17

1.3K 233 51
                                    

Tiara menyemburkan sedikit es jeruk yang tengah diminumnya, disusul kemudian suara batuk yang beruntut tanpa henti. May yang melihat itu hanya diam menatap Tiara sekilas lalu kembali sibuk mengaduk asal minumannya dengan sedotan yang ada. Berbeda dengan Tiara yang tampak begitu terkejut dan menatap May dengan tatapan 'ingin membunuh', Mika malah kebalikannya. Dia justru tampak senang dan bersemangat merespon cerita May.

"Lo gila, May! Cerita ke gue dari awal!" perintah Tiara kesal.

"Cerita lagi? Kan tadi udah cerita," protes May pada Tiara.

Mika tersenyum lebar. "Gimana perasaan lo sekarang, May?" tanya Mika.

May menatap Mika lalu menyeruput es jeruknya sedikit. "Nggak tau. Gue galau sumpah," kata May melas.

Tiara berdecak kasar sembari memutar bola matanya kesal. Ia tidak pernah suka apapun yang berkaitan dengan Raka. Berulang kali ia menasihati dan mewanti-wanti May agar tidak jatuh hati dan masuk pada perangkap pesona playboy cap burung pipit seorang Raka. May pun saat itu menyetujui bahkan mengamini segala nasihatnya tersebut. Tiara ingat jelas bagaimana May selalu berkata dirinya tidak akan tertarik pada brondong termasuk Raka. Namun lihat sekarang, May bercerita tentang bagaimana Raka mengutarakan perasaannya lalu betapa galaunya dia saat ini.

"Galau apa sih, May," tanya Tiara dengan nada mengejek. "Bilang aja lo seneng. Udah akuin aja. Nggak usah sok-sok an galau," lanjut Tiara.

May melirik Tiara sebentar lalu beralih menatap Mika yang mengangkat kedua bahunya cuek.

"Ti, lo nggak papa, 'kan?" tanya May sementara Mika malah mengulum bibir menahan senyum. "Kerjaan lo lagi banyak? Atau lo lagi PMS kah ini?"

Tiara mencureng seketika menatap May. "Kerjaan gue baik-baik aja, gue juga nggak lagi PMS, cuman ati gue aja yang lagi panas ngeliat kelakuan lo," kata Tiara menyindir May telak.

Tiara lalu menatap ke arah Mika. "Dan lo ya. Berenti kasih harapan palsu ke temen lo yang lagi jablay ini. Nggak semuanya itu ada sisi positifnya, Mika. Lo idup di dunia apa? Dunia real atau dunia khayalan?" sindir Tiara kali ini pada Mika yang ia anggap 'terlalu positive vibe'.

Tiara kembali memandang ke arah May. "Gue tanya ya ke lo. Jawab yang jujur," ujar Tiara.

May mengangguk, mendadak terlalu takut untuk berkata 'tidak' pada Tiara yang sedang memasang ekspresi buto ijo-nya ini.

"Lo suka sama itu cowok satu," tanya Tiara. "s
Sorry. No offense. Males gue nyebut nama dia," lanjut Tiara sambil bergidik jijik.

Mika mengernyitkan dahi. Ia tahu Tiara tidak pernah menyukai Raka, tetapi entah mengapa kali ini ia merasa sahabatnya ini bersikap terlalu berlebihan.

"Ti, lo ada masalah apa sih sama Raka?" tanya Mika balik sebelum May mulai menjawab pertanyaan Tiara.

Sungguh, Mika tidak bermaksud menyerang ataupun menyudutkan Tiara. Ia sangat mengenal Tiara, karakter dan juga kebiasaan sahabatnya itu. Oleh sebab itu, Mika bisa menjamin, Tiara tidak mungkin sebenci ini dengan Raka kalau tidak ada alasan kuat yang menyertainya.

Tiara mendengkus sambil menyibakkan rambutnya asal. "Masalah gue sama dia satu. Dia ngabis-ngabisin cewek," jawabnya ketus.

"Yakin karna itu aja?" tanya Mika.

"Iya lah!" jawab Tiara masih ketus.

Mika mengangguk-angguk pelan. Terlepas dari jawaban Tiara tadi jujur atau tidak. Mika bisa melihat ada suatu hal yang masih tidak disampaikan oleh sahabatnya itu. Ia kemudian menarik napas pelan, dalam hati ia memutuskan untuk berhenti mencari tahu, setidaknya untuk hari ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Mayandra's Deadline - TERBIT NOVEL REPUBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang