PROLOG.

5.9K 381 14
                                    

Assalamu'alaikum! Dan selamat siang, sore, malem, pagi.

Allhamdulillah bgt cuy gue dpt penerangan gitu kan buat bikin cerita ini di wattpad, aslinya tuh di tik tok gitu
(*^3^)/~☆ cuma banyak yang nyuruh bikin di wattpad jadi gue tulis deh hehe.

Maaf queen lah ya klo kurang srek gitu kan kata-kata nya, masih junior saya ini kak.

Trs dpt cerita ini dari mana? Boleh kasih tau?

Dah deh, segitu aja!

-------H-A-P-P-Y---------------R-E-A-D-I-N-G-------

Disebuah sekolah terdapat dua orang gadis tengah duduk manis pada bangku taman depan sekolah, mereka sedang beristirahat usai pelajaran.

"Diharapkan siswa siswi kelas 12 ipa¹ menuju gudang belakang sekolah." suara dari mikrofon sekolah terdengar ke penjuru sekolah, termasuk dua orang gadis yang tengah mengobrol tersebut.

"Sial, kenapa harus ipa¹!" ujar si gadis berambut coklat dengan potongan rambut se-bahu.

"Kita anak baik, makanya kelas kita," balas gadis sebelahnya seraya menggenggam tangan orang yang mengajaknya berbicara tadi.

"Yuk ke gudang, mau lo di marah?" lanjutnya bertanya.

"Engga sih, lama-lamain aja gimana? Biar ga usah masuk kelas," jawab si gadis berambut sebahu itu.

Sang empu hanya menggelengkan kepala melihat perilaku teman masa kecilnya tersebut, tanpa sadar dua gadis itu sudah tiba di gudang belakang sekolah. Mereka melangkah masuk dan melihat yang lain sedang membereskan barang-barang berserakan.

"Ini gudang apa tempat rongsokan,"

"Gudang Ra,"

Saat gadis yang disebut 'Ra' tersebut akan menjawab, wali kelas mereka sudah memanggil "Zaza, Zara, ayo bantu teman kalian buat angkat lemari ini,"

"Iyaa." jawab duo Z itu serempak.

Dengan cepat mereka membantu mengangkat lemari itu, Zara pada sisi kanan, sedangkan Zaza depan lemari tersebut, dan sebelah kirinya terdapat satu teman mereka, sebut saja Jojo.

Tiga orang tersebut mulai mengangkat lemari untuk memindahkannya di pojok gudang, mereka tidak menyadari bahwa ada orang yang sedang berlari ke arah mereka.

Siswa ber-dasi rusak itu berlari seraya menoleh ke belakang, dan tentu ia tidak sadar di depannya ada orang yang sedang mengangkat lemari.

BRUK!!

Lemari tersebut jatuh menimpa seorang gadis yang bernama Zaza. "ZAZA! GILA YA LO REHAN, KALO MAU MAIN JANGAN DISINI, BODOH!" marah Zara menggebu-gebu.

Bayangkan saja, teman yang sangat ia sayangi jatuh tertimpa lemari berisi arsip-arsip sekolah mereka.

"Lo kok nyolot sih! Gue lari juga karna dikejar Fafa. Lo lihat dia, bawa apa coba? Kecoak kan, lo juga tau gue takut kecoak, makanya gue lari!" Balas Rehan tak terima.

"Cowok takut kecoak, lemah." cibir Zara kesal.

"Lo-" ucapan Rehan terpotong disebabkan wali kelas mereka melerai "Bantu angkat lemari ini, bukan malah bertengkar!"

Para siswa mulai mengangkat lemari yang menimpa punggung Zaza, lalu membawanya menuju uks. Kegiatan bersih-bersih pun dihentikan karena kejadian tadi.

Disisi lain, Zaza merasakan tubuhnya sakit, sangat sakit. Ntahlah, dia merasa bukan hanya tertimpa lemari saja, seperti ada sebuah tali yang mengikatnya, kemudian tadi tersebut menariknya dengan kencang.

"Awss" lenguh Zaza seraya membuka mata perlahan.

"Akhirnya kamu sadar juga" ucap wanita bur-umur 35 tahunan. Wanita itu berdiri dan memeluk Zaza erat, Zaza yang mendapat perlakuan tiba-tiba dari orang yang menurutnya tak dikenal terkejut.

"Siapa?" tanyanya bingung.

"Mama sayang, apa kamu lupa setelah kejadian gempa bumi itu?" jawab sang wanita sambil melepaskan pelukannya.

"Gempa bumi?"

"Iya, sudah-sudah jangan dipikirkan, lebih baik kamu minum air putih ini dulu ya, nanti Mama ceritakan."

Wanita tersebut mengambilkan air bening yang berada diatas nakas sebelah kasur Zaza. Zaza menerima lalu meminumnya hingga tandas, setelah itu ia meletakkan kembali gelas kosong tersebut ke tempat semula.

Ia memejamkan mata seraya meredakan pusing yang tiba-tiba menyerang. Zaza juga sedang mencerna apa yang sebenarnya terjadi. "Perasaan tadi ketimpa lemari deh gegara Rehan lari terus nabrak lemari yang gue angkat, kenapa ini malah gempa bumi sih?" kata Zaza membatin.

"ZARYA ARGANTA!" tiba-tiba saja pintu berwarna nila itu terbuka dengan sangat kasar.

Terlihatlah seorang laki-laki berpakaian formal, menggunakan jas warna hitam, dasi merah, baju putih, dan celana hitamnya, lengkap juga sepatu pantofel hitam mengkilat.

Zaza membuka perlahan matanya dan melotot kaget, apa katanya tadi? ZARYA ARGANTA? Zaza tidak salah dengar bukan? Nama yang disebutkan pria itu terdengar tidak asing baginya, setelah berpikir cukup lama ia akhirnya ingat.

Arganta....

Arganta....

"Arganta kan nama bos besar ayah, orang yang katanya ga segan-segan buat mecat karyawannya kalo ngelakuin salah sedikit aja, sekaligus orang kaya no dua di Indonesia itu! Dan apa tadi? Zarya Arganta? Tapi gue Zaza Gionta Fredik!" batin Zaza mulai mengerti dengan apa yang terjadi, walau tidak sepenuhnya, bisa digambarkan 10% dari 100%.

"Heyy, anak ku, kamu dengar suara Papa kan?"

ANAK?!

-🍁-

Haiii, ini cerita yang gue bilang itu.

Maaf ya kalo kurang pas menurut kalian, karna ini juga masih prolog si, hehe
(=^‥^=)

Misal ada yang perlu kalian koreksi, ngomong aja, ntar gue perbaiki. Segitu aja dah.

Btw insya Allah gue up lgi malam minggu, tapi ga janji ya!

Follow akun tik tok kak: @Echallandra

See you! ♡

19-9-22.

𝐁𝐑𝐎𝐓𝐇𝐄𝐑'𝐒 𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃 (ᴏɴ ɢᴏɪɴɢ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang