009.

152 47 13
                                    

Happy reading! ෆ⁠╹⁠ ⁠.̮⁠ ⁠╹⁠ෆ
|read this before
•· cerita ini merupakan fanfict
•· hanya karangan & fiksi
•· maaf bila ada kesamaan nama, tempat, tokoh, dsb
•· jadi pembaca yang bijak yaa!
•· feedbacks are really helped <3 jangan lupa vote. tysm.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


cr pict: pinterest. karina aespa (yoo jimin).



-

Sore itu, beberapa hari setelah kami menyatakan perasaan masing masing dan berpacaran. Kami memutuskan untuk pergi berdua, library date, Marka yang mengusulkan.

Masih banyak planning yang akan kita jalani berdua sebagai pasangan kekasih. Aku tak sabar untuk kedepannya. Ini adalah jatuh cinta terbaik sepanjang masa.

-

Marka menjemputku di rumahku, seperti hari itu, saat ia menjemputku ke rumahnya.

Mama sudah tau kami berpacaran, kata beliau tak apa. Keluarga kami memang tidak ketat aturannya, tidak apa pacaran. Kami semua keluarga yang santai.

Aku memakai plaid crop berwarna hitam dan celana training hitam. Memang kurang serasi, tapi aku nyaman. Dan, Marka bilang, selagi aku nyaman memakainya, mengapa harus ganti ke yang lebih bagus namun tidak nyaman?

"Udah?" Tanyanya, setelah aku turun dari kamar ku dan menghampiri Marka di ruang tamu.

"Wait.." Ucapku.

Aku berpamitan ke Mama. Kemudian jalan dengan cepat kembali ke arah Marka.

Dan hari ini, kami akan.. Melakukan.. Library date!

Hal yang hanya bisa aku impikan saat aku membaca sastra fiksi, aku selalu membayangkan bagaimana rasanya melakukan library date bersama orang yang ku sayang. Hari ini lah, hari dimana aku merasakannya.

Aku tidak membawa headphone dan iPod hari ini. Semenjak berpacaran dengan Marka, sepertinya tanpa ku sadari, sedikit demi sedikit aku merubah penampilanku menjadi lebih feminim. Marka tidak memaksaku, kok. Itu dari diriku sendiri dan, tanpa aku sadari.

-

Kami telah sampai di basement mall.

Marka memyemprotkan parfum vanilla-nya ke bajunya, kemudian memberikan satu semprot kepadaku setelah selesai.

"Ih, gak mau!" Tolakku, tapi sudah terlanjur.

"Bukannya kamu suka wangi vanilla?" Tanya Marka.

"Suka, sih. Tapi aku lagi nggak suka!" Jawabku.

"Sekarang lagi suka apa?" Marka menanyaiku sekali lagi.

"Suka Marka." Aku menjawab.

Tidak.. Kali ini kami berdua salah tingkah.

1437 · markrina [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang