..
.
(5 bulan kemudian.)
Seperti biasa sean hanya memandangi kegelapan ruangan yang sunyi dan suram, sudah lebih dari lima bulan berlalu ia berada di ruangan gelap itu.
Walau yibo dan lainya selalu mengunjungi nya, namun ia masih merasa kesepian, baginya mereka semua merupakan musuh terbesar.
Kulit nya seperti menipis, menampilkan tulang belulang bagai sebuah kerangka hidup, rambut nya mulai memanjang, saat ini sean xiao terlihat cukup mengenaskan.
Sean sudah tak memikirkan bagaimana kelanjutan hidup nya, ia tak mengetahui saat ini malam ataupun siang, bahkan kiamat pun, sean sudah tak mempedulikan nya.
Sean menahan lapar, ia tak ingin memakan makanan yang disediakan, jaga-jaga jikalau dimakannya terdapat racun. Sean cukup waspada.
Suara pintu terbuka, menampakan cahaya samar-samar dari luar ruangan, seorang pria berjalan masuk dengan santai nya dan duduk di samping Sean.
Seketika badannya bergetar hebat, merespon adanya tanda bahaya akibat trauma berat yang diderita nya.
Seorang wang yibo yang terlihat seperti harimau dimata Sean xiao, yibo merangkul pundak nya, membuat dirinya serasa lebih baik mati daripada bersentuhan dengan seekor harimau.
"Sean xiao, apa menurutmu aku terlalu bejat? , " tanya tiba-tiba wang yibo.
Ingin segera merespon dengan mengatakan YA, namun mulut nya seperti terkunci begitu saja.
Sean mengalihkan pandangan nya membelakangi yibo, "menurut mu?, " jawabnya lirih.
Yibo terdiam sejenak, "kau tau mimpi ku tadi malam?, itu sungguh membuatku sakit, " ujar nya.
Sean tertarik dengan pembicaraan, "apa peduli ku?. "
Yibo mengeluarkan senyuman miris nya, "tadi malam aku bermimpi seseorang... Yang nampak begitu berharga bagi ku. "
"Lalu?, apakah itu sebuah hall yang harus ku ketahui?, "ujar Sean.
Yibo memandangi Sean, "kau ini. "
Yibo menarik dagu Sean, "perhatikan diriku, sekali saja, jangan berpikir karena aku telah sedikit tertarik pada mu, membuat dirimu berlaku seenaknya saja. "
Sean menampilkan mata tajam nya, "apa mau mu?, " tanya nya.
Mata mereka saling bertatapan sejenak,"dengarkan cerita ku, sialan. "
"Apakah itu penting?, " sindir Sean.
"Ya."
...
"Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?, " tanya yibo.
Mendengar itu membuat mata Sean berkaca-kaca tanpa sebab, ia menundukan kepala nya, "menurut mu?. "
"Mengapa tadi malam aku tidak memimpikan cheng xiao? Malahan.. "
Sean menatap yibo, "seseorang yang terlihat seperti dirimu. Apakah kau hantu? Bagaimana bisa kau masuk kedalam mimpiku?, " ujar yibo.
"Kau bercanda?. "
"Apa aku terlihat seperti sedang bercanda?, " ucap yibo.
Keduanya saling terdiam, yibo melirik kearah Sean, melihat tubuh kering nya yang terlihat mengenaskan, "mengapa kau selalu tak membalasku ketika aku menyiksa mu? , "
Sean terdiam sejenak, "untuk apa?, " jawab nya.
"Lagi pula jika aku membalas mu itu akan merugikan ku juga. "