part 23- jealous again!

325 21 2
                                    

Author's pov

"Ayo rend bangun! Hari ini kita pergi jogging!! Yey," semangat resi sangat membara.

Irend menatap resi jengkel, dan kemudian kembali menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Udah res gue mau tidur! Masih lelah," jelas irend.

Resi mengerucutkan bibirnya,"iih.. irend permata soya ini sudah jam setengah enam seharusnya kita udah ngumpul dan lari bareng ama yang lain! Lo gak liat gue yang udah berpakaian rapi ini, gue siap!" Ujar resi dengan semangat yang menggelegar disetiap sudut ruangan.

Irend menatap resi dari ujung kaki sampai ujung rambut. Dia bener bener siap buat jogging, sialan resi niat gue hari ini pengen tidur seharian terhalangi oleh jogging yang hanya bisa buat hati gue panas! Batin irend.

"Ayo rend! Yaudah lo siap siap gue mau pergi ke kamar lisa dulu setelah gue ke kamar dan ngebawa lisa kesini lo harus selesai dari mandi pakaian dan semuanya. Kalo nggak, gue bakalan kasih tau bokap lo tentang masalah lo ama renald!" Ancam resi yang kemudian pergi dari kamar mereka.

"Tega lo res!" Irend langsung mengambil handuk yang telah disiapkan resi, "niat banget lo res!" Batin irend.

*

Mereka berkumpul di danau, sekarang mereka memulai untuk berlari kecil. Irend tampak masih mengantuk, jadi irend tertinggal dibelakang. Walaupun mengantuk irend memiliki sahabatnya resi yang selalu siap membantu irend.

Dengan mata yang berkunang kunang sambil berjalan kecil irend melihat andre dan riri yang saling bergandeng tangan.

Menyebalkan sekali mereka ini! Emang dia pikir gue gak bisa buat mereka pada cemburu! Liat aja yah abis ini, kebalikan mereka yang akan cemburu! Batin irend.

Irend buru buru mendekati ben yang sedang berbicara dengan andre dan riri. Irend langsung menggandeng tangan ben yang tadinya sedang dimasukkan disaku celananya.

"Eh," ben menatap irend keanehan.

"Hai, selamat pagi? Yuk jogging bareng? Sekalian ngobrol bedua?" Tanya irend ramah.

"Wah, jarang nih irend senyum gitu. Kesempatan nih," batin ben."ooh... yaudah yuk?" Balas ben yang langsing tancap gas.

"Kenapa irend ngedeketin ben yah? Tapi, ben juga kenapa mau aja diajak irend? Ah..... sudah lah kenapa lo jadi fikir ke irend yang nggak nggak! irend sahabat gue pasti dia gak bakalan ngelakuin hal hal yang aneh!" Batin resi.

Andre menatap irend aneh, tumben irend dekat dengan sahabat-nya yang satu itu."em.. irend memang sedang depresi! Gue baru liat senyuman itu, pasti itu senyuman dibuat buat deh. Tapi, kenapa yah dia buat buat? Ah... udahlah andre kenapa lo pikirin irend terus!" batin andre.

"Udah gue tebak irend memang lagi deket ama ben. Dia mau buat gue cemburu didepan teman teman yang lain! Dipikir hanya dia yang bisa, gue juga bisa! Lihat caranya gue dekatin adek lo!" Batin renald geram.

Renald perlahan lahan mendekati lisa yang sedang berada paling belakang diantara yang lain, dia mencoba basa basi dulu dengannya.

"Hei? Lagi lihatin bunga itu yah?" Tanya renald ramah.

Lisa hanya memberi anggukan, tak berani berkata banyak, takut bila terlalu dekat dengan orang yang baru ia kenal.

"Owh, em... gue liat lo hari itu main biola yah?Emang lo bisa main biola?" Tanya renald semangat.

Lisa menatapnya aneh, lisa tak mengerti apa yang dibicarakan oleh renald, lisa tak bisa berbicara bahasa gaul jakarta. Memang sejak kecil ayah irend tak memperbolehkan lisa untuk berbicara bahasa gaul itu.

THE DECISIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang