3. Adu mulut

43 7 1
                                    

"ihh jancok harusnya gue ga ngebiarin dia kesana sendiri asu" umpatan Jihan lontarkan untuk diri nya sendiri. 

Saat ini Jihan sedang berlari menyusul Loara, tak mempedulikan diri nya yg tak memakai jaket.

Pikiran Jihan kosong, entahlah mengapa diri nya saat ini tak kepikiran naik motor saja daripada berlari.

"Ni jalan panjang banget perasaan, ngeselin njir"

Jika seperti ini ia tak kan dapat menyusul Loara. Mata nya menelisik sekitar, ia pun menemukan target untuk di mintai tumpangan.

"RIKI!!! TOLONGIN GUE WOYYY!!!" Teriakan dari Jihan mampu membuat pemuda yg di panggil nya, berhenti secara mendadak.

"Naon si?? Kok minta di hajar?? Untung gue ga kenapa Napa" ujar Riki.

"Halah, ga kenapa Napa kan?? Yaudah gausah ngehajar. Kalo Lo ngehajar gue, gue hajar balik mau Lo??" Tantang Jihan.

Ayolah, siapa yg tak mengenal Jihan?? Jihan adalah seorang gadis dengan kekuatan diatas rata rata. Sehingga, meskipun dia tak mengikuti taekwondo, dan juga karate. Ia mampu menghajar siapa saja jika dia ingin. Tentu banyak yg tak berani padanya, termasuk si Titan ini. Yg bernama Riki Ardiansyah.

"Idih engga deh, ntar gue masuk RS mau bayarin Lo?!?!?!?" Mata Riki melotot, pertanda jika ia sedang kesal.

"Heh!! Daripada buat bayarin Lo, mending gue buat makan anjing"

"Lo itu udah gede Jihan, mau lo gede in kek mana lagi tu badan?!!?!?!" Tanya Riki.

"Serah gue elah, kok Lo ngatur? Mau gue segede gaban juga badan badan gue, mending diem deh dasar Titan" Jihan tiba tiba melupakan niat dia untuk menyusul loara.

"Apa apa?? Titan? Heh, gue itu tinggi ideal ya asyu" elak Riki.

"Halah elo tu ---" ucapan Jihan terpotong saat mengingat apa yg seharusnya dia lakukan.

"RIKI SIALAN LO. GUE KAN HARUS NYUSULIN SI ARA, GEGARA LO GUE LUPA BANGSAT" Teriak Jihan heboh.

Riki yg mendengar teriakkan Jihan pun menutup telinga nya yg berdengung. 'sialan untung ni telinga kagak berdarah anjir' umpat Riki dalam hatinya.

"Ya gue mana tau kalo Lo mau nyusul si loara njir" jawab Riki.

Ini perasaan Riki cuman pengen ke supermarket deh, kok banyak banget hambatan nya si??

Dengan terburu-buru Jihan pun menaiki motor Vario milik Riki, tanpa menunggu persetujuan Riki tentunya.

"Ehh anjir, seenak jidat ae"

"Diem atau gue banting Lo sekarang juga??" Ancam Jihan.

"Iye iye, tapi make dulu ni jaket gue. Udah tau dingin, kagak make jaket lagi. Pengen banget gue kasih jaket??" Riki melepaskan jaket yg ia kenakan, dan memberikan jaket hitam nya kepada Jihan.

Jihan yg mendengar itu pun hanya memutar bola matanya malas, dia itu lupa memakai jaket karna terlalu panik. Namun, Jihan tetap mengambil dan memakai jaket hitam milik Riki.

"Udah deh Rik, cepetan di gas ni Vario" ucap Jihan.

Riki pun mematuhi perintah Jihan, dan dengan cepat melesat pergi ke supermarket.

° ° °

Kembali ke Loara. Ia masih tetap bersama pemuda ini, pemuda yg notabene nya adalah mantan kekasih Loara.

"Kenapa kamu ga pernah mau ngomong sama aku loa?? Apa karna Jihan??? Apa dia yg melarang kamu berbicara dengan ku loa??" Tanya pemuda ini.

Loara mendengus kesal, selalu saja Jihan yg menjadi bahan masalah antar loara dan pemuda di depan nya.

"Jayden. Dari awal kita jadian, gue paling ga suka kalau Lo bawa bawa Jihan. Jihan ga salah apa apa" ujar loara dengan emosi.

Jayden Firdaus, mantan kekasih Loara. Yg mempunyai tempramental, dan suka bermain tangan. Ia tak pernah memandang bulu, mau itu perempuan ataupun laki-laki ia selalu bermain tangan. Bahkan dengan loara, yg waktu itu kekasihnya.

"LOA, KAMU ITU KENAPA??!! KENAPA KAMU MAU AJA DI HASUT SI BRENGSEK JIHAN!!!" Bentak Jayden.

"JIHAN BUKAN BRENGSEK, TAPI LO YG BRENGSEK JAYDEN!! kenapa dari dulu Lo ga pernah mau sadar tentang diri Lo??!?!?!" Balas Loara.

"Sialan. Kamu itu udah jadi milik ku loa, dan kamu berhak mutusin persahabatan dengan Si brengsek Jihan"

Cekalan tangan Jayden makin menguat, pertanda bahwa Jayden sangat marah. Dan itu mampu membuat loara meringis ke sakitan.

"Kita udah putus dari tahun lalu, dan Lo ga ada hak buat ngelarang gue Jay" dengan ringisan yg keluar dari mulut Loara, ia mencoba untuk membuat Jayden sadar akan hubungan antara mereka.

Tangan Jay hendak melayang untuk menampar pipi loara. Namun, terhenti saat seseorang datang dengan teriakan nya.

"JAYDEN SIALAN!! MAU LO APAIN LOARA GUE?!?!?!" Tentu itu teriakan milik Jihan.

Di belakang Jihan, terdapat Riki dengan wajah dingin nya. Seorang Riki Ardiansyah paling tidak menyukai, seorang pria yg berani kepada wanita. Terlebih orang yg bersama loara ini.

-Bersambung-

Riki Ardiansyah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Riki Ardiansyah

Riki Ardiansyah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jayden Firdaus

Janji KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang