08: TRUST ISSUE

71 12 6
                                    

SELAMAT MEMBACAA!!!!

<3<3<3

Percaya kepada orang yang salah adalah seni paling sederhana untuk menghancurkan diri sendiri.

<3<3<3

Di kantin sekolah, ketiga insan manusia yang katanya bersahabat itu sedang menikmati sarapannya. Safila enggan sarapan di rumah, ia sangat malas berada di satu meja dengan Saskia, cewek yang ia anggap sebagai parasite.

By the way, Safila sudah mengetahui siapa Saskia. Anak mantan pacar daddy-nya. Kemarin, ia sempat berbicara banyak dengan Pelangi. Masih ingat kan kalau Safila punya satu teman baru selain Glen dan Revan? Iya, Daviena.

Kemarin Safila berbicara banyak mengenai trust issue yang dialaminya. Tentu ia meluapkan semua yang ia rasakan itu kepada Pelangi, sosok Ibu yang menjadi tempat ternyamannya untuk berbagi cerita.

Safila itu sangat susah untuk percaya kepada orang lain. Ia pernah menjadi social butterfly , temannya dimana-mana ada. Tapi ternyata orang-orang yang ia anggap teman itu tidak pernah tulus berteman dengannya. Semua mendekati Safila dengan motif dan tujuannya masing-masing. Ada yang berteman karena numpang tenar, ada yang berteman karena ingin morotin harta Safila karena Safila adalah orang yang sangat royal kepada orang yang sudah ia anggap teman. Sifatnya yang royal ditambah hartanya yang unlimited tentu menjadi sasaran empuk untuk kaum-kaum pemorot harta bukan?

Safila pernah berbagi suatu cerita kepada salah satu temannya, ini bersifat rahasia. Tapi ternyata, tidak lebih dari 24 jam rahasianya itu sudah tersebar dimana-mana.

Dulu,di masa SMP yang sangat suram untuknya, ia pernah dituduh merusakkan komputer di sekolahnya, kakak kelas sok berkuasalah yang terus memojokkannya.

Safila meminta teman-temannya untuk bersaksi, untuk mengatakan bahwa Safila tidak melakukan itu, ia langsung kembali ke kelas bersama temannya ketika sudah mematikan komputer itu dengan benar. Namun tidak ada satupun teman yang mau berdiri di depannya, membelanya, tidak ada sama sekali. Ia semakin terpojok karena cctv lab komputer saat itu sedang mati.

Mengganti rugi satu buah komputer sebenarnya bukan masalah yang besar untuk Safila. Bahkan ia bisa langsung melakukan ganti rugi saat itu juga. Harga komputer itu bahkan tidak ada 10% dari uang jajannya selama satu bulan. Namun yang membuatnya muak adalah ia harus menanggung kesalahan yang tidak dilakukannya. Dan yang paling menjijikkan adalah seakan semua orang menyudutkannya dan harus dirinya lah yang mengganti rugi, harus dirinya lah yang bersalah. Safila sudah benci dengan segala kepalsuan orang-orang yang ia temui di masa itu.

Sejak saat itu, orang yang ia percaya setelah kedua orangtuanya hanyalah Glen dan Revan. Bahkan di masa itu, Glen dan Revan selalu ada di belakang Safila. Menjadi penahan paling kokoh ketika Safila hampir tumbang dan menyerah.

Dan sekarang, ketika ia memutuskan untuk berteman lagi dengan orang luar, yaitu Daviena, ada kekhawatiran tersendiri dalam hatinya. Kemarin ketika ia mengutarakan kecemasannya kepada Pelagi, Mommy-nya itu mendukung Safila untuk mencoba membuka diri lagi, dengan batasan tertentu. Dan setelah itu juga, Safila mendesak Pelangi untuk menceritakan siapa Asha Arhesa, Ibunda Saskia itu sebenarnya. Dari situ lah Pelangi menceritakan segala sesuatu yang terjadi di masalalu antara dirinya, Laskara dan Asha.

"Pil, ngelamunin apa?" tanya Revan sambil menyenggol bahu Safila sedangkan gadis itu sedang melamun.

"Nggak, bukan apa-apa," jawab Safila pelan.

"Are you okay?" tanya Glen dengan suara lembutnya. Perihal suasana hati Safila, Glen memang juaranya. Perubahan mood Safila merupakan hal yang mudah terlihat dengan jelas oleh mata elang Glen.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

APOTEMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang