Little Chats

464 54 1
                                    

Hermione sedang bersantai di sofanya sambil membaca sebuah buku di minggu pagi setelah kencannya. Namun ketenangannya terganggu, saat Ginny Potter yang tengah hamil tiba-tiba mengetuk pintu apartemennya dengan brutal.

Wanita itu pun membuka pintunya dan Ginny langsung menerobos masuk kedalam, "Silahkan masuk." Seru Hermione sarkas.

"Kau tidak menelponku tadi malam," protes Ginny. "Kau berjanji jika kau akan menelponku setelah kencanmu. Kau bertemu dengan orang asing dan kau bisa saja diculik atau semacamnya!"

Hermione pun berjalan memasuki dapur, menyalakan ketelnya, dan mengambil dua buah gelas dari kabinet. "Aku tidak menelponmu karena sudah tengah malam dan aku tidak ingin membangunkan Teddy. Dan sebenarnya aku tidak bertemu dengan orang asing."

"Jadi kau mengenalnya?" Tanya Ginny.

Hermione berusaha menghindari pertanyaan wanita itu dan memeriksa kabinetnya untuk mencari teh. Wanita merah itu membuang nafasnya, "Kau mengenalnya! Siapa dia?"

Hermione menghela nafasnya, "Itu tidak penting." Ketelnya berbunyi dan Hermione menyajikannya di gelas mereka.

Ginny dengan senang hati menerima uluran gelas tehnya, "Kenapa kau tidak mau mengatakan dia siapa?"

"Karena aku tahu kau tak akan setuju." Gumam Hermione.

"Jika aku berjanji tidak akan menghakimimu apakah kau bisa mengatakannya?" tawar Ginny.

Hermione pun menggumamkan sesuatu yang nyaris tak terdengar hingga membuat Ginny mengerutkan keningnya, "Katakan sekali lagi? Aku tidak dengar apa-"

"Dia Draco bloody Malfoy. Aku dipasangkan dengan Draco Malfoy. Apa itu yang ingin kau dengarkan?" potong Hermione cepat.

Ginny tampak sangat syok. Matanya bahkan seakan ingin keluar, dan dia hampir menjatuhkan gelas tehnya. "Draco Malfoy? Orang yang kau tinju wajahnya dan selalu bertengkar denganmu?"

Hermione mengangguk, "Iya orang itu."

"Jadi bagaimana kencannya? Kau tidak membunuhnya, bukan?"

Hermione tertawa mendengarnya, "Tidak justru berjalan lancar"

"Jadi kau menyukainya."

"Aku tidak tahu," Jawab Hermione dengan cepat.

Ginny kembali menghela nafas, "Kau menyukainya."


🌷🌷🌷

"Aku tak percaya kau menyukai Hermione bloody Granger," tawa Blaise.

"Aku tidak pernah bilang aku menyukainya," seru Draco.

"Kau tidak mengatakannya, tapi wajahmu terlihat berseri saat kau bercerita mengenai kencanmu."

Draco tak dapat menyangkalnya. Dia memang senang menceritakan kencan mereka. Kencan yang dia jalani selama ini tak semenarik kencannya bersama Hermione. Tidak ada yang mau menanggapi olok-olokan dan diskusi politiknya, kebanyakan dari mereka memilih menghiraukannya. 

Namun wanita itu justru menunjukkan ketertarikannya, dan dia juga menyenangkan. Dia tidak berusaha menjadi orang lain untuk membuatnya terkesan. Hermione tak ragu menjadi dirinya sendiri dan dia bahkan tak keberatan dengan hal itu.

"Kencannya berjalan lancar, itu saja."

"Kau seharusnya mengirimkan dia bunga," saran Blaise.

"Aku tidak akan mengirimkannya," kata Draco. "Kami hanya berkencan sekali dan itu karena saran Minis-"

"Kupikir mawar bagus, cukup klasik. Atau bisa juga Dahlia, mereka jarang digunakan. Kurasa kau harus memberikannya Dahlia, Mawar sedikit formal."


🌷🌷🌷

Masih pura-pura denial yah si Drake 😌

Marriage Law by Gabbie2345 (BAHASA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang