Chapter 4: Kembali Bangun

13 7 0
                                    

"Aku... Dimana..." ucap Ben setelah sadar.

Ben kembali bangun di Hutan Pinus tempat Ia terbangun untuk pertama kalinya dan masuk ke Kota Claudia.

"...Tempat ini lagi...?" ucap Ben setengah sadar.

Ben menggunakan tenaga yang ada untuk bangun dari posisi pingsan nya. Sama seperti sebelumnya, Ben tidak memiliki senter atau apapun. Namun Ia ingat akan kejadian sebelumnya.

"Coba deh cari mobil dulu." ucap Ben.

Belum sempat melaksanakan rencananya untuk melakukan hal-hal yang Ia lakukan sebelumnya, Ben menemukan sebuah mobil yang telah rusak di belakang nya.

"Mobil siapa lagi ini?" tanya Ben.

Mobil tersebut ditemukan Ben dalam kondisi yang sangat rusak, sehingga membuat Ben tidak bisa mengenali milik siapa mobil tersebut. Kendati demikian, Ben memutuskan untuk memeriksa mobil tersebut.

"Lah, kok ada name tag dan jaket milikku...?" ujar Ben kebingungan.

"...Lah, ini kan mobil punyaku...!" lanjut Ben.

"...Ini sebenarnya kenapa sih?" lanjut Ben sekali lagi.

Ben sadar bahwa mobil yang telah hancur tersebut adalah miliknya. Hal ini membuat Ben kembali bertanya-tanya mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Ditambah lagi dengan fakta bahwa hal yang dialami Ben sekarang berbeda jauh dengan apa yang terjadi di tempat itu pertama kali.

"Yaudah deh jalan dulu..." kata Ben.

"...Siapa tau nanti dapet jawaban." lanjut Ben.

Ben kembali melanjutkan perjalanannya seperti sebelumnya. Dan Ben mendapati bahwa desa yang Ia kunjungi sebelumnya masih sama persis dengan sebelumnya. Melihat hal itu, Ben kembali memeriksa rumah yang mana Ia dapat surat dan pisau lipat. Sama seperti sebelumnya, Ben kembali mendapatkan surat dan pisau lipat di tempat yang sama persis dengan sebelumnya, yaitu di meja.

"Sama semua ya, kenapa?" tanya Ben kepada dirinya sendiri.

Ben melanjutkan perjalanannya untuk ke Kota Claudia. Kali ini, Ben menemukan tulisan baru di papan tanda Kota Claudia. Tulisan yang sebelumnya tulisan "Claudia" kini dicoret dan diganti oleh "Dosa".

"Ini kenapa beda...?" tanya Ben kembali.

Jangankan soal tulisan Claudia yang diganti, Ben bahkan tidak tahu-menahu mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Namun Ben tidak memperdulikan hal itu, dan meneruskan perjalanan nya ke Kota Claudia. Mengetahui bahwa seluruh jalan utama telah roboh di waktu sebelumnya, Ben sekali lagi harus melalui gang dan pintu yang sama.

"Ah, anjing itu lagi." ucap Ben.

Dia kembali bertemu dengan anjing yang sebelumnya menyerang Ben dan karena hal itu, Ia kembali mengeluarkan pisau yang sebelumnya Ia gunakan.

"Lah anjingnya kemana tadi?" ucap Ben kebingungan.

Anjing tersebut hilang begitu saja. Hilang, selayaknya bayangan yang terkena cahaya.

"Ini ada apa sebenarnya? Kotanya aneh banget." tanya Ben sekali lagi.

Ben kembali mempertanyakan soal Kota Claudia. Kota yang menurut nya terlalu aneh. Namun itu adalah pertanyaan yang akan dijawab nanti. Kali ini, Ben masih harus mencari Gedung Pusat Komunikasi yang sebelumnya Ia tidak dapat datangi.

"Duh belum ada peta lagi!" ucap Ben penuh rasa kaget.

Ben baru ingat bahwa Ia belum mendapatkan peta. Ben kali ini hanya bisa mengandalkan insting nya.

"Eh, cahaya itu..." ucap ben.

"...Itu bukannya Gedung Pusat Komunikasi?" lanjut Ben.

Ben melihat ada cahaya yang mirip dengan cahaya yang berasal dari Gedung Pusat Komunikasi. Cahaya tersebut sama persis seperti yang Ia lihat sebelumnya. Ben kini memiliki patokan untuk mengarah kemana. Namun sebelum itu, Ben harus mencari jalan untuk pergi ke sana secara banyak jalan yang runtuh.

"Coba kesini kali ya." ucap Ben sambil melihat ke arah sebuah gang.

Ben menemukan gang yang sepertinya bisa membawanya ke gedung pusat komunikasi. Melihat gang yang sama sekali tidak ada pintunya, Ben bisa dengan mudah memasuki gang tersebut. Kini, Ben hanya bisa berjalan kedepan tanpa memiliki clue lain selain lampu aneh yang Ia temukan sebelumnya.

"Ah, sial!" ucap Ben tiba-tiba.

"Gak ada jalan lagi!" ucap Ben.

Ben menemukan dirinya berada di sebuah jalan buntu. membuat dirinya tidak punya pilihan selain berbalik arah dan kembali ke jalan utama.

"Eh ada peta!" ucap Ben.

Ben kembali menemukan peta Kota Claudia yang selama ini Ia belum pegang.

"Lah kok kayaknya petanya beda ya..." ucap Ben kebingungan.

Ben memang menemukan Peta Kota Claudia. Secara teori, ini mempermudah Ben mencari gedung pusat komunikasi. Namun yang Ben lihat adalah Kota Claudia dengan tata letak yang jauh berbeda dibanding Peta yang sebelumnya. Namun karena hanya itu Peta yang Ben miliki sekarang, mau tidak mau Ia harus mengandalkan peta aneh tersebut.

Hal pertama yang harus Ben lakukan adalah mencari jalan untuk menuju Gedung Pusat Komunikasi.

"Ini mengarah kemana coba..." ucap Ben kebingungan.

Ben sadar bahwa satu-satunya cara untuk bisa membaca peta itu adalah dengan menggunakan kompas. Sayangnya, meskipun kabut sedang tipis, Ben tidak memiliki kompas atau penunjuk arah apapun karena hari sudah malam. Sehingga yang bisa Ben lakukan adalah kembali ke jalan utama dan mencari tempat untuk istirahat.

"Nah, bisa istirahat sebentar di sini." ucap Ben.

Ben menemukan sebuah bangunan kecil yang telah ditinggalkan pemiliknya atau terbengkalai. Ben menggunakan bangunan tersebut untuk istirahat setidak nya selama satu malam.

"Atau lanjut cari gedung nya aja kali ya?" tanya Ben kepada dirinya sendiri.

Ben pada akhirnya merubah pikirannya untuk pergi meninggalkan tempat itu dan kembali mencari gedung pusat komunikasi. Hanya untuk menyadari bahwa di dekat rumah itu ada beberapa anjing yang sedang mengepung rumah tersebut. Tanpa bersuara apapun, Ben bersembunyi di balik lemari kosong yang ada di sana. Tepat waktu untuk Ben, karena para anjing tersebut sudah memasuki rumah dan mulai mencari keberadaannya. Ben yang berada di dalam lemari tentu tidak bisa berbuat apa-apa. Namun Ben kembali mendengar suara decitan Ban.

"Ban lagi...?" ucap Ben dalam hati.

Ben harus tetap diam dalam upaya untuk menghindari serangan para anjing yang ada di luar. Beruntung, para anjing tersebut kini telah pergi keluar rumah. Sehingga Ben bisa dengan aman keluar dari lemari. Namun sebelum keluar, Ben harus memastikan apakah para anjing tersebut sudah keluar semua atau ada yang masih di dalam rumah.

"Aman." ucap ben dalam hati.

Para anjing sudah benar-benar meninggalkan rumah. Ben kini bisa pergi meninggalkan rumah tersebut setelah 1 jam terjebak bersama para anjing di sana.

"Eh, ada beberapa barang!" ucap ben dalam hati.

Ben menemukan beberapa obat, minuman, dan sebuah kompas. Ia memutuskan untuk mengambil barang-barang tersebut dan keluar dari rumah. Kembali ke jalan utama, Ben menemukan bahwa kabut kembali menebal. Namun, kali ini Ben telah memegang kompas. Sehingga Ben bisa mengetahui kemana Ia pergi. Ben berjalan ke utara, atau arah dimana gedung pusat komunikasi seharusnya berada.

"Eh, hujan." ucap Ben.

Ben menyadari bahwa Kota Claudia mulai diguyur hujan tipis. Ben membiarkan hujan tersebut dan tetap berjalan menuju Gedung Pusat Komunikasi. Sebelum Ben mendengar suara aneh yang sepertinya berbicara kepada dirinya sendiri.

"Ini semua salahmu..."

Claudia 1998Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang