-------H-A-P-P-Y---------------R-E-A-D-I-N-G-------
Usai turun dari pesawat dan menuju pintu keluar Bandara Zaza langsung disambut oleh Alfino, ternyata Alfino sendirilah yang menjemput dirinya."Kok lo yang jemput?" tanya Zaza basa-basi.
"Biar cepet sampai. Oma enggak sabar ketemu lo." jawab Alfino. Kemudiam kakak beradik itu pun memasuki mobil, dengan Alfino sebagai supir, dan Zaza berada di kursi sebelahnya.
"Yaudah, ayo!"
-🍁-
Setibanya Zaza dan Alfino dirumah sang Opa, Zaza mendapat pelukan dari Papa Mahes.
"Bagaimana perjalanan mu, Za?" tanya Papa Mahes seraya melepaskan pelukannya.
"Baik, Pa,"
"Kamu mau langsung ketemu Oma atau istirahat dulu? Atau makan? Adik mu udah makan belum, Fin?"
Alfino yang merasa namanya disebut mengalihkan perhatiannya dari ponsel "Aku sih enggak ajak dia makan, Pa."
"Lo aja gak tawarin," balas Zaza malas.
"Lo gak bilang!" ucap Alfino tak mau kalah.
"Sudah! Kalian itu saudara kenapa bertengkar terus?" kakak beradik itu pun saling tatap, mungkin jika dalam kartun anak mata itu akan mengeluarkan leser merah.
"Bang Alfino yang suka mulai duluan," Alfino yang merasa tidak terima menjewer telinga sang adik.
"Lo sadar sama ucapan lo?" Zaza hanya membalas anggukan singkat "berarti lo duluan yang mulai!" lanjut Alfino.
"Ya, ya, ya, lepasin tangan lo ditelinga gue. Mau mandi, bye." ucap Zaza seraya meninggalkan Papa dan Kakaknya setelah Alfino melepaskan tarikan tangannya pada telinga Zaza.
"Jangan lupa makan, Za."
"Siap, Pa!"
Tiba-tiba saja ibu dari dua anak itu menghampiri "kenapa ini? Kok berisik banget?"
"Biasalah, Alfino sama Zaza adu mulut." balas Papa Mahes sambil merangkul pundak istrinya dan membawanya ke ruang tamu untuk bicara ringan.
Alfino yang malas pun menuju kamar bernuansa abu-abu, kamar miliknya.
-🍁-
K
amar bercat biru pastel itu dipenuhi semua anggota keluarga. Para sepupu Zaza dan Alfino juga ada bersama dengan orang tua masing-masing.
Mereka merasa biasa saja meski kamar bercat biru pastel itu terisi banyak orang, selain terdapat AC, kamar Oma juga besar. Bahkan kamar tersebut bisa di isi enam kasur berukuran sedang.
"Kalian semua keluar lah dulu, Oma ingin bicara berdua dengan cucu kesayangan Oma." mendengar perintah dari Oma mereka buru-buru keluar, memberi ruang pada Oma dan cucu kesayangannya untuk bicara.
"Oma kalau butuh sesuatu panggil kami, okey?" ujar Om Zaza, Nick. Pria itu lah yang baru saja berulang tahun beberapa hari lalu.
Nessala Ingram Arganta -Oma Nessa, wanita berumur 71 tahun, memiliki enam cucu, satu perempuan, dan lima laki-laki.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐑𝐎𝐓𝐇𝐄𝐑'𝐒 𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃 (ᴏɴ ɢᴏɪɴɢ)
Teen FictionSLOW UP ⚠ DON'T PLAGIAT❗ DOSA! ASLI PIKIRAN SENDIRI❗ KALO GA SUKA JANGAN NGEJEK❗ HARGAI PENULIS, NULIS TUH GA SEGAMPANG YANG DIKIRA❗ SUKA? VOTE❗ VOTE KALIAN SEMANGAT KU(^_^;) -🍁- Hanya seorang gadis bernama Zaza Gionta Fredik yang bertransmigrasi k...