4th Wave

546 116 32
                                    

Haruto kini tepat berusia 17 tahun. Sudah saatnya ia beranjak ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, Sekolah Menengah Atas.

Hari ini adalah hari kelulusannya dari SMP. Upacara penamatan baru saja selesai dan Haruto berjalan keluar dari aula, menelusuri koridor yang dipenuhi oleh siswa-siswi yang sedang asik mengabadikan momen kelulusan mereka.

"Yo! Ruto!", Park Jeongwoo, teman Haruto yang sampai detik ini masih setia berada di samping Haruto. Pemuda itu berlari dari arah pintu aula bagian depan. Karena meski satu sekolah, keduanya beda kelas.

"Hmm?", gumam Haruto, membiarkan Jeongwoo merangkulkan tangannya pada bahunya.

"Jadi, rencanamu pindah ke Seoul sudah bulat?", tanya Jeongwoo.

"Bukan aku yang mau pindah, tapi orang tuaku.", ucap Haruto.

"Kau tidak mau pindah ya? Benar, pasti berat bagimu meninggalkan teman sepertiku.", Jeongwoo memasang ekspresi sedih yang dibuat-buat sembari mengusap bahu Haruto.

"Aku justru ingin lepas darimu.", Haruto mendorong wajah Jeongwoo menjauh darinya.

"Benarkah? Tapi sayang sekali, aku juga akan pindah ke Seoul.", ucap Jeongwoo membuat Haruto menoleh padanya.

"Untuk apa kau juga pindah ke Seoul?", tanya Haruto.

"Aku diterima."

"Hah?"

"YG, aku diterima di agensi bergengsi itu.", terang Jeongwoo.

"Park Jeongwoo, kau serius?", Haruto membolakan matanya.

"Ya, aku baru menerima suratnya kemarin.", angguk Jeongwoo bangga.

"Wah, selamat!", Haruto memeluk Jeongwoo, menepuk punggung sahabatnya itu.

Jeongwoo membalas pelukan hangat Haruto. Juga mengusap punggung sang sahabat, menunjukkan rasa bangganya pada dirinya sendiri.

"Jadi, kau sudah menentukan akan bersekolah di mana?", tanya Haruto, melepaskan pelukannya pada Jeongwoo.

"Kalau belum satu sekolah denganku saja.", ajak Haruto.

"Tadi sepertinya ada yang bilang ingin lepas dariku. Siapa ya?", goda Jeongwoo membuat Haruto merotasikan bola matanya malas.

"Ya ya ya...", ucap Haruto segera berpaling dan berjalan meninggalkan Jeongwoo yang kini tertawa.

"Ya! Tunggu aku!", teriak Jeongwoo, berlari kecil mengejar Haruto yang belum jauh darinya.

~

"Haruto~", Junkyu mengulas senyum lebar dan melambaikan tangannya dari air.

Haruto mengulas senyum melihat si manis yang menyambutnya seperti biasa. Sudah 5 tahun mereka saling mengenal. Selama 5 tahun itu mereka bertumbuh dengan pesat. Haruto benar-benar tumbuh menjadi pemuda yang tampan. Sebaliknya Junkyu tumbuh menjadi duyung dengan paras cantik. Entah bagaimana tapi menurut Haruto, Junkyu memang semakin cantik dan manis.

Haruto berjongkok di hadapan Junkyu yang telah menumpukan dagu di atas tangannya yang terlipat pada sisi batu. Tangan Haruto lantas mengusak kepala Junkyu pelan, membuat si manis refleks memejamkan matanya. Junkyu selalu menyukai usapan dari Haruto.

"Bagaimana acara kelulusanmu?", tanya Junkyu, kini mulai penasaran dengan kisah kelulusan Haruto.

Junkyu selalu menantikan kedatangan Haruto untuk menceritakan padanya kisah di daratan yang selama ini hanya ia dengarkan simpang siur dari kaumnya.

"Yah, hanya sekedar upacara dan pemanggilan nama untuk pembagian piagam dan selesai.", ucap Haruto, sedikit tak berminat.

"Apa-apaan itu?", Junkyu mengerucutkan bibir, tanda ia kesal karena cerita singkat dari Haruto hari ini.

Story of Wave [Haruto x Junkyu] Harukyu AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang