Wow Violyna tidak bisa membayangkan apa yang ada dibuku itu benar, bukankah plot awal dimulainya cerita saat kedua pahlawan mengetahui elemennya.
Violyna melihat kedua tangannya, mungkinkah dia juga punya elemen, elemen es atau angin, air juga kedengarannya bagus.
Violyna menggelengkan kepalanya dan mengepalkan telapak tanganny, pikirannya mulai kacau kembali.
"Mana mungkin" gumam Violyna lalu bangkit dari kursi dikelas, menuju ruang kesehatan, bukankah temannya sedang ada disana
Selama perjalanan banyak sekali yang membicarakan Erlina, ya Elemen termasuk langka sangat langka, tidak heran semua Orang terkejut.
Setelah Sampai didepan Ruang kesehatan, Violyna mengetuk pintu dan membukanya, disana terlihat Erlina yang pucat dan ms. Rahana.
"Siang Prof Rahana"
"Siang Violyna, ingin melihat Erlina?" tanyanya dibalas anggukan oleh Violyna
Ms. Rahana meninggalkan mereka berdua, tersisa Violyna dan Erlina.
"Bagaimana perasaanmu?" tanya Violyna
Erlina tidak menjawab, hanya memandang Violyna dengan datar
"Apa dengan ini, aku bisa mengalahkanmu?" tanya Erlina dengan senyum
"Coba saja Erlina, tidak ada yang melarangmu untuk mengalahkanku" jawab santai Violyna
"Huh, kita lihat saya Violyna, aku atau kau yang akan menjadi siswa terpintar tahun ini"
Apa hanya karna Erlina memiliki Elemen, dia bisa sangat percaya diri mengalahkannya? Huh walaupun dia temannya bukan berarti Violyna harus mengalah atau takut
"Ya coba saja, siapa tahu dengan ini kau bisa menjadi ketua dewan" balas Violyna
"Ck, kau sangat menyebalkan Violyna bagaimana bisa aku mau berteman dengan mu"
"Bukankah karna keluargaku?" jawab Violyna
"Yak?!! Kau, Violyna kenapa kau melakukan ini kepadaku?"
"Melakukan apa? Semua orang tidak hanya kau bukankah orang berpangkat tinggi sepertiku sangat dibutuhkan"
"Ck, enyahlah kau membuatku semakin pusing"
Violyna tanpa menjawab pergi dari sana, dia selalu berfikir apa dia dan Erlina berteman? Kita hanya selalu bersama saat waktu istirahat, tapi obrolan kita hanya sekedar adu mulut
"Aku tidak paham denganmu Olyn"
Violyna menoleh kearah seseorang yang berbicara padanya. Dia Rynara Anfarya Hutrya putri Marquis Hurtya
"Apa yang kau tidak paham Ryn?"
Violyna berjalan diikuti Nara yang menyusul disampingnya.
Rynara dia satu angkatan diatasnya, Marquis sering membawanya kekediam Duke untuk membicarakan sesuatu tanpa disadari Violyna menjadi dekat dengan Nara.
"Kenapa kau masih mau berteman dengan orang seperti Erlina?"
"Orang seperti Erlina?"
"Ya, orang yang sombong untuk anak berpangkat Count, dia bahkan berana kepadamu yang berpangkat Duke"
"Sudahlah, akupun bingung apa kita berdua benar-benar berteman? Aku tidak terlalu mempedulikannya"
Nara hanya bisa menatap malas Violyna, selalu begini Violyna gadis yang sangat tidak peduli.
"Baiklah lupakan, apa kau lusa akan kembali?"
Ah lusa adalah libur untuk menyiapkan ujian kenaikan, dan semua siswa akan diliburkan selama 2 minggu
"Kau bertanya? Bahkan ayah sudah ada dikota ini"
"Apa?! Duke sudah ada dikota ini? Wahh aku iri, bahkan Ayahku hanya mengirimiku surat"
"Kau tahu ayahku bagaiman Ryn"
"Ck yaaa sangat paham"
Violyna hanya tersenyum tipis mendengar keluhan serta keirian dari kakak tingatnya, dibanding dengan Erlina yang satu tingkat dengannya, Violyna lebih nyaman bertemam dengan Rynara
KAMU SEDANG MEMBACA
Ending Of Story
Fantasy[BUKAN NOVEL TERJEMAHAN] Seorang Putri Duke bernama Starlean Violyna De Gilbert yang menemukan buku tentang dunianya diperpustakaan akademi. Tentang pertemanan dengan si pahlawan wanita atau calon tangan kanan pahlawan pria. Dengan sifat bodoamat te...