Chapter 20: Kebenaran

7 0 0
                                    

Apa yang ada di dalam kaset tersebut?

Hanya itu pertanyaan yang tersisa di kepala Ben. Ben yang masih berada di ruangan petinggi itu segera keluar dari sana. Namun sebelum Ia benar-benar keluar dari ruangan dan kembali ke lorong, Ben mengecek untuk terakhir kalinya apakah ada yang bisa Ben lakukan sebelum Ia pergi.

"Oh iya..." Gumam Ben.

Ben teringat bahwa peluru yang ada di dalam pistol belum ia isi ulang. Ben pun mengambil beberapa peluru dan mengisinya ke dalam magasin pistol.

"Oke, semuanya sudah..." Ucap Ben setelah mengisi ulang peluru.

Ben pergi keluar dari ruangan pekerja dan kembali ke lorong.

"Ben..." Ucap Naomi di depan pintu.

Kemunculan Naomi yang ada di depan pintu dan fakta bahwa Ben baru saja membuka pintu membuat Ben kaget.

"Kau ini!" Ucap Ben kepada Naomi.

"Maaf membuat kaget..." Balas Naomi.

Ben ingat bahwa Ia ke Wilson Motel karena dan dengan Nagase dan bukan Naomi.

"Ke mana Nagase?" Tanya Ben kepada Naomi.

"Gak tahu..." Balas Naomi sambil menggelengkan kepala.

Karena mereka hanya berdua dan fakta bahwa lorong hotel bukan tempat terbaik untuk mengobrol, Ben langsung memotong pembicaraan.

"Oh, Saya ada satu kaset yang harus diputar sebentar..." Balas Ben.

Mendengar hal tersebut, Naomi berniat untuk menemakni Ben hinga Ia bertemu dengan Nagase.

"Aku ikut..." Ucap Naomi.

"Oke..." jawab Ben.

Barena tidak ada pilihan lain dan tidak ada apa-apa yang harus dikerjakan, Ben mengiyakan permintaan Naomi dan mereka berdua langsung pergi menuju ruangan dengan pemutar kaset tersebut.

"Untuk Ben Cassian...?" Ucap Naomi dengan nada kebingungan.

"...Jadi Kau itu Ben Cassian?" Lanjut Naomi.

"Iya, sekarang Kita lihat apa yang ada di sini." Balas Ben.

Mereka berdua kini sudah di ruangan tersembunyi itu. Kaset Betamax yang sudah ada di tangan Naomi diambil oleh Ben untuk dimasukan ke dalam mesin pemutar kaset dan ditampilkan di layar televisi.

"Jadi.." Ucap Ben dalam video itu.

"...Apa yang anda hadapi di lingkup hukum?" Lanjut Ben.

Dalam video tersebut terlihat Ben sedang duduk bersama seorang yang sudah tua di ruangan kerjanya.

"Begini..." Ucap seseorang di dalam video itu.

"...Jadi anak saya sedang ada masalah perundungan di sekolahnya..." Lanjut orang itu.

"...Saya minta Bapak bisa membantu Saya untuk bekerja sama menyelesaikan masalah ini." Lanjut orang itu sekali lagi.

Ben melihat bahwa orang dengan nama Matheson Frank itu berbicara dengan dirinya yang ada di video itu. Frank berbicara kepada Ben mengenai permasalahan perundungan yang terjadi kepada anaknya.

"Baiklah..." Balas Ben.

"...Bagaimana dengan barang bukti yang Bapak siapkan?" Tanya Ben.

"Itu akan diurus, dan akan segera diberikan setelah semuanya sudah lengkap." Balas orang itu.

"Baiklah, Sekarang Bapak silahkan keluar dari ruangan ya!" Perintah Ben.

Claudia 1998Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang