09

384 22 4
                                    


Tok.. tok.. tok..

"Permisi..."

Rachel baru saja ingin kembali ke dapur untuk membersihkan piring kotornya pun harus tertunda lagi karena terdengar ketukan pintu yang berarti ada orang yang datang.

"Ya sebentar." Jawab Rachel sambil membukakan pintu.

"Maaf apakah benar ini kediamannya Rachel Colliventyn?" Tanya seorang laki-laki tinggi besar dengan mata yang begitu indah dan wajahnya yang juga tampan.

"Iya benar, tapi anda siapa? Kok bisa tau nama saya?" Tanya Rachel heran.

"Ah iya saya lupa memperkenalkan diri, perkenalkan nama saya Felix Evando Gabriel." Sambil memberikan kartu namanya kepada Rachel.

"PT Xendrick?" Ucap Rachel begitu melihat kartu nama yang diberikan oleh Felix.

"Iya. Kami ingin memberikan beasiswa untuk anda, tapi sebelumnya apakah boleh kita membicarakannya di dalam agar lebih enak ngobrolnya?" Tawar Felix kepada Rachel.

Rachel yang mulai tertarik dengan kedatangannya Felix pun mempersilahkannya masuk ke dalam rumah.

Felix dan Rachel pun duduk di ruang tamu, jantung Rachel berdegung kencang dikarenakan perasaan yang bercampur aduk.

"Begini, kedatangan saya kesini itu ingin memberikan beasiswa ke anda." Ucap Felix sekali lagi.

"Beasiswa apa kalau boleh saya tau?" Ujar Rachel.

"Beasiswa sampai anda lulus kuliah dan setelah anda lulus, anda bisa langsung bekerja di perusahaan kami." Jelas Felix kepada Rachel.

Rachel sangat senang sekali mendengar bahwasannya ia mendapatkan beasiswa sampai lulus kuliah bahkan setelah lulus kuliah Rachel bisa langsung bekerja di perusahaan itu.

"Wahh jadi begitu saya lulus kuliah saya bisa bekerja di perusahaan anda?"

"Iya anda bisa langsung bekerja bersama kami di PT Xendrick. Jika anda berkenan dengan beasiswa ini silahkan tandatangan disini." Felix menyodorkan sebuah map yang dimana di dalam map tersebut terdapat sebuah kertas yang harus ditandatangani oleh Rachel.

"Baik." Rachel langsung mendatangani surat tersebut dengan persaan yang sangat senang.

"Baik terima kasih, saya permisi dulu." Felix pun berdiri untuk pergi dari tempat itu.

"Saya juga mengucapkan terima kasih banyak kepada anda, Pak." Ucap Rachel sambil membungkukkan badannya sedikit.

"Sama-sama, mari." Felix masuk ke dalam mobilnya dan pergi meninggalkan rumah panti itu.

Begitu Felix meninggalkan area panti, Felix langsung menelepon seseorang untuk melaporkan sesuatu.

"Aku sudah menjalankan sesuai perintahmu alpha." Ucap Felix pada sang alpha yang berada di sebrang telepon.

"Terima kasih Felix, dengan begini aku sudah sedikit lega." Jawab Devian.

"Lega kenapa?" Tanya Felix.

"Aku tadi ingin sekali melihatnya dan aku memghampirinya ke kampus tapi dia memghindariku jadi aku mengikutinya ternyata aku melihatnya sedang berjalan dari salah satu klan vampire, aku yakin itu adalah suruhannya Florencia." Devian menjelaskannya dengan panjang lebar kepada Felix.

"Setelah itu apa yang kita lakukan alpha agar luna kita baik-baik saja." Felix bertanya kepada Devian.

"Dengan alasan beasiswa ini kita akan menjaga luna kita dari kejauhan, jangan sampai dari klan manapun terutama klan vampire melukai wanita yang paling aku cintai." Jawab Devian dengan tegas.

My Mate Is A Cute GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang