Sick

117 16 0
                                    

.

.

.

"Hey.... Bisakah setidaknya kalian memberi ku makanan? Aku kelaparan... "

*krruukkk

"Lihat?, perutku lapar!. "

Itu adalah suara Sean, yang sedari pagi sudah memulai ceramahnya lantaran ia kelaparan.

"Bangsat, apa kalian pura-pura tuli?. "

Sudah tujuh hari semenjak ia kehilangan kesadaran nya.

"heyyy... Kotoran ku sudah menjadi sebuah tumpukan disana, setidaknya kirimkan petugas kebersihan kemari!."

"Dan sekalian kirim buku catatan dan bolpoin lagi ya! . "

Satu minggu berlalu, bukanya tambah membaik, namun kondisi Sean malah tambah buruk, walau tubuh nya sudah sakit-sakitan, tetapi ia masih menampakan wajah dan sifat ceria nya.

Sean dibuat kaget karena kemunculan langkah kaki tiba-tiba dari luar, langkah kaki itu perlahan mendekati Sean.

Sesosok pria itu memberikan sebuah makanan kepada Sean.
Melihat itu membuat Sean sangat bahagia .

"Makanlah, " perintah pria itu.

"Bubur lagi?, " batin Sean.

Sean menampilkan senyuman lebarnya, "terimakasih tuan! Saya akan membalaskan kebaikan anda!, " ujar Sean heboh.

"Membalas?, dengan apa?, tubuhmu? , " suara berat yang terdengar familiar di telinga Sean.

Ketika Sean amati lagi sesosok pria itu, keceriaan diwajah nya mulai luntur, "brengsek."

Sean melempar bubur itu kearah kaki pria itu, "kenapa dibuang?,kau sangat tak tau malu..," ucap pria itu.

"Lebih tak tau malu kau, anjing munafik, " cemooh Sean.

"Hey.. "

Pria itu mencengkeram kepala Sean, ia mendekatkan kepala Sean ke arah jeruji besi sel penjara, "ulangi lagi ucapan mu, Sean xiao. "

"Ku bilang, kau. Anjing. Munafik, " ulang Sean.

Pria itu menguatkan cengkraman nya, membuat Sean merintih kesakitan.

"Akhhh, bajingan!. "

Sean mengambil segumpal kotorannya yang ada di samping kanannya, dan melemparkan kotoran itu ke muka pria itu.

"Ahahaha, liat wajah mu, sekarang kau adalah sebuah kotoran! Tidak hanya wajah mu, tapi hati mu juga bagaikan kotoran manusia!, " sindir Sean.

Pria itu dengan santai nya membanting kepala Sean hingga kepala Sean mengeluarkan darah akibat ulah nya, "itu..kotoran mu?, " tanya pria itu.

"Tidak, ini hanyalah sebuah coklat batang yang sudah meleleh, mau makan?, " jawab Sean.

Pria itu mengkerut kan dahi nya, "apa mereka tak mengurusmu dengan sungguh-sungguh?. "

Sean dibuat bingung dengan ucapan pria itu, "apa maksudmu?. "

Pria itu memandangi Sean dari atas hingga bawah dengan tatapan sinis, sedetik raut muka nya berubah menjadi sendu, Sean dapat melihat itu.

"Hey.. Apa kau baik-baik saja, Sean xiao?, " tanya pria itu serius.

"Tidakkah kau melihat?, " jawab Sean.

...

Pria itu terdiam, ia memberikan sebuah buku dan bolpoin kepada Sean, "Terima ini. "

Hanya itu, setelahnya pria itu meninggalkan Sean.

apologize Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang