Christmas Eve

223 29 2
                                    


Apartement Draco dihiasi sebuah pohon natal dan pita perak yang tergantung dibeberapa tempat. Pria itu sebelumnya tak pernah merayakan natal tapi tahun ini berbeda. Draco mengundang Hermione untuk merayakan malam natal ditempatnya.

Dia tidak pernah menyangka jika gadis itu akan menerima tawarannya secepat ini, namun nyatanya Hermione dengan senang hati menerimanya dan Draco menjadi sangat bersemangat.

Pria itu telah memesan makanan dari restoran china favorite Hermione dan dia bahkan mendekorasi flatnya dengan beragam pernak-pernik natal. Draco tentu saja ingin semuanya sempurna karena ini adalah natal pertama mereka sebagai sepasang kekasih.

Tak lama bel pintu berbunyi membuat Draco bergegas untuk membuka pintu. Didepan sana Hermione berdiri dan terlihat sangat cantik seperti biasa. Wanita itu membawa sebuah tas kado dengan senyum lebar menghiasi wajahnya, "Hello Draco."

Draco meraih tas kado dari tangan wanita itu dan memberikannya sebuah kecupan manis tepat dibibir. "Hello Darling."

Dia kemudian menuntun wanita itu menuju dapur dan sebuah senyuman kembali menghiasi wajah Hermione. "Kau menyiapkan makanan kesukaanku?"

Draco mengangguk, "Dan aku juga menyiapkan bahan-bahan untuk membuat biskuit natal."

Tidak mau membuang waktu Hermione segera melepaskan Coat yang dia kenakan dan menggantinya dengan sebuah apron. Dia lalu berjalan menuju wastafel dan mencuci tangannya. 

Dia menyiapkan berbagai bahan dihadapannya dan mengeluarkan peralatan memasak dari lemari Draco.

"Kau tidak mau makan dulu?"

Hermione hanya menggelengkan kepalanya, "Kita bisa makan saat kuenya sudah didalam oven."

Draco menyerah dan ikut bergabung bersama wanita itu, dia mengeluarkan butter dan telur yang ada dalam kulkas, "Jadi bagaimana cara membuatnya?"

Hermione menuangkan sekantong kecil butter dan beberapa sendok makan gula kedalam mangkuk perak, lalu memberikannya pada Draco. " Aduk semua ini hingga tercampur rata, aku akan memanaskan oven dan membuka sebotol wine."

Draco sebenarnya tidak terbiasa dengan hal-hal memasak. Dia sama sekali tidak bisa masak karena itu dia biasanya selalu memesan makanan. 

Oleh karena itu, setiap kali Hermione memasakkannya makanan, dia merasa jika wanita itu benar-benar peduli padanya. Dia tidak pernah memiliki bayangan tentang keluarga tradisional dimana seorang istri akan tinggal dirumah untuk mengurus anak dan memasakkan makan malam untuk setiap malam sebelum dia pulang kerja. 

Draco justru ingin dialah yang tinggal dirumah dengan anak-anak mereka dan menyambut istrinya dengan makanan rumahan yang dia masak atau dia pesan. 

Dia sangat ingin menemukan seseorang yang dapat dia perhatikan dan cintai, dan Hermione adalah orang yang sempurna untuknya mencurahkan segala kasih sayang yang dia miliki.

Setelah selesai mencampurkan semua bahan, kini mereka memasukkan cookies kedalam oven dan Draco menyetel waktunya. Mereka tak lupa membersihkan kekacauan yang mereka buat sebelum akhirnya duduk dan menikmati makanan china pesanan mereka.

Mereka menghabiskan waktu dengan mengobrol dan sesekali tertawa, kemudian Hermione menyadari asap yang kini keluar dari oven.

"Draco, berapa lama kau mengatur waktunya?"

Draco melirik timernya sebelum menjawab, "dua puluh menit."

"Menurutku kau mengatur waktunya selama 120 menit. Di timer waktunya sudah delapan puluh menit dan sekarang asap sudah keluar dari oven." 

Hermione bangkit berdiri dan berjalan menuju oven, dia lalu membuka tutupnya dan asap tebal seketika menyambutnya. Dia berusaha menghilangkan asap itu dari wajahnya dan menggumamkan Levitated hingga bakinya kini melayang ke counter.

Draco ikut memperhatikan mahakarya-nya yang hangus, "Sepertinya aku sudah meninggalkan mereka sedikit lama."

Dia lalu membuang cookies itu ke tempat sampah dan memasukkan adonan baru kedalam oven. Kali ini harus matang dengan sempurna.

Pada saat mereka selesai memanggang dan makanan mereka juga tak terasa sudah habis setengah dan tanpa sadar tubuh mereka semakin dekat.

Hermione tak bisa menahan senyum cerah diwajahnya, semua ini membuatnya sangat bahagia dan dia tak sabar untuk ketahap selanjutnya.

"Aku akan mengambil hadiah natalmu. Kau harus tetap disini dan tutup matamu." Perintah Hermione. Draco tanpa banyak tanya melakukan perintah wanita itu dan menutup matanya selama beberapa saat.

"Baiklah, buka matamu." Suara Hermione terdengar didekatnya.

Pria itu perlahan membuka matanya dan seketika menyeringai. 

Hermione tengah berdiri tak jauh darinya menggunakan sebuah jubah satin merah, dengan pita yang terikat erat dipinggangnya. Wanita itu pun berjalan perlahan mendekati Draco sambil melepaskan kuncir kudanya hingga membuat rambut ikal coklatnya terurai dengan indah.

"Apa kau tidak mau membukanya?" Tanya Hermione dengan suara nakalnya.

Mendengar hal itu Draco dengan senang hati melepaskan pita jubahnya dan jubah Hermione langsung terjatuh dilantai.

Draco terkesiap.

Hermione saat ini mengenakan sebuah lingerie berenda merah yang menonjolkan bentuk tubuhnya dan membuat warna kulitnya semakin menonjol. Draco sangat menyukai Lingerie. 

Tak lama Hermione meraih tangan pria itu dan meletakkannya di pinggangnya kemudian dia memeluk leher Draco.

Dia perlahan meremas rambut pria itu dan mengecup rahangnya, "Selamat natal, Draco."


🌷🌷🌷

Marriage Law by Gabbie2345 (BAHASA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang