lagi.

"Iya." Jawab Rachel singkat.

"Owh gitu, yaudah aku pulang dulu ya, sampai ketemu besok di kampus Rachel.. bye..." Owen memutar balikkan arah sepedanya untuk pulang.

"Bye Owen." Rachel pun melanjutkan perjalanannya kembali.

Owen ternyata tidak melanjutkan perjalanan menuju rumahnya, Owen melohat Rachel pergi hingga benar-benar hilang tak terlihat lagi baru Owen melanjutkan perjalanan pulangnya.

My Mate Is A Cute GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang