Masih Tersisa

86 5 0
                                    


"Pertemuan yang singkat namun cukup bagiku untuk mengenal mu. Karena aku yakin kamu hanya tercipta untukku, bukan untuk yang lain. Aku benar bukan?"

~Langit Bintang Angkasa~

*-*-*-*-*-*-*

"Semuanya terlihat rumit saat ini. Namun setelah aku bertemu dengan mu apa aku boleh mengubah asumsi ku saat ini? Perihal ke rumitan yang aku rasakan sekarang."

~Semesta Purnama Jingga~

*-*-*-*-*-*-*

Setelah sebelumnya terdiam di dalam pikirannya masing-masing. Saat ini keduanya tengah makan siang di salah satu warung nasi Padang untuk mengganjal perutnya yang keroncongan.

"Makan yang banyak, jangan takut gendut. Badan lo kerempeng soalnya. Jadi kalau gendutan dikit juga enggak papa, daripada ke kurangan gizi. Di kira nya, gizi buruk kan enggak enak banget di denger nya." Ujar Langit.

Gadis itu tersenyum terpaksa. Dirinya itu langsung bukan kerempeng!

Enak saja!

Ketos sialan!

"Nah gitu, abis dari sini gue ajak lo pergi ke warung bakso, habis itu makan seblak, beli cimol, makan tahu gejrot, sate ayam, dan---" belum sempat Langit menyelesaikan ucapannya gadis itu memotongnya terlebih dahulu.

"Stooopp!!! Kak Sky kesayangan nya Tata. Tata enggak mau gendut mendadak. Lagian itu porsi nya kebanyakan, porsi kuli itu!! Nanti obesitas gimana? Kan malu!! Masa kak Sky kesayangan nya Tata yang ganteng jalan sama sumo kan enggak lucu kak!!!" Kesal Jingga.

"Biarin aja, biar enggak ada yang berani lirik Tata nya Sky." Ujar Langit.


Gadis itu mendengus sebal karena nya.

"Tata bukan pacar nya kak Sky! Jadi enggak usah ngatur! Lagian Tata juga udah punya pacar wlee!! Nggak mau atuh sama Kak Sky yang sok ganteng ini!!! Amit-amit jabang bayi!!!" Ujar Jingga seraya meletakkan lidah nya kearah Langit.

Langit menatap gadis itu sengit.

"Cih! Mana ada yang mau bekas gue!! Lo udah gue jeb---" belum selesai Langit nampak menyelesaikan ucapannya, Jingga sudah terlebih dahulu menyumpel empat potong tempe kedalam mulut Langit dengan anarkis.

"Makan tuh! Jadi ketos kok minim akhlak! Benerin dulu bos! Jangan jadi orang sialan mulu bisa nya!!! Fu*k you!!" Balas Jingga.

"Lhomhhh!!" Ujar Langit di sela mengunyah tempe dengan ukuran yang terlalu besar di mulutnya.

"Haha, bibir kak Langit kecil enggak muat buat empat potong tempe!! Nggak enak!!" Cibir Jingga.

Langit menyelesaikan kunyahan nya.

"Daripada lo!! Curut Sawah!!!" Ujar Langit.

"Zombie Alaska!!!" Balas Jingga tak mau kalah.

"Babon Betina!!!" Balas Langit seraya menampilkan wajah sengit nya.

"Badak Waria!!!" Balas Jingga.

"Tuyul Fatamorgana!!" Balas Langit.

"Kembaran nya Ipin!!!" Kesal Jingga.

"Lo!! Mirip opah nya si Ipin!!" Balas Langit.

"Mirip sapi jarjit lo!!" Balas Jingga.

"Nggak pernah nonton Upin Ipin ya?! Jarjit mana punya sapi!!! Maemunahh!!" Balas Langit seraya menjitak kepala gadis itu.

Antara LANGIT Dan SEMESTA (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang