part 15- sekedar ini saja!!

358 19 0
                                    


-- esok hari --

Irend bersiap untuk kembali latihan tapi, tiba tiba ben datang dengan sebuah kotak ditangannya, dia pergi ke samping irend.

Irend yang sedang sibuk dengan bola basketnya, dikejutkan dengan tepukan dibahunya, ya secara meleset bola itu terpantul dinding ring basket, lalu mengenai kepala ben.

"Aduh....!" Ringis ben kesakitan pada bagian ubun ubunnya.

"Eh...sorry ben! Gue gak sengaja," irend langsung jongkok untuk melihat keadaan ben.

"Duh pusing pala barbie!" Kata ben salah sebut, kok barbie?

"Hah, ben kok barbie? Lo banci," ucap irend kebingungan.

"Hah, nggak jadi. Keceplosan tadi!" Ujar ben membatalkan pembicaraannya tadi.

"Kalo keceplosan artinya bener asli dong, ckckc" irend menggelengkan kepalanya. "Dah sini gue bantuin!" Irend menjulurkan tangannya untuk mmbantu ben berdiri.

"Thanks," ben langsung kebingungan seperti mencari sesuatu,"Em... rend lo liat kotak tadi gak?" Tanya ben sambil mencari cari disekitarnya.

"Kotak...?" Ujar irend dengan melihat lihat sekitarnya.

"Em.... mana yah? Ooo itu! Duh berantakan deh," ben pun bangkit dari sana dan langsung mengambil kotak itu.

"Isi kotak itu, baju yah ben?" Tanya irend mendekati ben yang sedang sibuk dengan baju ditangannya.

"Iya, ini baju lo rend. Untuk lomba nanti!" Ben memberi kotak dengan baju itu kepada irend," Em... oh iya rend tadi resi disuruh datang keruang pelatih!" Jelas ben.

"Kenapa?" Tanya irend.

"Gak tau!" Ujar ben.

"Lo tau dari siapa?"

"Tadi gue disuruh panggil resi, ya sekalian ngambil baju lo!" Jelas ben.

"Ooh kalo gitu ayo sekarang kita kesana!" Ajak irend.

"Untuk apa?" Langkah mereka terhenti.

Irend memutarkan bola matanya,"Untuk tau apa yang terjadi!"

"Ternyata lo peduli yah rend, gue salut ama lo.... perhatian banget ama dia!" Ben terdiam melihat irend, "Oo.... yaudah!" Mereka pun melenggang pergi dari lapangan itu.

*

Resi pov

Berjalan menuju ruang pelatih cukup melelahkan, kaki gue yang dari tadi sedang beristirahat di uks, menjadi sangat lelah setelah si ben memanggil gue menuju ruang pelatih.

Gue memang sedang sakit, masih ingat kejadian kemarin? Mungkin Karena itu gue sakit.

Gue sebenernya terkejut sih dengan kejadian kemarin tapi, juga sedikit merasa senang dicampur aneh.

Gue seperti berfirasat kalau si renald cuma mau cari muka dihadapan irend.

Ya kenapa tidak, buktinya saja renald telah terbiasa dekat dengan irend.

Oh iya, kita kembali ke peristiwa tadi, sekarang kaki gue telah memasuki ruang pelatih, dan gue pun dipanggil oleh pelatih.

"Resi bagaimana? Apakah keadaanmu telah baikan ?" Tanya pelatih itu.

"Saya rasa masih kurang sehat pak, masalahnya saya juga kurang bisa bermain basket pak!" Ujar gue spontan.

"Baik, jadi kamu tetap mau bermain atau tidak?" Tanya pelatih.

"Saya rasa, lebih baik saya mengundurkan diri saja pak!" Seru gue.

Dari awal gue memang menginginkan untuk mengundurkan diri.

THE DECISIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang