2

27 3 0
                                    

Kenapa aku ada disini? Dengan pemuda bersurai hitam dan mata merah yang menatapku dari ujung kaki sampai kepala.

Aku memberikan salam dengan melipat setengah salah satu kakiku, tanganku masih memegang buku yang kupinjam dari perpus.

Erlina menghampirimu kenapa kamu ada disini menghalangi jalanku?

"Starlean"

"Ya Pangeran?"

Pangeran berjalan memutari tubuhku dengan tatapan datarnya, bisa kulihat para siswa akademi sedang memperhatikan kami bahkan Erlina.

"Gadis lemah sepertimu ingin menggantikanku menjadi Ketua Dewan?"

'Gadis lemah seperti mu ingin menggantikanku menjadi ketua Dewan? '

Kuucapkan kalimat itu bersamaan dengan Pangeran Leo, persis sama persis dengan Cerita yang kubaca.

Lalu akan kujawab

"Saya tidak akan menggantikan Anda"

'Saya bukan gadis lemah'

Itu yang seharusnya kujawab, tapi mengubah sedikit tak apa kan?

"Ah bagus lah"

Pangeran Leo berjalan kesampingku sedikit membungukuk untuk membisikkan sesuatu.

"Sangat merepotkan"

Setelah mengatakan itu, Pangeran Leo pergi meninggalkanku, Erlina berlari dan menghampiriku

"Kau sangat beruntung Vio"

Beruntung? Aku tidak paham dengan apa yang Erlina katakan. Aku berjalan meninggalkan Erlina.

"Vio aku ingin mengatakan sesuatu, aku menyukai Pangeran Leo"

"Aku tahu"

"Bukan suka sebatas kagum, tapi melebihi itu"

"Berusahalah, karena yang akan menjadi pembandingmu adalah aku"

Erlina terdiam, memegang tanganku, menatapku dengan tatapan tajam. Ya aku sudah sering berinteraksi seperti ini dengan Erlina

"Bisakah kau mengalah untukku?"

Kunaikan alisku, bertanya.

"Maksudku, dalam ujian nanti biarkan aku menjadi yang pertama, dan bisakah kau jangan berpenampilan menarik seperi ini"

Berpenampilan menarik? Aku bahkan tidak merias diriku hanya rambut perakku kuhias dengan jepit berbentuk bunga lavender.

Menggunakan seragam yang sama dengan semua siswa Akademi, dilengkapi blazer hitam dengan garis emas yang menandakan aku sebagai siswa terpintar diangkatanku.

"Apa kau akan meminta blazerku? Maaf Erlina aku pintar untukku dan kediaman Gilbert, bukan untuk merebut perhatian, bukankah kau lebih cantik dariku? Itu cukup bukan?"

Aku berjalan meninggalkan Erlina yang menatapku dengan tangan mengepal.

"Kau bahkan lebih cantik dariku Violyna" gumam Erlina.

"Jelas lah, Vio dia keturunan bangsawan murni berpangkat Duke dan seorang putri Raja, jelas kepintaran dan kecantikkan Duke dan Duchess Gilbert menurun kepadanya" ucap Olinda putri Marquis Birtye

"Berbeda denganmu, ibumu hanya seorang Baron dan ayahmu Seorang Count" lanjutnya dengan suara dan wajah mengejek Erlina

"Kenapa kau sangat mencampuri urusan orang lain Lady Olinda Yetria Te Birtye"

"Kau!! Rendahan sepertimu tak pantas menyebut namaku, seharusnya kau sadar siapa dirimu dan siapa Lady Gilbert!! Vio hanya kasihan dengan orang seperti mu dan sekarang kau menyuruh Vio untuk mengalah untukmu?!!"

"Jaga mulut anda Lady Birtye!!"

"Ups, maaf lady bagaimana aku bisa menjaga mulutku jika aku mengatakan kebenaran?"

"Kau hanya debu yang menempel pada permata Lady Akseld, sadarlah posisimu hanya akan membuat Lady Gilbert terganggu"lanjut Olinda

Setelah mengatakan itu, Olinda pergi dengan temannya meninggalkan Erlina yang menahan marah atas ucapan Olinda

"Sudahlah Lina, yang dikatakan Olinda benar menjauh dari Vio dia seperti tidak nyaman denganmu" ucap teman seasrama Erlina, Tiara putri seorang Count Hilard.

"Jaga ucapanmu, dan jangan ikut campur urusanku Tia"

Erlina pergi dari sana, 1 tahun diakademi Erlina selalu mendapat komentar seperti itu.

"Leo, satu-satunya harapanku membungkam mulut sampah mereka, tunggu saja"




Ending Of StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang