part 16- aku harus apa?

395 19 1
                                    


"Ya, waktu sedikit lagi habis dan sekarang point antar sekolah melati dan sekolah bangsa seri, apakah ini babak terakhir? Kita lihat saja apakah akan berujung seri, atau bagaimana?" Seru pembawa acara lomba itu.

Lomba memang telah dimulai, dan sekarang keadaan seri antara sekolah melati(irend), dan sekolah bangsa (sekolah lawan irend).

Waktu sudah semakin tipis, dan saatnya tim irend untuk memasukkan bola ke ring satu kali saja mereka akan menang.

Jika tidak, mereka tidak akan mendapatkan piala besar itu untuk sekolah.

Pelatih pun sudah abis suara karena menjerit untuk memberikan intruksi. Ckckck....

"Resi, cepet waktu sedikit lagi! Kamu lay up dari sana! AYO!" jerit pak pelatih, kesal.

"Duh gimana nih, gue 'kan masih sakit! Pliss jangan buat gue terdesak gini dong! Pliss lah....!" Wajah resi menjadi cemas,"oohhh... gue tau, tapi ini cuma coba coba doang, silakan rend lo aja yang masukin!" Resi mengoper bola ke irend.

"Aduh, res kenapa lo oper ke gue, pelatih bilang kamu lay up resi! Aduh parah!" Ujar irend dalam hati.

"RESI! Kenapa kamu oper!" Pelatih menepuk jidatnya lelah.

Resi semakin bingung, keringat resi membasahi seluruh lapangan ini.

Irend mulai meloncat dari gerakan larinya, lalu ia mendorong bola keatas dekat ring, dan.....

'teng...'

Bola mengenai dinding ring basket hasilnya gagal, waktu tinggal 10 detik lagi, dan resi mengambil bola itu.

Lalu resi langsung memasukkan dari atas, dan wow....

Masuk!

Semua orang menjerit, terutama irend, ia langsung mendekati resi yang jatuh tergeletak karena loncat dari atas ring.

Tapi, tidak sakit. Irend memberikan wajah sumringah.

"Res, lo berhasil! Keren... gue memang sudah percaya dari awal, lo itu HEBAT!" Puji irend.

"I-iya, makasih!" Jawab resi dengan memberikan senyuman.

Resi terkejut, ia tak tau bisa memasukkan bola kedalam ring. Semua anak teriak, merasa bangga bisa membawa pulang piala kemenangan untuk sekolah.

Saat dalam jeritan anak anak, tiba tiba ben, renald, dan andre memasuki lapangan.

Ben berada ditengah tengah antara andre dan renald. Dia seperti ketua geng...hehehe

Mereka berjalan mendekati irend, resi, dan para peserta pemain lain.

Saat itu semua pemain memberikan ucapan selamat kepada resi, termasuk irend.

Lalu ben dan geng semakin mendekati resi.

Semakin mendekat,
jantung resi berdesir cepat.

Dan.....
Sekarang mereka telah berada dihadapan resi.

"Hai, permainan lo keren! Sini gue bantu!" Ben menjulurkan tangannya untuk membantu resi berdiri. Resi menerima bantuan dari ben.

Hati resi berbunga, ia tak sadar bisa langsung bertatap muka dengan ben.
"Makasih, ben lo napa ada disini? Lo gak malu?" Bisik resi.

"Res, gue kesini cuma mau bilang selamat, kok. Kalo lo gak suka gue balik lagi aja, biar lo gak malu res," suara ben pelan, ia tidak merasa tersinggung. Ben melenggang pergi.

"Jangan!" Seru resi.

Langkah ben terhenti,"Kenapa?"
Tanya ben , memunculkan senyuman jahil.

THE DECISIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang