part 12- tak mengerti!

414 22 0
                                    

Ben membalikan badannya.dan mulai berakting.

"Kenapa cemburu!" Lalu ben pun melenggang pergi, gayanya ben marvelous.......sekali.

"Hah.....!" Ujar andre dan renald serempak.

Ben sukses membuat andre dan renald membulatkan matanya.

Ben hanya memberikan tatapan sok cool. Hahah....

*

Senyuman miring tampak pada wajah ben, ia melihat temannya yang masuk dengan wajah masam.

Ben hanya terkekeh kecil melihatnya, ia berhasil membuat teman temannya cemburu.

Sebenarnya misi ben yang dipilih irend adalah 'ben sok sok deketin irend. Kalo mereka cemburu itu bisa membuat mereka kerja sama lagi deh.'

Lalu pelajaran dimulai dan siswa pun menjalani pelajaran dengan tertib.

*

Kini saatnya pulang, tapi ben masih menunggu irend dan resi dikoridor. Di dalam koridor ben tak sendirian, masih ada dua orang yang menggunakan kacamata hitam, jaket kulit, dan masker dimulutnya.

Ben dari awal telah mencurigai kedua orang itu dan benar mereka adalah kedua temannya, andre dan renald.

Ben hanya bisa menggelengkan kepalanya, tak mengerti. "Aneh ye, kawan kawan gue, semuanya kagak beres! Masa mau memata matai gue dengan lagak sok pake kacamata ama jaket! Dia kira ada siswa yang sekolah pake jaket kulit ama kacamata hitam, dikira mau nganter orang meninggal kali yah!"

Lalu irend dan resi pun datang mereka melihat ben yang sedang duduk, tapi saat irend dan resi menuju arah tempat duduk ben.

Tiba tiba ben bangkit lalu menghampiri irend dan yang lebih parah, ben merangkul bahu irend, itu sengaja ia lakukan untuk membuat teman temannya cemburu.

*
Andre pov

Waktunya bel sekolah, gue nanti akan mengintai ben yang akan pergi bersama irend nanti. Gue cemas kalo irend jalan ama orang yang suka ama dia karena rupanya, bukan karena hatinya.

Saat gue bersama irend menunggu didepan ugd, gue sedang melihat keadaan irend yang tampak sangat pilu, gue kasian ngeliat dia makanya dari itu gue mulai untuk berusaha menjaga dia dan berusaha menjauhkan irend dengan orang orang yang ingin menyakiti hatinya.

Wajah irend yang sendu mengingatkanku dengan ibuku disaat ayahku yang mengalami kecelakaan, tapi untungnya ayahku bisa selamat.

"Heh, dre cepet! Pake nih kacamata, masker, ama jaket nih!" Suruh renald mengacaukan segala flash back andre.

"Oh...ya ya....!" Lalu andre pun cepat cepat berbenah dengan segala peralatan itu.

Setelah selesai berurusan dengan segala peralatan yang kacau. Gue ama renald pergi kekoridor melihat segala gerak gerik ben.

Tak lama menunggu tiba tiba gue ngeliat irend bersama resi datang mendekati ben, gue kurang mendengar mereka bicara apa? Tapi, gue tetep gak suka kalo ben merangkul irend, gue takut irend kena jebakan semua orang yang berniat jahat kepadanya.

Lalu, mereka pergi dan renald langsung menghentakkan kakinya kelantai, dasar tuh renald gak berperasaan! kasian tuh lantai, coba dia yang jadi lantai, dia pasti kesakitan juga. gak berperikelantaian dia.

Ini salah satu alasan kenapa gue gak berani untuk memperbolehkan renald deketin irend, gue takut ini terjadi pada irend dipijak seperti lantai ini, karena irend itu lebih dari apa pun yang berharga. Oke ini lebay ..

THE DECISIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang