Bubble Bath

244 19 0
                                    

All credit belongs to JK Rowling and @gabbie2345 

-

Ini adalah flat ke lima belas yang ditunjukkan Draco kepada Rosa Ricci-Abernathy. Seorang wanita italia yang merupakan salah satu klien baru Draco namun dia sudah cukup mengenal ayah wanita itu. Dia pernah menjual properti jutaan dollar milik tuan Marco Ricci-Abernathy dan sekarang Draco ditugaskan untuk membantu putri kesayangan tuan Ricci-Abernathy, sebuah flat pertamanya.

Namun masalahnya saat ini, Rosa bersikeras untuk menemukan apartemen impiannya hari ini. Biasanya Draco hanya membutuhkan beberapa jam namun wanita ini sangat pemilih dan apartemen impiannya tidak tersedia dengan modal enam juta dollar yang dia miliki. Untuk seseorang yang pertama kali memiliki rumah, lima juta pound sudah lebih dari cukup namun Rosa sangat memaksakan anggarannya serta kesabaran Draco.

"Aku suka lokasinya tapi apartemen ini sedikit.... kecil." Ucap Rosa dengan sedikit accent Italianya.

Kebanyakan orang tidak akan menyebut apartemen seluas dua ratus meter persegi kecil namun siapa aku yang bisa berkomentar, pikir Draco. "Aku punya sebuah apartemen yang memenuhi semua kriteriamu tapi sepertinya kau harus mengeluarkan anggaran lebih."Ucap Draco dengan senyum lebar yang dia paksakan diwajah lelahnya.

"Aku akan menelpon ayahku," Rosa mengeluarkan ponsel dari tasnya dan menempelkan benda itu ditelinganya. "Ciao papa. Volevo solo chiedere se potevamo espandere un po'la mia fascia di prezzo. Per favore, papa. Grazie. Ciao, ti amo."

"Apa kita bisa berbisnis?"

Rosa mengangguk, "Tunjukkan jalannya."

Draco memimpin jalan menuju lift, menempelkan kartu mewah berwarna emasnya kedepan sebuah scan dan menekan tombol lantai tiga puluh tujuh. "Kau menyukai lokasi ini dan beruntung ada sebuah tempat kosong yang cocok dengan seleramu."

Pintu lift perlahan terbuka menampilkan sebuah flat besar penuh hiasan. Lampu gantung setinggi empat meter, lantai kayu keras berwarna gelap, jendela panjang dari lantai hingga kelangit-langit dan beberapa ornamen mewah yang memenuhi seluruh flat.

Tempat itu memiliki dapur dengan meja granit mengkilap, kebinetnya berwarna putih, dan dilengkapi oleh peralatan masak terbaru. Ada empat kamar tidur dan kamar utama memiliki pemandangan kota London yang luar biasa ditambah walk in closet yang memanjakan para pecinta sepatu. Dan berdasarkan sepatu Jimmy Cho seharga tiga ratus pound milik Rosa, bisa dipastikan dia akan menyukai lemari sebesar ini.

Setelah Draco selesai menunjukkan kepada Rosa keseluruhan Flatnya, gadis itu menunjukkan senyum lebarnya. "Ini tempat yang sempurna."

"Aku akan mengirimkan kontraknya pada ayahmu dan kau akan segera menerima kuncinya setelah aku menerima kembali suratnya. Tapi aku bisa menjamin jika tempat ini sama bagusnya dengan milikmu. Seharusnya ini baru akan dipasarkan besok tapi kau sudah melihatnya lebih dulu."

Rosa perlahan berjalan mendekat kearah Draco dan mengusapkan tangannya diatas dada pria itu. "Kau sangat membantu, apakah ada sesuatu yang bisa kulakukan untuk membalasmu?" Tanya Rosa, jelas sedang menggoda si pirang.

Beberapa bulan yang lalu, Draco pasti akan dengan senang hati menerima ajakan tersebut. Sekarang dia menganggap usaha gadis itu sebagai lelucon. Iya, Rosa memang cukup menarik dan aksennya hampir memambukkan. Tapi dia sudah memiliki Hermione dan dia seperti matahari jika dibandingkan wanita ini. 

Rosa benar-benar cantik dan memiliki daya tarik seks. Namun Hermione lebih daripada itu. Hermione sangat cantik dalam cara yang klasik dan dia menguasai sepenuhnya hati Draco untuk dirinya. Semua tentang wanita itu membuat Draco bahagia dan tidak ada wanita lain yang bisa menggantikannya.

Draco bergerak mundur dan merapikan kerah kemejanya, "Tidak apa-apa Ms. Ricci-Abernathy. Jika kau punya pertanyaan, aku dengan senang hati akan menjawabnya namun jika tidak aku harus pergi untuk makan malam dengan kekasihku."

-

Draco memasuki flatnya dua jam lebih telat dari biasanya. Dia seharusnya menemui Hermione setelah dia selesai dengan kliennya namun ternyata itu memakan waktu lebih lama dari dugaannya. Untung saja, dia sudah mengirimkan patronus kepada Hermione untuk memberitahukan jika jadwalnya hari ini sedikit mundur.

Hermione telah menyiapkan sepiring lasagna dan sebotol anggur merah diatas meja makan untuk Draco namun saat ini yang tersisa dari tanda-tanda keberadaannya hanyalah sepasang sepatu hitam dan tas kerja yang tersampir dibelakang pintu depan. 

Draco memanggil namanya namun wanita itu tak kunjung menjawab. Pria itu lalu masuk semakin dalam ke apartemennya dan mendengar suara musik yang mengalun lembut dari kamarnya.

Hermione tidak ada disana, ia kini beralih pada pintu kamar mandi dan mengetuknya pelan. "Love, apa kau didalam?" tanpa menunggu jawaban, Draco membuka pintunya.

Hermione saat ini tengah menikmati bubble bath dan membaca sebuah novel tebal.

"Bukankah sopan santunmu luar biasa?" Ucap Hermione sarkastik

Draco tertawa dan duduk di tepi bathtub besar itu, "Maafkan aku. Aku tidak tahu jika itu akan memakan waktu yang lama. Bagaimana caraku menebusnya padamu?"

Hermione mendesah, "Jangan khawatirkan hal itu, Draco. Sepertinya kau telah melewati hari yang berat seharian ini. Kenapa kau tidak bersantai sejenak, menikmati makan lezat yang kubuatkan untukmu. Aku akan bergabung setelah menyelesaikan bab ini."

"Atau, aku bisa bergabung denganmu sekarang dan makan bersama nanti."

Draco segera melepaskan kancing kemejanya. Hermione hanya memutar bola matanya dan bergerak perlahan untuk memberikan ruang pada Draco di bathtub. "Baiklah jika kamu menginginkannya. Aku sedang membaca novel muggle dan aku tidak tahu apakah kau menyukainya."

Draco melepaskan celana beserta boxernya dalam satu gerakan pelan lalu masuk kedalam bathtub dan mengambil posisi dibelakang Hermione. Dia melingkarkan tangannya di pinggang wanita itu, menariknya mendekat dan mengistirahatkan kepalanya di bahu wanita itu. "Apa yang akan kita baca?" Tanyanya.

"A tale of two cities, karya Charles Dickens. Bab satu, 'Itu adalah saat terbaik, itu adalah saat terburuk....'"

Ini sungguh adalah saat-saat terbaik. Draco menikmati malam seperti ini dengan Hermione. Momen dimana mereka hanya duduk dan bersantai bersama tanpa mengkhawatirkan apapun, hanya mereka berdua. Momen seperti ini jarang terjadi, namun pasangan ini menikmati setiap detiknya.

🌷🌷🌷

Marriage Law by Gabbie2345 (BAHASA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang