-------H-A-P-P-Y---------------R-E-A-D-I-N-G-------
Malamnya salah satu cucu laki-laki Opa Nio jadi mengajak Zaza untuk pergi jalan-jalan mengelilingi kota yang mereka tempati sementara.
Dalam mobil cowok itu membuka suara. "Lo udah ada niatan kapan balik ke Indo?"
"Udah, maybe dua hari lagi," balas Zaza tidak mengalihkan pandangannya dari gedung-gedung pencakar langit.
"Om Mahes balik juga?"
"Enggak tau, gue juga belum bilang ke mereka bakal pulang dua hari lagi,"
"Kenapa secepet itu, Za? Lo baru aja kesini kemarin, masa langsung pergi lagi. Lo enggak kangen sama kita-kita?"
"Bukan gitu, sebenernya gue pengen lebih lama disini, tapi gue enggak bisa tinggalin sekolah terlalu lama,"
"Santai aja elah, sekolah juga punya bokap lo," cucu Opa Nio itu memberhentikan mobilnya pada parkiran pasar malam.
Awalnya ia tidak ada niatan untuk ke pasar malam, namun ditengah jalan ia melihat gemerlap lampu kelap-kelip yang sepertinya menarin, ia mengunjungi tempat tersebut. Dan ternyata tempat itu pasar malam.
"Iya sih, tapi gue pengen sekolah biasa, seolah-olah gue ini bukan anak pemilik sekolah. Itu aja, kecuali memang darurat banget,"
"Disaat orang lain pengen jadi lo, lo malah pengen jadi kayak mereka, ya." Zaza membalas dengan senyum tipis.
"Kok kita di pasar malam?" tanya Zaza bingung. Kata sepupunya mereka akan jalan-jalan keliling kota, tapi kenapa jadi disini?
"Pengen aja, kebetulan gue lihat tadi. Jadi mampir bentar, gapapa 'kan?"
"Okey ..."
Dua orang berbeda kelamin itu menghampiri penjual jagung bakar. "Pak, dua jagung bakar, ya,"
"Siap mas Angga! Bye the Way siapa ini?Pacar baru lagi tah?" tanya penjual jagung bakar sambil mengolesi jagung yang dibakar menggunakan sedikit mentega.
"Enggak dong, ini sepupu saya,"
"Oalah ... Kirain pacar baru, Mas. Yang kemarin gimana? Udah putus?"
"Rahasia. Bapak jangan kepo!"
"Hehehe, ini udah jadi pesenannya." penjual tersebut memberikan satu kantong plastik berisikan dua buah jagung bakar.
"Makasih, Pak." Angga menerima seraya menyerahkan uang Indonesia senilai 30 ribu.
Kemudian Zaza dan Angga meninggalkan tempat itu, menuju kursi kosong dekat mobil Angga.
"Penjual tadi orang Indo?" Angga menjawab dengan anggukan, setelahnya ia menggigit jagung bakar miliknya.
"Dia asli Indonesia, kesini gara-gara dibuang sama keluarganya sendiri," lanjutnya sambil menatap Zaza.
"Oohh, kalian kayak kenal deket,"
"Gue sering ke pasar malam bareng pacar-pacar gue, dan disana gue selalu ketemu tu bapak penjual jagung bakar,"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐑𝐎𝐓𝐇𝐄𝐑'𝐒 𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃 (ᴏɴ ɢᴏɪɴɢ)
Teen FictionSLOW UP ⚠ DON'T PLAGIAT❗ DOSA! ASLI PIKIRAN SENDIRI❗ KALO GA SUKA JANGAN NGEJEK❗ HARGAI PENULIS, NULIS TUH GA SEGAMPANG YANG DIKIRA❗ SUKA? VOTE❗ VOTE KALIAN SEMANGAT KU(^_^;) -🍁- Hanya seorang gadis bernama Zaza Gionta Fredik yang bertransmigrasi k...