What's In The Box

214 27 0
                                    

Entah bagaimana menerjemah terasa menenangkan bagi Hermione. Halaman demi halaman dari pesan yang dapat dia decode, sehingga pesan tersebut dapat menjangkau khalayak yang lebih luas. 

Mereka seperti teka-teki memuaskan yang bisa membuatnya tenggelam. Kini bahkan dia sepenuhnya tenggelam dalam lembaran terjemahan itu hingga tak menyadari Ginny Potter datang ke kantornya dengan wajah penuh amarah sambil mendorong kereta bayinya.

Terjemahan yang Hermione kerjakan tiba-tiba melayang dari mejanya. Membuat mata wanita mendongak dan melihat sahabatnya yang kini memegang terjemahan tersebut.

"Hello, Mrs. Potter-"

"Tidak usah menyapaku," Potong Ginny. "Kau seharusnya datang dan makan siang bersamaku dan James lima belas menit yang lalu. Kau seharusnya mengirimiku pesan dan membatalkannya tapi kau jutru malah duduk di kantormu dan bermain dengan terjemahan bodohmu."

Hermione tahu jika Ginny tak bemaksud menghina pekerjaannya, Ginny hanya sedikit rewel karena kurang tidur. Kantung matanya tampak besar dan penampilannya benar-benar kusut. Kemejanya tidak rapi dan rambut merahnya tampak berantakan dan mengembang.

"JILL," Teriak Hermione.

Jill tak lama masuk kedalam ruangannya, "Jill, bisakah kau membawakan Lavender tea untuk kami? Dan jangan lupa scones kecil yang Ginny sukai. Kau tahu, yang warna orange."

"Baiklah, ada lagi?" Tanya Jill.

Hermione menggelengkan kepalanya, "Tidak itu saja. Ginny apa kau bisa duduk?"

Ginny menghela nafasnya lalu duduk di salah satu kursi yang ada disana. "Kau tahu aku tidak boleh mengkomsumsi kafein yang banyak, aku sedang menyusui."

"Itu adalah teh herbal, kau boleh meminumnya satu atau dua gelas." Jawab Hermione. "Dan aku minta maaf karena melupakan janji kita, aku sedikit terjebak dengan pekerjaan. Bagaimana James?"

Ginny kembali mendesah, "Dia sangat lucu. Aku hanya berharap dia bisa tidur lebih dari sejam. Ini adalah pertama kalinya kami pergi keluar dan aku bersyukur dia tidak rewel."

Jill memasuki kantor Hermione dengan nampan perak yang berisikan piring tinggi dengan scone rasa berbeda dan satu set teh biru pucat. Jill menyajikan tehnya dan dia bergegeas berjalan keluar dari sana.

Hermione menuangkan tehnya dan memberikan salah satu gelasnya untuk Ginny. Ginny menghirup aroma tehnya dan dia seketika merasa tenang.

Wanita itu pun mulai menyesap tehnya dan dari sudut matanya Ginny dapat melihat sebuah box hitam dibawah tumpukan berkas Hermione. "Hermione, itu hadiah dari siapa?"

Hermione seketika tersedak, "Itu adalah tugas yang diberikan oleh Luna. Aku belum membukanya."

Ginny mengangkat alisnya, "Hermione Granger tidak mengerjakan tugasnya, itu adalah hal yang mengejutkan."

Wanita itu segera meraih box dari atas meja Hermione dan mulai membuka pita satin yang terikat diatasnya. Hermione berusaha mencegah wanita itu namun sayangnya dia terlambat, Ginny kini sudah membuka box itu. 

"Aku tahu jika tugas Luna adalah membuatmu bercinta dengan Draco, tapi ini adalah level yang berbeda-"

Hermione segera merampas box itu dari Ginny dan menutupnya, "Ini adalah privasi."

"Kau bahkan tidak tahu apa isinya."

Perkataan Ginny benar, dia tidak tahu apa isi box itu. Hermione hanya curiga jika Luna memasukkan sebuah condom dalam kotak mahal itu jadi dia akan merasa nyaman untuk membawanya kemana-mana.

"Coba kau tebak apa isinya. Aku akan memberikanmu petunjuk, warnanya merah dan bentuknya menarik-"

"Ginny cukup."

"Kau sangat payah," seru Ginny. "Baiklah akan kukasih tahu. Itu adalah Lingerie dan sekotak Condom. Menurutku Lingerienya sangat menyenangkan. Kau harus menggunakan ini saat bertemu Draco untuk menggodanya atau kau bisa memberikannya sebagai hadiah natal yang menyenangkan. Kita bisa membungkusmu dengan sebuah jubah dan mengikatmu dengan sebuah pita lucu, lalu-"

"Hentikan Ginny, kumohon hentikan." Potong Hermione, "Draco dan aku belum pernah 'saling goda'. Aku bahkan tidak yakin jika kami akan memiliki kesempatan untuk hal itu walaupun Luna menyarankannya. Aku bercerita pada Luna jika aku sebenarnya sedikit khawatir untuk memulai langkah selanjutnya dengan Draco karena aku tidak mau semuanya terburu-buru. Solusi darinya adalah aku harus terbuka dan bertanya Draco."

"Itu ide yang bagus dan jika semuanya berjalan lancar, menurutku ide mengenai 'Tubuhku adalah hadiah natalmu', masih menjadi kado yang lucu untuk Draco."

"Aku tidak tahu Gin-"

Ginny memutar matanya, "Oh tunggu sebentar, Hermione. Kau selalu melakukan yoga setiap jam lima pagi selama tiga tahun, inilah saatnya untuk memamerkan tubuh seksimu untuk melakukan sesuatu yang seksi. Draco akan menyukainya. Berhentilah meragukan dirimu sendiri ketika berbicara mengenai pria, lihatlah dirimu, kau sangat seksi."


🌷🌷🌷

Ginny adalah sahabat yang sangat baik 🤭

Marriage Law by Gabbie2345 (BAHASA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang