part 13- malaikat!

378 20 0
                                    

Andre pov

Sempit terasa menusuk di dalam jiwa raga gue, gak sanggup bertahan lagi berada disemak semak ini, apalagi melihat dan mendengar perbincangan irend, resi,dan ben.

Tak terdengar jelas sih, mendengar perbicaraan mereka. Tapi capek, renald dari tadi tetep mau mendengar apa rencana mereka.

Huh....walaupun gue ini kepo-an tapi gue juga capek! Eh.....renald ayo dong!cukup memata matai mereka!

Gue berbisik
"Hei nald! Udah dong mendingan pulang, dari pada nanti ketauan ama mereka!" Gue berusaha membujuk renald agar menyelesaikan mengintai mereka.

"Uh....Mereka lama banget ngobrolnya. Eh....!" Ujar renald, kesal.

"Udah yuk, sekarang kita pulang!"

Lalu kami pun beranjak untuk pulang, namun saat pulang terdengar suara pintu rumah irend terbuka, dan ternyata resi datang. Lalu kami pun langsung tengkurap kembali, tapi hal ini terasa menyakitkan saat renald menarik tubuh gue untuk bersembunyi lagi.

"Du duh....sakit bolot!" Ketus gue berbisik, gue berusaha menahan amarah.

"Stop, jangan berisik ntar resi denger!"jawab renald.

Gue hanya bisa menganggukkan kepala. Gue menahan nafas sebisa mungkin agar tak ketauan, sampai akhirnya terdengar suara decitan pagar.

Kemudian gue menghembuskan nafas lega. Tapi, setelah resi pergi bukannya gue ama renald pulang malah tetep berada disana.

"Dah, resi udah pergi yuk pulang!" Ajak gue sembari menarik tangan renald.

"Eh...tunggu!" Kata renald.

"Apalagi sih nald, resi udah pergi!" Kesal gue.

"Ih.... bentar lagi, irend lagi ngomong tuh!" Ujarnya dengan melihat jendela.

"Heh...kumat deh penyakit! Sabar dre sabar..!" Gue hanya menunggu renald yang sedang memata matai irend dan ben,

Lalu secara mengejutkan ada seorang gadis yang menyiram kepala gue ama renald.

"Eh...aduh apa nih basah basah!" Ujar gue panik.

"Eeh.eh....shit banget nih orang! Heh ...ini orang, bukan kebo!" Ujar renald meraba kepalanya.

Sejujurnya gue ingin ketawa denger ucapan renald, tapi kali ini gue harus serius! Kalo gak renald bisa marah.

Kemudian gue dan renald bangkit dari semak semak itu dan renald langsung menggapai tempat didepan gadis yang menyiram gue ama renald tadi.

Renald berbisik dan menuju telinga gadis itu, ia berkata dalam bisiknya itu, "pliss diem! Ini masalah penting!" Ujarnya berhati hati.

Namun gadis itu terlihat tak menyetujuinya, lewat dari tatapan wajah polosnya itu.

"KAKAK, ADA ORANG NGINTIPIN KAKAK DARI TADI!!!" ujar gadis itu menjerit, tadi dia berkata 'kakak', maksud gadis itu kakak, siapa kakak? Apakah irend?

"Stop!" Renald langsung menutup mulut gadi itu.

Lalu tiba tiba hening sejenak, gue hanya bisa termenung melihat kejadian itu walaupun didalam hati aku benci melihatnya.

"Renald.... gimana lo mau jagain irend kalo sebenernya lo seperti ini! Gue tebak aja, ntar pasti udah jatuh kelain hati! Dasar playboy cap kudanil! Hebat banget, udah berapa cewek yang jadi mantanny? Ribuan mungkin! Gue tambah gak yakin kalo lo bisa untuk miliki irend!"

Kepala gue menggeleng, pusing dengan kejadian ini!

Lalu tak lama irend datang dengan ben, gue seakan ingin agar menutupi hal yang terjadi ini. Gue berusaha menutupi kelakuan renald agar itend tak sakit hati.

THE DECISIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang