ෆ Happy reading! ෆ╹ .̮ ╹ෆ
|read this before
•· cerita ini merupakan fanfict
•· hanya karangan & fiksi
•· maaf bila ada kesamaan nama, tempat, tokoh, dsb
•· jadi pembaca yang bijak yaa!
•· feedbacks are really helped <3 jangan lupa vote. tysm.
.
Masih seperti mimpi.
Meskipun hari ini, Marka akhirnya sudah menjawab semua pesanku yang dia abaikan beberapa bulan.
Dan, meskipun rasa sakit itu masih menusuk di dalam diriku.
Marka kembali ke Bandung, lagi, lima hari setelah pernikahannya. Dan tepat lima hari itu juga Ia membalas semua pesanku di ponsel. Mungkin sebentar lagi kita akan menghirup udara yang sama dan memijak wilayah yang sama.
Hingga waktu itu tiba,
Marka kembali, tapi bukan seperti yang aku kenal.
Aku memikirkan, apa tujuan sebenarnya Ia datang kesini -rumahku- jika Ia sudah menikah? Aku tidak akan bisa memeluknya, aku tidak akan bisa mengatakan bahwa selama ini aku merindukannya. Ia bukan milikku lagi.
Ketukan itu mendarat dari pintu ruang tamu rumahku.
Aku membukanya,
Akhirnya aku melihat wajah itu lagi, badan yang tinggi, dan wangi yang tidak asing itu. Wangi khas vanilla milik Marka.
Aku tidak mengeluarkan sepatahpun kata, namun, tiba-tiba lelaki itu mendekapku dengan sangat erat.
"Khiel, how are you?" Tanyanya, tidak begitu jelas, ucapannya itu tercampur dengan tangisannya.
Aku tidak menjawabnya, masih terdiam dalam lamunanku, menatap kosong ke dadanya yang menutupi mataku, bahkan aku tidak menyerna secara langsung apa yang Marka katakan barusan. Tubuhku membeku.
Hampir sepuluh detik kami berdiam di depan pintu, hingga Mamaku datang menghampiri kami,
"Eh, siapa ini?" Mamaku mungkin sudah lupa akan wajah dan postur tubuh Marka, sudah hampir dua tahun Mama tidak bertemu dengannya.
Aku masih diam, tidak menjawabnya. Tubuhku masih membeku dan mataku masih menatap jelas arah yang tak menentu.
Marka melepas dekapannya perlahan, menghapus air matanya,
"Ini, Marka, Tan. Masih inget, gak ya?" Ucapnya dengan suara sengau.
"Eh.. Marka? Udah sehat?"
"Iya.. Syukur.." Jawabnya.
Sementara Marka dan Mamaku masih berbincang, aku menatap ke arah sofa, mengisyarat kepada Marka bahwa aku akan pergi ke arah itu.
-
KAMU SEDANG MEMBACA
1437 · markrina [✓]
Romance1437 ; from Khiella Ajisaka Berdansalah dalam romansa denganku. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu.