010.

142 47 9
                                    

Happy reading! ෆ⁠╹⁠ ⁠.̮⁠ ⁠╹⁠ෆ
|read this before
•· cerita ini merupakan fanfict
•· hanya karangan & fiksi
•· maaf bila ada kesamaan nama, tempat, tokoh, dsb
•· jadi pembaca yang bijak yaa!

•· feedbacks are really helped <3 jangan lupa vote. tysm.

Kami merasakan dejavu hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kami merasakan dejavu hari ini. Memakan bakso di kantin. Hujan hujanan. Jamkos. Tapi ada satu hal yang berbeda. Kali ini, aku tidak perlu menyembunyikan merahnya pipiku lagi. Kami sudah mengetahui perasaan masing masing, dan kami sudah saling mencintai.

Aku tidak perlu berpura pura sakit perut. 

"Bu! Pesen baksonya satu porsi, ya!" Ucapku.

"Sip, non Kila." Jawab Bu Kantin.

Bu kantin memanggilku Kila, sejak kelas 10, Bu Kantin sudah kenal sifat dan karakterku. Tapi, tetap saja, beliau salah dalam menyebutkan namaku. Tidak apa, kok.

"Kok satu porsi? Aku nggak dipesenin?" Tanya Marka. Lihat, wajahnya sangat lucu ketika memasang wajah masamnya. Seperti bayi.

"Aku pesan buat kamu. Aku udah kenyang." Jawabku.

"Kok begitu? Kamu harus makan. Red day kan? Atau mau makan yang lain?" Katanya.

Marka tahu aku sedang haid. Marka sudah tahu sifat sifatku. Saat aku bad mood, saat aku sedang sedih, senang, gelisah, bingung.

"No.. That's okay, Mark. Aku beneran udah kenyang, aku mau temenin kamu makan aja, atau nanti aku minta beberapa sendok." Jawabku.

Marka mengelus kepalaku dengan senyumannya, dan mengangguk. "Okay."

"How's your day?" Selang beberapa menit keheningan menyelimuti kami, Marka menanyakan hal yang sungguh sungguh aku ingin dapatkan dari orang lain. Dan, hanya satu orang yang menanyakan hal itu. Marka orangnya.

"I am.. Not really happy today.. Honestly. But, i'm with you right now, soooo.. Ya! Thanks for existing here. I love you." Jawabku.

"Omg.. My pleasure. Love you more, Khiel. Good to hear that, aku senang kamu happy sekarang. Tell me if you have problem ya? I'm always here for you." Akhir Marka.

Bakso sudah datang. Seperti biasa, Marka menuangkan saus pedas dan sedikit kecap manis.

Kemudian memakan baksonya.

"Mau?" Ucap nya.

"Boleh." Jawabku.

Saat Marka mengarahkan sendok isi bakso itu untukku, mulutku kepanasan.

"Oh.. Damn.. I forgot it." Ujar Marka sambil menepuk nepuk dahinya.

"Hakaaaa, kehapa hedeh baheh.. Kahu tawahih hahel hah.. Hedehhhhhh!!"

1437 · markrina [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang